Kon- goreng

1.4K 98 4
                                    

Setelah saling adu bucin di kamar, Indonesia kini duduk di balkon kamarnya dan membaca buku miliknya, butuh usaha besar agar Indonesia bisa berpindah tempat dari sana ke mari mengingat permainan brutal dari Asean yg membuatnya ketakutan setengah kaki.

Indonesia mendengar suara ketukan dari pintunya dan seseorang masuk dan ternyata, Singapura.

Tumben sekali Singapura masuk ke kamar Indonesia dan ini kedua kalinya Singapura masuk ke kamar indonesia setelah mengangkat Indonesia yg ambruk di chap awal.

"Hei, aku merekamnya bodoh!" Singapura menyetel rekaman hasil ia sneaky sneaky kemarin.

Terdengar suara tidak mengenakkan dari rekaman tersebut, Indonesia juga masih belum paham isi rekaman suara yg ditunjukkan Singapura kepadanya.

"Lo ngentd sama siapa Sing?!, gua kira lu masih perjaka ternyata begini kelakuan lo dibelakang kakak utama–!" Indonesia dengan nada alaynya menggoyang goyangkan pundak adiknya tersebut.

"Bukan gitu! Ini suara elo!"

"Eh?"

"Masa Lu kaga ngenalin suara sendiri sih?" Tanya Singapura,

" Y..ya soalnya disitu suara gua cempreng, gk semerdu biasanya–" Jawab Indonesia sambil cengengesan,

(mereka berdua hening..)

"Wait a second–"

"Sing, dapet darimana tu rekaman?"

"Dari rekaman sendiri"

[ 1 detik hening ]

Mata Indonesia menjadi terang, Tatapannya terpaut ke mata Singapura dan tentu Singapura juga turut tahu jika apa yg harus ia lakukan dengan segera.

Singapura mengeluarkan ekor yg tampak seperti Ekor yg dimiliki Ikan.

--

Disisi lain Kamboja dan Asean sedang adu catur di dapur didukung komplotan Malaysia yg beranggotakan Myanmar, Brunei, Mas Nikay, Philipina yg berada di pihak Asean, sedangkan Komplotan Thailand yg beranggotakan Vietnam, Timor, dan Laos yg memihak Kamboja, yg memenangkan permainan ini bebas menyentuh benda apa saja di mall dan pihak kalah harus membayar itu semua.

"Nyehaha–!! Satu pion lagi aku menang loh pahh~ kalo aku nyentuh kak indo berarti kak indo jadi milik aku yahh~" Goda Kamboja dengan nada ejekan halusnya,

"Tidack semudah itu ferguso~" Asean menyangkal,

Ctak!

Stak!

Ctak!

Ctak!

Keadaan berbalik, kini mereka berdua sama sama hanya memiliki satu pion yg membedakannya hanya Pion yg dimiliki Kamboja adalah kuda sedangkan Asean Prajurit.

Pion mereka sama sama berjejeran samping, kesempatan Kamboja untuk menang mungkin 70% sedangkan Asean 0,1%.

"Kayaknya Papah bakal kalah~~" Ucap Brunei dengan nada sedihnya sembari mengunyah jagung renyahnya.

"Mas niikk~ ubah dong ceritanya– mas kan ada di pihak papa? " Philipina memohon kepada author.

"Mana bisa gitu~ itu namanya curang. Ce - u - er - a - en - ge,  Curang ganteng~" Ru lanjut melahap Es krim miksue nya.

Brak! Gdubrak! Asu koe anjing!

"Waduh ada suara mahkluk halus tuh~" Malaysia bergumam lirih,

Asean tampak masih fokus dengan caturnya, ada apa dengannya?

Jagad Dewa!! Gomu no mu no!!

Crang!! Blarr!!

Sekali lagi Asean tidak terusik dari papan caturnya, sama seperti Kamboja yg keringat dingin memikir strategi agar bisa mengalahkan ayahnya tersebut.

BLARR!!

Singapura terpentang jauh menabrak dipan dapur, banyak luka di tangannya dam beberapa sayatan yg merobek kemeja biru mudanya yg ia kenakan,

Stak–

"Yes papa menang! Hey ka— eh??"

Asean melihat Singapura yg bernafas tersenggal senggal dibantu dengan Malaysia dan Thailand.

"Ada apa ini?!" panik Asean.

"Idi ipi inyi, calon istri papa ngamuk noh!" Malaysia menjawab Asean dengan minyi minyi.

Asean melirik ke arah tangga dan ia mendapati Indonesia yg berdiri di pinggir pembatas lantai atas dan menatap tajam ke arah Singapura.

"Ya tuhan~" Asean mengelus dadanya sendiri.

Asean menoleh ke arah anak anaknya dan mencari Author, dan.. Lah disepir—

"Dateng dateng bukannya bawain sembako malah datengin masalah." Asean bergumam dalam hatinya.

---

"Ohh~ jadi kamu ngerekam suara kami berdua?" Asean bertanya kepada Singapura sembari menghembuskan asap rokoknya,

Singapura mengangguk,

"Untuk kali ini papa maafkan, tapi kamu tahu ini termasuk devinisi privasi orang dan kamu gk harus kayak gini. Apa maksud kamu merekam kami seperti ini? Perlu kamu tahu sebulan lagi kakak utamamu dan papa akan segera menikah, apa sudah tahu?" tanya Asean dan pertanyaan itu membuat Singapura tertegun dan menggeleng tanda tidak tahu.

" bicaralah Singapore~ kau berhak berbicara, kau masih bisa bicara?" tanya Asean dengan lembut.

"Bisa papa, saya masih bisa berbicara. " Ucap Singapura,

"Jadi untuk apa kamu merekam seperti ini? Lihat kakakmu, *menunjuk indonesia* karena kesurupan dia papa ikat dan ditempeli beberapa jimat dan akhirnya tertidur." Ujar Asean.

"Saya awalnya hanya mengira Papa dan Kak Indo memiliki hubungan gelap, dan akhirnya saya paham apa yg seharusnya tak saya harus tahu." Jawab Singapura.

"Semua sudah tahu, tapi kenapa hanya kami yg tidak tahu?. Ah sudahlah.. Lupakan"

"Jangan bertingkah seperti anak baru puber, bertingkah lah seoerti laki laki dewasa pada umumnya." Asean menaruh tangannya di kepala Singapura.

[Bersambung]

Haee, dahlah ga tau mo ngomong apa—

–NikayRu

Who Is Your Son [Asean x Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang