a Child Promise

1K 80 15
                                    

[Note : Mungkin ini bakal ngancurin ekspetasi kalian yg chap kemarin aku ngomong bakal ada nsfw dan di sini Ru Mikir itu belum waktunya karena.. Yakali habis trouble langsung ngewe]

Just Ikutin alur aja, ntar juga kalian bakal nemu.. Maybe di chap berikutnya–

-

-

-

-

-

Tangan kecilnya mengenggam sebuah lembaran, raut muka yg sembab dan surai rambutnya yg berantakan tengah berlari menuju dapur dan seketika sosok gadis tersebut memeluk salah satu pekerja wanita disana.

Dengan bingung maid tersebut memeluk balik gadis kecil tersebut,

"Nona.. shh– jangan menangis, nona ada masalah apa? Bisa bicara dengan Nime?" tanya maid tersebut yg bernama Nime.

Sang gadis menenangkan diri dan berusaha meredam senggukan dan mencoba untuk berbicara dengan pelan,

"Vynni..bo boleh pinjem– huks, hape nuna??" tangan kecilnya bergetar terlihat ia meminta maidnya untuk meminjamkannya telepon,

Dengan rasa penuh mengasihani, Maid tersebut meminjamkan nona mudanya telepon genggamnya. Dengan tersengguk ia berusaha mencari nomor seseorang.

"Mana nomernya daddy?, Vynni mau menelepon Daddy..."

"Oh, Nona muda mau menelepon tuan besar?"

"Mari, ikut saya" Maid Nime mengajak gadis tersebut ke suatu tempat.

-

Tut...

Tut..

Clek!

'Halo?'

Suara lelaki dominan menjawab telepon, Gadis bernama Vynni tersebut masih belum sanggup mengutarakan tujuan ia menelepon lelaki tersebut, tangannya bergetar hebat ketika membaca kembali lembaran yg ia dapat dari laci ruangan kerja Daddynya.

"Dad—?" Vynni memanggil,

'Ya sayang? Kau habis menangis? Suaramu agak sedikit serak..'

"Daddy mau berpisah dengan Papa?" pertanyaan inti Vynni tanyakan, tak ada balasan dan terdengar hanya suara helaan nafas yg panjang.

'Daddy akan pulang, Papa sudah di rumah kan?' Tanya Lelaki dibalik telepon,

'Sigh–'

'Nanti papa jelaskan, Vynni jangan menangis ya sayang.. Jika Vynni tidak menangis, Dad janji akan membelikan burung apapun yg Vynni mau' Kata kata menenangkan ampuh menghentikan isak tangis sang gadis kecil tersebut,

"Promise?"

'Promise'

"Bye, Love You Dad"

'Love you too my Princess~'

Tep-

Lelaki dominan bersurai Biru yg teracak dengan merah dan putih diam sejenak, ia menyeka rambutnya ke belakang dan beranjak kemudian mengambil jaket berwarna oranye yg bertengger di sofa dan berjalan menuju keluar Gedung Askar.

[Gedung Askar : Gedung tempat usaha Russia untuk mengelola beberapa sumber daya di negaranya, termasuk Nuklir, Minyak, dll]

Ia menggeser dan mencari nama kontak seseorang di HPnya dan meneleponnya,

"Kau kemana saja? Anakmu menangis dan barusan meneleponku, apa kau saking ingin bercerainya sampai kau menelantarkan anakmu?, ingat Anakmu juga keponakanku"

Who Is Your Son [Asean x Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang