Bab 23

253 5 0
                                    

Ibra menghubungi Kelvin yang tak lain adalah keponakannya yang bekerja di rumah sakit tempat korban akan dibawa

"Kelvin,uncle minta beri pertolongan terbaik bahkan kalau perlu segera hubungi dokter terbaik dari berbagai negara untuk menolong Maura.Ucap Ibra kala telpon tersambung dan tanpa basa basi

"Saya usahakan uncle.Tapi kita harus menunggu korban sampai di Rs dulu.Agar tau sejauh apa kondisi korban

"Baiklah,uncle berharap banyak pada mu nak.Ucap Ibra mengakhiri panggilannya.

Ambulan melaju kencang ke Hospital Alexander.Petanda bahwa ada korban kritis didalamnya.Menempuh waktu selama setengah jam lamanya nyatanya cukup membuat Ibra Alexander frustasi. Bahkan ia sudah sampai tepat 10 menit yang lalu sejak terakhir ia menghubungi keponakannya

Sementara Fabio sudah meraung histeris membayangkan kondisi gadisnya.Bahkan seorang rexa tak mampu menahan air matanya saat melihat keadaan Fabio saat ini.

Ya,Rexa jelas melihat hancurnya Fabio untuk kedua kalinya.Namun,ini lah yang paling menyayat hatinya.Menyaksikan langsung teman sekaligus bos nya dalam keadaan tak berdaya.Karna ia tau betul seberapa penting Maura bagi Fabio.

Tepat ditengah kebingungan Ibra,ambulance yang membawa Maura tiba di Hospital Alexander,bersamaan dengan sampainya Fabio juga Rexa.

Ambulance tiba di Hospital Alexander,dokter dan perawat segera berlari untuk membantu korban di keluarkan dari dalam ambulance.Maura dikeluarkan dari dalam ambulance.

Fabio segera mendekati ambulance tepat saat Maura dikeluarkan.Tangisnya pecah ditengah tengah tim medis tetap melakukan pertolongan pertama

"Ra...Maura....sayang....ucapnya ditengah air mata yang tak mampu ia tahan.

Fabio ikut mendorong brankar maura untuk masuk ke dalam ruangan Rs.Jika melihat kondisi Maura,ia sendiri tak mampu menjamin apakah gadisnya akan selamat atau....

Membayangkannya saja,fabio sudah tak sanggup.Bagaimana ia akan hidup tanpa Maura Salsabilla disisinya.Gadis itu adalah nafas bahkan nyawa bagi fabio.

Ya,maura dimasukkan ke ruang ICU.Tampak dokter tengah bergegas keruangan tersebut.

"Keluarga tetap tolong tenang berada diluar,ucap salah seoarng tim medis sebelum menutup pintu ruang ICU.

Pintu ruang ICU akhirnya ditutup

Fabio merosot lemas dilantai.Seolah kakinya tak memiliki tulang untuk menopangnya berdiri.Ibra yang sedari tadi berada dibelakang putranya akhirnya maju untuk menenangkan sang putra.

"Maura pasti kuat untuk bertahan,nak.Ucap Ibra menguatkan sang putra meskipun ia tau kecil kemungkinan itu.

"Pa...papa...tolong pa,kali ini.Tolong pa...tolong Maura pa...tolong pa....,ucap Fabio sesegukan seraya berlutut dikaki sang papa.

"Pasti akan kita lakukan yang terbaik nak untuk maura.Kau harus kuat untuk nya,ucap Ibra yang akhirnya berjongkok dihadapan sang putra mensejajarkan tubuhnya.

Tak lama,terdengar suara derap langkah dari seseorang.Ya,Shella Alexander telah sampai di hospital alexander setelah dihubungi oleh tangan kanan Ibra

"Honey....panggilnya pada sang suami

"Bagaimana kondisi putri ku? Ucapnya yang tak kalah panik.

Shella sudah menganggap maura seperti putrinya sendiri.Dia merasa,gadis itu sangat baik dan tulus apa adanya.

"Ma...mama...tolong ma...bujuk papa ma untuk menolong maura,pekik Fabio yang berlari ke arah shella dengan kecemasan yang luar biasa.

"Tolong ma...teriaknya sambil mengguncang bahu sang mama.

"Sayang...pasti akan kita lakukan.

"Cepat ma....tolong maura....histeris Fabio.

Ibra yang melihat kondisi putra nya dalam keadaan yang tidak stabil segera memanggil salah satu dokter.

"Dokter....teriak Ibra

"Dokter....

"Ya....ucap sang dokter.

"Tolong bantu putra saya agar lebih tenang,ucap Ibra.

Dokter tersebut mendatangi Fabio,semula terlihat ia berbicara lembut pada fabio,namun fabio yang terus histeris tak terkendali,mengharuskan sang dokter melakukan tindakan penanganan.

Setelahnya fabio tampak lebih tenang,dan tertidur untuk beberap saat.

Sementara di ruang Icu semua dokter dan tim masih berupaya menyelamatkan Maura.Gadis itu kehilangan banyak darah,sebagian tulang punggungnya juga terdapat beberapa yang retak.

Kelvin yang turut berada pada tim didalam ICU bahkan sampai berkeringat dingin melihat kondisi pujaan hati fabio.Jika Tuhan berkehendak lain,ia pun bahkan tak sanggup menyampaikan kabar tersebut kepada sepupunya.

"Pasien terlalu banyak kehilangan darah,ucap sang dokter kepala

"Saya harap kita masih memiliki stok kantong darah,lanjutnya.

"Selamatkan lah gadis ini Tuhan,batin Kelvin

"Dokter,tekanan darah pasien menurun.Ucap salah satu perawat yang tergabung dalam tim tersebut.

Kelvin yang melihat ke arah monitor semakin cemas dengan kondisi gadis ini.Ia benar benar merasa miris dengan hidup gadis ini bahkan tanpa disadarinya genangan air mata sudah berada dipelupuk mata seorang Kelvin

"Ya Tuhan,batinnya

●●●●●●●

Apakah Maura akan selamat?

Atau Tuhan lebih sayang pada gadis ini?

Hayo...penasaran??

Jangan lupa ya tetap ikuti Tawanan Fabio's.

Ingat,jangan diskip bacanya

Tawanan Fabio's (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang