This is Indonesia in human form
"Bukan Setan*
()"Jam berapa ini.." tangannya meraih jam di meja bawah lampu tidurnya, "jam 10?" Ucapnya setelah melihat jam. Ia bangkit dari tidurnya dan mengelus wajahnya sendiri, ia menatap kesamping masih belum melihat oknum yg dicarinya.
Indonesia menatap ponselnya, dan melihat ke arah notifikasi yg dikirim Asean 6 menit yg lalu.
[Notifikasi]
[WaatChat : ]
Asean
; Saya lembur, tidur sendiri ya nanti kalau saya pulang kan saya bawakan hadiah.
:Sistem lagi kebut, pastikan semua tidur.
:Jangan begadang
: Apalagi begadang berjamaah, ketahuan saya kunci kalian semua di gudang.Indonesia menghela nafas, ia turun dari kasurnya dan menuju keluar kamar. Gelap, itu yg dilihat matanya pertama kali. Lampu kastil akan dimatikan saat waktu sudah menunjukkan setengah 9 malam, kecuali lampu dapur dan lampu ruang kerja beberapa Aseanis, dan tidak ada yg boleh menyalakan lampu.
Indonesia berjalan menuju dapur, ia memegang lentera lilin yg menyala, karena ponselnya lowbat. Ia berjalan pelan sambil menguap, sekilas ia mendengar suara jejak kaki, ia yakin dan tahu ia tak sendiri di malam itu tetapi Indonesia tetap mengabaikannya.
Indonesia sampai di dapur, ia mengambil gelas dan meminum air dari dispenser didekat kulkasnya. "Kak, ambilin air dong.." ucap seseorang, seketika Indonesia merinding dan langsung menoleh ke sumber suara tapi tak menemukan seseorang.
Indonesia mengambil gelas lagi dan mengambil air dari dispenser dan meletakkan segelas air tersebut di meja. Indonesia beralih menuju kulkas untuk mencari makanan yg bisa ia hangatkan, kebetulan ia juga lapar malam itu. Indonesia menoleh ke arah gelas yg ia letakkan di meja, dan melihat air di gelas tersebut sudah habis.
"Malay.. jangan nakutin dong.." ucap Indonesia, Malay menampakkan wujudnya, ia tampak memakai masker wajah. "Maap, haus banget gw, gw kira papa udah pulang.." ucap Malaysia, "Papa lembur." Ucap Indonesia, lalu ia memasukkan makanan instan ke oven, "tambah satu dong, laper juga." Ucap Malay.
Indonesia mengambil satu makanan instan lagi dan memasukkannya ke oven. Manik mata kuning Indonesia melirik ke arah Malaysia yg sedang bermain ponselnya.
"Lagi ngapain? Nyari aset buat di klaim?" Tanya Indonesia, Malaysia seketika kusut. "Ngga lah." Ucap Malaysia. Suara langkah turun tangga terdengar, ternyata Singapura menggendong Myanmar dan Laos.
"Bapakable banget sih." Ucap Malaysia yg menyunggingkan bibirnya, Singapura mengabaikan adiknya tersebut. Ia mendudukkan kedua adik ukuran sachetnya tersebut di masing masing kursi, "Ndo.. susu 2 sama kopi satu." Ucap Singapura seakan mereka semua berada di warkop. "Segala ae Lo mikirnya gua buka warkop apa.. tapi okedah.." ucapnya yg menurunkan tangan kanannya yg hendak menempeleng kepala Singapura.
Minuman dan makanan yg dipesan datang, Indonesia menyeruput kopinya, menikmati malam tanpa penjagaan ketat Calon Paksunya tersebut. Malay juga tampak tenang dan ia menatap ke arah Indonesia.
"gini kan enak.. ga tegang, ga kayak kemarin.. ketahuan lampu kamar nyala dikit langsung digetok.", Kamboja dan Vietnam ternyata juga ikut turun dan duduk di kursi dapur, "iya.. kayaknya tuhan lagi di sisi kita haha." Ucapnya. Thailand juga terlihat turun dari lantai dua menuju dapur, "lah.. lagi kumpul?" Tanyanya, yg menuju ke arah kulkas, mengambil roti.
Thailand duduk dan menikmati rotinya tersebut, "enak gini nih main Ouija.." ucapnya. Myanmar menatap Thailand, "udah malem kak.. ntar yg jadi setan bukan setan beneran.. malah Papa, tambah serem ntar." Ucapnya, Indonesia terkekeh. "Ga salah sih.. yg kita takutin sekarang tiba tiba Papa pulang.. gak ya gelagapan kalian semua." Ucap Indonesia, Singapura melirik Indonesia "lu kaga?" Tanyanya, Indonesia melirik ke arah makanannya "Ga sih.. boong, gw juga takut." Ucapnya.
Thailand menggeram, "ayo dah.. kita coba aja.." ucap Thailand, agak lain memang country ini. Indonesia berdecih, "kalian aja deh.." ucapnya.
Thailand mengajak beberapa saudaranya ikut bermain, yg tidak mau diantaranya hanya Indonesia dan Singapura. Semua bermain papan Ouija dan asik, beberapa mereka ketakutan.
Thailand bertanya ke papan "hey.. apakah orang yg kami semua takutkan sudah datang?" Tanya Thailand, dan penunjuk mengarah ke 'iya', semuanya diam. "Ngga mungkin ah.. ga percaya begituan.." ucap Indonesia yg terkekeh, Thailand juga. Tapi tiba tiba bunyi bel pintu terbuka berbunyi.
"Ohh! Shit! Balik semua!" Ucap Singapura, tapi telat, Asean masuk ke rumah dengan asistennya, ia menatap tajam dan matanya menyala di kegelapan. Melihat para Aseanis masih terjaga di malam hari.
Semuanya kaku, tidak berani bergerak.
"Dumb ways to die.." ucap Malaysia yg juga ikut terdiam, Indonesia juga gagal sembunyi menatap takut. "Kabur ga nih?" Tanya Vietnam yg juga kaku tapi ia bersandar di tubuh Singapura, Singapura melirik ke bawah ke arah Vietnam, "bowleehh.." ucapnya.
[Bersambung]
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is Your Son [Asean x Indonesia]
Fanfiction'Ini mungkin ship buatan saya, jika kalian suka pikirkan 2 kali sebelum vote dan Jika sudah terpikirkan silahkan baca..' ••• Keluarga bahagia, bukan keluarga asli namun ini adalah sebuah keluarga dari kumpulan berbagai negara yg terbagi di berbagai...