ketololan murni

705 44 16
                                    

"Kalo kalian bergerak satu inci sedikitpun, jangan harap kepala kalian aman dari lemparan sepatu papa." ucap Asean yg melepas sepatunya, Indo bergerak- BLETAK!

Semua Aseanis dijejerkan panjang dan mereka berlutut dihadapan Asean yg duduk di sofa sambil memijat jembatan hidungnya, ia tampak lelah dan butuh asupan kasih sayang. "Saya capek jadi bapak kalian. Ga mau nurut." Ucap Asean, Vietnam menatap Asean "Ganti papa gimana?" Ucap Vietnam yg berhasil membangkitkan kemarahan Asean. "Masuk kamu ke perpustakaan! Baca buku di rak buku paling kanan!." Ucap Asean, Vietnam tanpa ragu langsung menuju perpustakaan.

Asean menatap ke Aseanis lagi, "siapa lagi? Mau kayak dia juga?" Tanya Asean dengan nada tegasnya. "Singapura kenapa kamu ke dapur?" Tanya Asean, pandangannya menatap ke arah Singapura. Singapura mendongakkan kepalanya "Aus.." ucapnya, "Lebih keras!" Tegas Asean "KARENA TENGGOROKAN KERING!" ucap Singapura dengan keras. "Bagus, balik ke kamar." Ucap Asean, Singapura langsung dengan bahagia kembali ke kamar.

Dengan begitu ada pikiran para Aseanis juga begitu. Asean menatap ke arah Thailand "ngapain kamu ke dapur?" Tanya Asean, "KARENA GABUT." Ucap Thailand yg membuat Asean mengernyitkan dahinya, "siapa yg suruh kamu teriak?" Tanya Asean yg langsung membuat Thailand gagal bahagia.

Asean melirik ke arah Indonesia, "balik." Ucap Asean yg menyuruh Indonesia kembali ke kamar. "WOEEE GA ADIL!!" ucap Thailand yg histeris, sama juga dengan Myanmar dan Malaysia. "Duduk ga? Kalo ga mau duduk papa buang nih ke *kali." Ucap Asean yg menunjuk agar Thailand, Myanmar, dan Malaysia kembali duduk.
(Kali = sungai)

Indonesia mengejek para Aseanis "Yo Adil su, Juancok tenan aku pehh keren cak!" Ucap Indonesia dengan frontal, Asean melirik Indonesia lagi "balik.. Balik!" Ucap Asean, Indonesia gagal hepi.

B

ukannya panik kini suasana menjadi tegang, kecuali si Singapura yg joget ikan kadut untuk mengejek para Aseanis lainnya. [Ru jga ga tau ikan kadut itu apaan awoakwok]

Indonesia cemberut, melihat Asean yg berulang kali menghela nafas panjang, 20×. "Hidupmu kusut? Gundulin aja." Ucap Indonesia, mulutnya langsung disumpal jari Asean. menarik pipi Indonesia dan menyuruhnya jongkok didepannya, menghadap ke arah Aseanis lainnya. Mereka masih dihukum, kecuali bocah bocah maniez yg ketiduran dan alhasil Asean memaafkan mereka.

Asean melirik Indonesia, mukanya sudah seperti remaja yg sudah beberapa kali ditolak skripsiannya, "masuk kamar, mandi dan tunggu saya disana." Ucap Asean kepada Indonesia, Indonesia hanya mengangguk dan berdiri menuju kamar.

Entah apa yg terjadi, kini kita beralih ke poin Indonesia.

Seperti khalayak country (ga)normal lainnya, Indonesia mandi dan berganti baju hanya kaos hitam dan celana selutut saja berwarna abu abu, rambutnya acak acakan dan ia tak peduli, langsung ambruk ke kasur dan tidur.

Beberapa jam kemudian, Asean masuk ke kamar, melihat Indonesia sudah mendengkur tidur di ruang gelap itu. Ia meletakkan tasnya dan melepas dasinya dengan satu tangan, jamnya ia letakkan di meja dan berjalan ke arah Indonesia.

"Kali ini saya memaafkanmu, jika kau ulangi lagi, saya akan membuatmu menyesal 9 bulan lamanya." Ucap Asean dengan bisikan dalamnya. Ia mengangkat tubuh Indonesia dan membenarkan posisi tidur remaja mungil itu dan menyelimutinya.

+()+()+()+()+()+()+()+()+()+()+()+()+()+()+

Siang hari yg cerah, di rumah Russia.

Jerman sedang menata rambut Vynni dan Vynni sedang bermain dengan bonekanya, di belakang ada Russia yg duduk di pinggiran kasur, menatap Jerman dan Vynni.

"Aku lelah.." ucap Russia, Jerman menatap Russia dari pantulan cermin, "memangnya kau pernah mengatakan bahwa kau semangat? Kau selalu mengatakan itu." Ucap Jerman.

Russia memutar matanya, "apa kau mencintaiku?" Tanya Russia dengan tiba tiba, Jerman terkekeh. "Jika aku menjawab kau akan melakukan apa?" Tanya balik Jerman.

"Aku akan mencintaimu." Ucap Russia dengan menyunggingkan bibirnya, tepat pada saat itu, Jerman selesai merapikan rambut Vynni, Vynni keluar kamar dan bermain bersama pengasuhnya. Jerman berjalan menuju Russia, meletakkan tangannya di dagu suaminya dan mengangkatnya.

"Cintaku seluas samudra, namun kau hanya menganggapnya sebagai lautan air. Cintaku seperti Prasasti yg aku ukir, namun Kau atau sekian banyak orang menganggapnya hal yg mustahil. Cintaku seperti puisi, tapi akan lenyap jika kau tidak mengerti tujuan dan isinya." Ujar Jerman, membuat Russia hanya terdiam dan menarik Jerman duduk di pangkuannya.

"Kau lah samudra, aku yg mengarunginya. Kau prasasti, aku yg akan merawatmu dan menganggapnya ada dan memajangnya di benakku. Dan Kau juga Puisi, yg akan aku tulis dan baca untuk mengerti arti dirimu." Ucap Russia yg memeluk Jerman, menenggelamkan wajahnya di dada Jerman.

(Bersambung)
Akhiri cerita dengan kebucinan paksu paksu ini ya gess.. udh lama mereka ga muncul makin awh~.

Who Is Your Son [Asean x Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang