Bab 7

683 15 0
                                    


Semalaman Fabio tejaga dari tidurnya,tepat pukul 05:00 wib ia baru saja memejamkan matanya,namun genggaman tangannya pada Maura tak ia lepaskan

Cahaya mentari masuk kecelah celah kamar Maura.Perlahan Maura membuka matanya,da melihat kesamping sosok orang yang terpejam sambil menggenggam tangannya.

Melihat Fabio yang tertidur seperti itu ada rasa sayang dihatinya,namun saat ia ingat kembali kejadian malam tadi membuatnya tak sanggup menjalani hidup dalam kurungan Fabio.

Di urungkan tangannya yang akan mengelus kepala cowok tersebut saat melihat ada pergerakan dari cowok itu.

Fabio mengerjapkan matanya.

"Kau sudah bangun? Tanya nya lembut pada Maura

Namun maura hanya diam

Fabio mengambil ponselnya dan menekan tombol Kelvin,begitu panggilan terhubung,fabio langsung berbicara pada orang diseberang sana

"Kau cepatlah kemari pagi ini, ucap Fabio.Setelahnya panggilan pun diakhiri

Selang setengah jam,Kelvin sampa di mansion Fabio.Ia segera memeriksa keadaan Maura

Kelvin tersenyum ramah

"Bagaimana keadaan mu,apa ada keluhan? Tanya Kelvin

Maura menggelengkan kepalanya.

Selanjutnya Kelvin meng up infus.

"Selesai ucap Kelvin.

"Cukup beristirahat dan kau harus meminum obat mu,maka kau akan cepat pulih,lanjutnya kembali

"Terimakasih,ucap Maura tersenyum

Fabio yang melihat Maura tersenyum pada orang lain sekalipun itu sepupunya menahan kesal sedari tadi

Kelvin yang paham segera menepuk pundak Fabio seakan memberi kode pamit

"Kondisikan muka loe. Ingat,Maura butuh ketenangan,gue balik,Ucap Kelvin

Maura memanggil maid terdekatnya

"Kak An,bisa tolong bantu siapkan pakaian ku? Aku akan membersihkan diri,ucap Maura lembut

"Iya nona,ucap maid bernama Ani

Selesai dengan ritualnya,Fabio datang menghampiri Maura membantu mengeringkan rambutnya.

Ya hari ini Fabio meninggalkan pekerjaannya bahkan membatalkan semua rapat demi gadisnya.

Maura hanya diam tak mengeluarkan suara apapun saat Fabio mengeringkan rambutnya.Ia masih marah pada lelaki ini,hingga rasanya terlalu malas untuk berbicara padanya.

Maid datang mengantarkan sarapan untuk Maura,karna tadi Maura sempat meminta diantarkan sarapan kekamarnya

"Nona ini sarapannya,ucap maid lembut

"Terimakasih Buk Pur,ucap Maura lembut.

Sepeninggalan maid dari kamar Maura,Fabio bangkit menyimpan kembali alat pengering rambut serta melangkah kearah pintu.

Tadinya Maura merasa sedikit lega,ia pikir Fabio keluar dari kamarnya,namun dugaannya salah. Fabio hanya menutup pintu kamarnya saja.

"Mau apa dia? Apa mau menyakiti ku lagi? Tuhan....tolong aku,batin Maura takut...

Fabio mengambil nampan makanan Maura yang terletak dinakas. Dia sendiri yang akan menyuapkan bubur ayam ini pada Maura

Saat melihat Fabio mengarahkan sendok itu kearah nya,Maura menolaknya

"Aku bisa makan sendiri,ucapnya dengan tatapan kosong

Fabio tersenyum.

"Biar aku saja yang menyuapi mu,jawabnya

"kau harus mengisi perut mu agar kau bisa minum obat ini,bujuk Fabio

Maura hanya diam tanpa menatap Fabio

Fabio kembali menyodorkan sendok yang berisi bubur ayam tersebut

Namun lagi lagi Maura mengabaikannya

"Jangan paksa aku,ucap Maura dingin

Deg!!!

Ini pertama kalinya Maura bersikap dingin. Dan ini jelas membuat Fabio sedih,takut dan gelisah.

Takut akan perubahan sikap Maura padanya,takut Maura pergi dari sisinya.

Dipandangnya wajah pucat Maura. Air mata Fabio tak mampu dibendungnya.Dihadapan Maura lelaki dingin berjiwa psikopat ini nyatanya menangis,menangis karna diabaikan oleh gadisnya,menangis karna perubahan sikap Maura padanya.

Ini kali keduanya ia menangis untuk gadis ini.Ia tak malu jika nantinya gadis ini akan mentertawakan sikap kekanakannya.

Fabio tertunduk dihadapan Maura,menggenggam tangan Maura sembari menangis

"Aku harus apa Maura agar kau tak seperti ini pada ku?? Ucapnya terisak

"Kau boleh memaki ku,kau boleh menampar ku,tapi tolong Maura jangan kau diamkan aku,jangan kau abaikan aku

"Bicaralah Maura,isaknya

"Bilang sayang,aku harus apa,bilang Maura??

"Maura..ucapnya terus sambil terisak

Maura juga bingung harus bagaimana,ia sedih melihat Fabio seolah terpuruk seperti ini,apa dia bisa meninggalkan lelaki ini? Apa dia sanggup jika melihat Fabio hancur saat ia tak disisinya.

Tapi ia juga merasa kasihan pada dirinya sendiri. Ia tak kuat menjalani hari harinya dengan sikap Fabio seperti ini. Dua sisi yang ada pada Fabio benar benar membuatnya seperti hidup di neraka

"Keluar lah,aku ingin beristirahat,ucap Maura

"Tidak,ucap Fabio

Maura menghembuskan napas beratnya.

"Terserah kau,ucap Maura....

"Tidur lah,aku akan menjagamu disini ucap Fabio sembari membantu Maura berbaring

Setelahnya Fabio ikut naik keranjang Maura,menjadikan lengan nya sebagai bantal sang gadis,memeluk sayang sembari meletakkan kepalanya di tengkuk leher Maura

"Jangan tinggalin aku Maura,

"Tolong tinggal lah disisiku,Maura,ucapnya terisak

▪▪▪▪▪▪▪

Ehaiiiiiiii gimana bagian part ini? Garing ya???

Maaf ya.....

Oh iya,makasih...makasih..makasih banget untuk yang sudh nge Vote...😊

Salam sayang dari aku

Tawanan Fabio's (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang