Laut🌊🐋

1.1K 115 9
                                    

Hari yg membosankan dan tentunya panas, dimusim panas seperti ini paling dibenci para woman aseanis yg selalu nolep dikamar karena takut hitam. Tak berbeda dengan Indonesia yg sedang duduk di depan kulkas dapur untuk mendinginkan badannya walaupun sudah beberapa kali diperingati Bik Una [Pembantu di Aseanis Mansion].

Malaysia yg baru datang dan masuk ke rumah berjalan lunglai karena merasa tubuhnya terbakar setelah 13 menit diluar mansion, Malaysia berjalan menuju dapur dan mendapati kakaknya yg duduk menganga di depan kulkas yg terbuka serta bik una yg berada disampingnya mengibas ibaskan kipas mini.

"Bik.. Ada minuman seger?" tanya Malaysia ke bik una.

"Ada tuan, mau saya buatkan? " tanya Bik Una,

"Dua, yg satu buat kakak" Jawab Malaysia.

"Tapi Tuan muda utama tidak diperbolehkan meminum minuman dingin oleh Tuan besar Asean, baru saja Tuan muda Utama merengek ke Tuan besar agar diperbolehkan meminum minuman dingin.." Ujar Bik Una,

"Pantesan, wajahnya kusut begitu.. yasudah buat 1 saja, saya tunggu di ruang keluarga." Malaysia meninggalkan dapur dan menuju kamarnya.

--

Disisi lain Kamboja sedang mencari sesuatu di mbah togel, ia merasa bosan dirumah apalagi suasana dan suhu di mansion sangat amat teramat panas.

"Hya! Ini dia!!" Kamboja berteriak menemukan apa yg ia cari di mbah togel.

Ia berlari keluar kamar dan menuju ruang kerja papanya dan ingin menunjukkan sesuatu.

"Permisi papa.."

"Masuk, ah.. Kamboja, tumben kamu kesini?" tanya Asean kepada putrinya tersebut.

"jadi.. Begini, musim panas mulai datang dan saya yakin semua saudara Aseanis merasakan hal yg sama. Saya mengusulkan untuk berlibur ke pantai, sudah lama kita tidak menyentuh pasir dan ombak laut.." Ujar Kamboja yg mengucapkan niatnya.

Asean terceletuk, "Kau bermaksud ingin mengajak semua saudaramu ke pantai kan?".

"Ah! Apakah ayah menyetujui?" Manik Kamboja terlihat berbinar,

"tentu saja, oh kalau bisa bawa 1 bikini untuk kakakmu.", Kamboja menatap bingung permintaan ayahnya,

"Untuk apa?" Tanyanya,

Asean menyeringai dan Kamboja akhirnya mengerti apa yg dimaksud ayahnya dan ikut ikutan menyeringai.

Disisi lain Indonesia menggaruk telinganya karena merasa gatal.

"Aduh ada yg ngomongin gua nih." ucapnya.

•••

Siang hari, Indonesia sedang duduk cantik di sofa empuk sambil bekerja didepan laptopnya.

Asean membuka pintu dan melihat sang kekasih sedang duduk selonjoran di sofa, dengan sigap ia memeluk Indonesia dari belakang.

"halo sayang bagaimana kead–! Humh!" belum sempat menyelesaikan ucapannya,  Indonesia dengan cepat menutup mulut Asean dengan tangan kanannya.

"Diamlah aku sedang mengirim pesan untuk ayahku di sana" Ucap Indonesia,

"Untuk apa?" tanya Asean,

"Untuk minta restu, Kau mau jika pernikahan kita tidak didatangi keluargaku?" Tanya Indonesia balik,

"Wajib? Tapi aku yatim piatu juga sebatang kara sayang~" Ucap Asean dengan nada memelas,

"lalu yg merawatmu dari kecil siapa?" tanya Indonesia lagi,

"humh– yg merawatku ya?, ahh.. Ibu biarawati lalu aku dirawat oleh pendeta agung di gereja." Jawab Asean, manik Indonesia menggelinang air mata dan memeluk Asean.

"Ahh~!"

"Ahh~ My Hubby~!" Indonesia memeluk Asean dan menenggelamkan wajahnya di dada bidang calon suaminya tersebut.

"eh? Kamu kenapa nangis? Makin jelek loh mukanya" Tangan Indonesia tiba tiba mencengkeram keras bahu Asean dan menatap sang dominan dengan wajah memelas yg tercampur aduk dengan ekspresi kesal.

Asean menghela nafas, "ahh.. iya aku paham, tapi tidak perlu dikhawatirkan, aku bisa mengundang ibu biarawati dan Pak Pendeta agung yg merawatku untuk datang ke pernikahan kita.", Indonesia mengangguk paham.

Tok/
Tok/
Tok/

"Masuk."

Kamboja datang ke kamar Indonesia dan membawa satu kotak yg terlihat seperti beberapa baju yg teruntai di kotak tersebut.

"Oh– kamboja kau telah datang, dan.. itu yg papa minta, luar biasa!" Muka Asean terlihat ceria dan semangat.

Kamboja mengacungkan ibu jari tangan kanannya dan meletakkan box berisi baju tersebut di meja.

"hmh? Semakin dilihat ini seperti–" Indonesia bergumam di benaknya.

"Ini dia! BIKINI!!" Seru Kamboja sambil menenteng satu set bikini berwarna merah maroon di kedua tangannya.

"Untuk apa?" tanya Indonesia, Kamboja dan Asean menyeringai sambil perlahan menujukan pandangannya ke Indonesia.

---

Suara desiran ombak terdengar dan angin berhembus menyeka surai rambut Asean yg bersandingan dengan Indonesia yg sedang meringkuk.

Asean memeluk Indonesia dan melepas kemeja pantainya dan memakaikannya ke Indonesia.

"Mau main air?" Tanya Asean, dan Indonesia mengangguk.

Asean menggandeng tangan Indonesia, "Yaudah ayok." namun Indonesia menolak untuk pergi dari bawah payung. Asean menghela nafas dan menggendong Indonesia dengan gaya bridal style dan menuju desiran air pantai yg amat biru dan sangat jernih, terlihat beberapa terumbu karang terlihat dari dalam air laut.

Tapi— Indonesia masih meringkuk di dada bidang Asean.

Asean menurunkan tubuh Indonesia, namun kaki Indonesia terpaut ke belakang dan terlihat seperti koala yg sedang merangkul batang pangkal pohon yg akan dinaikinya.

"sigh~"

Asean terpaksa menceburkan diri ke air laut dan Indonesia juga ikut dalam keadaan masih menggantung di tubuh Asean.

Gelak tawa Asean terpecah setelah melihat muka Indonesia ditempeli cumi cumi dan banyak rumput laut di rambutnya.

"Ketawa lagi ga jadi nikah kita."

Asean seketika terdiam. Indonesia meringkuk lagi seperti menutupi apa yg dipakainya.

"kamu mau ganti?" tanya Asean dengan lembut.

indonesia mengangguk, "Yaudah ayok" Asean menggandeng kedua tangan calon istrinya tersebut.

"Boleh?" tanya Indonesia,

"Iya" Asean mengiyakan,

"Nanti kalo udah ganti kita ke sana ya, mau cari nyai roro kidul trus kita bakar, ya?" tanya Indonesia.

"Iyaa.." Sekali lagi Asean mengiyakan.

"Nanti sehabis itu kita nyari cumi ya, yg kayak tadi?" tanya Indonesia dengan manik mata yg meyakinkan,

"Iya." Asean mulai kesal.

"Nanti kalo udah dapet kita makan cuminya ya?, jangan semua sisain buat diternak."

"Iya sayang–"

"Trus habis itu kit—"

"Iya sayangku, manisku, my sunshine~ semua akan saya kabulkan untuk kamu– nah sekarang ayo ganti baju." Ujar Asean.

[Bersambung–]

Hay people, ciee nungguin awokawok.
Maaf nih Ru kaga up, lagi bantu bantu abang nikahan soalnya a.k.a kang dirga nikah sama bule ea." dah gitu ae lain kali Ru bakal up rajin kok [Kalo ada ide].

Who Is Your Son [Asean x Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang