Ani sang maid yang paling dekat dengan Maura pun tak berani bertanya pada Maura.Dia merasa kasihan kepada gadis ini. Baginya,Maura sudah dianggap layaknya adiknya sendiri.
Lama berkutat dengan pikirannya,Ani memberanikan diri bertanya pada Maura
"Apa nona ingin minum secangkir coklat hangat? Tanya nya.Mungkin saja coklat hangat bisa membantu Maura lebih tenang meskipun itu sulit,setelah ia melihat warna ke biruan dipergelangan tangan Maura akibat perlakuan kasar sang Tuan
Maura menggelengkan kepalanya,namun air matanya terus mengalir
"Kak An,panggilnya dengan suara parau
"Aku lelah,maaf.Sepertinya aku akan istirahat,ucapnya sopan
"Tapi nona-...,ucapan sang maid terputus
"Nanti aku akan memanggil mu Kak An,jika ada yang kubutuhkan,jawab Maura tersenyum
Ani dengan berat hati melangkah keluar dari kamar nona nya.Perasaannya tak enak.Entah apa yang akan terjadi pada gadis ini.
Maura melangkah menuju pintu kamar dan menguncinya.Lalu ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi yang terletak dikamarnya.
Pintu kamar mandipun dikuncinya dengan sempurna.Ia duduk dibawah guyuran air yang membasahi tubuh mungilnya sambil merapatkan kedua kakinya,dengan air mata yang terus saja mengalir.
Ia lelah dengan hidupnya sejak ia meminta tolong pada pria ini,ia lelah harus menghadapi sosok iblis dalam diri pria ini.
Jika ia ditanya,apa dia menyesal meminta tolong pada pria yang lebih tepatnya malaikat pencabut nyawa,pastilah ia akan menjawab"menyesal bahkan sangat menyesal",tapi semuanya sudah terlambat.
Maura tidak lagi peduli dengan tubuhnya yang sudah kedinginan dibawah guyuran air,bahkan bibir nya yang berwarna pink pun sudah terlihat pucat pasih,bak mayat hidup.
Dia pasrah,jika mati jadi jalan terbaiknya,dia rela menempuhnya.
Diluar kamar,semua maid begitu mengkhawatirkan Maura,karna tak biasanya gadis itu melewatkan coklat hangatnya sebelum tidur,bahkan ia tak kan bisa tidur sebelum meminum minuman favoritnya itu.
"Apa tak lebih baik kau hubungi Tuan Fabio? Ucap maid Ani pada salah satu orang kepercyaan Fabio dimansion ini.
"Aku benar benar mencemaskan Nona. Bahkan dia tidak memanggil ku untuk membawakan coklat hangat malam ini,ucap Ani
"Baiklah,akan ku hubungi Tuan Fabio,ucap lelaki kepercayaan Fabio
Tring......tring....tring....
Tak ada jawaban dari Fabio. Bahkan ini sudah panggilan ke empatnya"Tidak ada jawaban,ucap orang kepercayaan itu pada maid Ani.
Maura masih betah berada dibawah air yang menguyurnya,bahkan tampaknya dia sudah tak sadarkan diri,terlihat dari badan nya yang terkulai lemas
▪▪▪▪¤¤¤¤¤¤¤¤▪▪▪▪▪▪
Tepat pukul 01:00 dini hari Fabio beranjak ke mansionnya setelah kumpul bersama teman temannya.
Fabio pada akhirnya memutuskan kembali ke mansion dan tak jadi menginap di Apertment miliknya,karna sedari tadi dia gelisah tanpa tau apa penyebabnya.
"Gue cabut,kalau loe pada mau nginap terserah.Perasaan gue gak enak,ucapnya pada Rexa dan yang lain
"Hati hati loe,ucap Aksa.
Fabio hanya mengangkat jempolnya saja.
Ia meraih kunci motor dan benda pipihnya,dia terkejut melihat ada empat panggilan tak terjawab dari orang kepercayaannya di mansion

KAMU SEDANG MEMBACA
Tawanan Fabio's (TAMAT)
Roman pour AdolescentsTol...long...tolong aku....siapapun,tolong aku.....!!!! Isak tangis dan jerit dari seorang gadis selarut ini mungkin tidak akan ada yang mendengar. Ia terus berlari,sesekali kepalanya menoleh kebelakang seolah ada orang yang mengejarnya. Keringat be...