Masih dengan dua kubu yg saling berhadapan, masing masing memiliki keahlian dengan batas melampaui batas jika mereka memaksanya– terutama Indonesia yg sudah merubah wujudnya sebagai separuh PKI.
Asean yg melihat satu anak dan satu kekasihnya hanya bisa terdiam, sulit dipisah jika kedua CH ini dipisahkan.
"Lu kalah, hadiah kristal itu buat gua—" ucap Indonesia tapi Kamboja sudah memutar mata dan berdecih,
"Lu kalah, separuh wilayah Lo buat gw.. gimana? Adil?" Ucap Kamboja yg mulai melewati batas bicara,
"Ah.. sia– kalo lu menang, ambil aja–.. tapi kalo gw menang.. bisa kali gw ambil semua wilayah lu~" ucap Indonesia.
Asean yg mendengar langsung memicingkan mata ke Singapura, Singapura juga menatap Asean.
"Ini.. persetujuannya apa?" Tanya Asean, Singapura menaikkan pundaknya. Muka Asean makin mirip ketek adudu.
"Yg buat lombanya siapa?" Tanya Asean lagi, dan asunya si Singapura menggeleng. "Trus siapa?" Tanya Asean lagi, memberikan senyum kecut ke Singapura dan Singapura melirik papanya itu "Anda tanya saya? Saya lantas tanya siapa?" Ucap Singapura.
"Dahlah.. percuma kalo ngomong sama negara super ambisius kek gini.." Ujar Asean di dalam hatinya, pandangannya beralih ke Indonesia dan Kamboja yg sedang bertatap muka dengan amarah mereka, mereka tampak serius.
Asean mengeluarkan tongkatnya, Singapura menoleh ke tingkat itu, jarang jarang Asean menampakkan tongkatnya itu.
———
Suasana genting kembali, Indonesia sudah akur dengan Kamboja karena suatu hal— aslinya habis digetok Asean. Indonesia duduk di kursi meetingnya dan langsung bertatapan langsung dengan Asean, ia tak sendiri— ia bersama Singapura dan Vietnam.
"Kalian tahu kenapa kalian bertiga papa dudukkan disini?" Tanya Asean, Indonesia bertatapan satu sama lain dengan Singapura.
"Yo Ndak ta—" PRAK! tamparan kertas map renyah menyentuh pipi Indonesia.
"Jangan bercanda, ini serius." Ucap Asean dengan tegas. Ia berdiri dari kursinya dan menatap ketiga anaknya yg duduk di depan tersebut. matanya menatap ke arah Singapura, "kau kukirim ke Negara Kanada, Vietnam juga ikut denganmu. Indonesia.. ke.. Korea Selatan." Ucapnya dengan tiba tiba, Indonesia menoleh ke arah ayahnya tersebut, "ada apa ini? Kenapa papa tiba tiba mengirim kami?" Tanya Indonesia. Asean duduk kembali dan ia menyilangkan kakinya lalu menghela nafas, "Operasi Penelope Trime." Jawabnya.
(2 hari yg lalu . Gedung Kedewanan)
Asean sibuk dengan tugas kantornya sambil meminum teh yg disediakan asistennya di meja.
Ting nung.. (bel berbunyi)
"Masuk." Ucap Asean tanpa melirikkan matanya ke arah pintu. Seseorang membuka pintu dan country dengan sayap putih masuk membawa beberapa kertas, wajahnya muram dan tampak frustasi.
Asean menatap UN dengan wajah bingung, jarang sekali Country ini murung, "wajahmu kusut, butuh ku setrika?" Tanyanya, UN menghela nafas dan meletakkan kertas yg ia bawa di meja Asean.
"Operasi Penelope Trime akan segera dilakukan, ini benar benar membuatku frustasi.. Penelope benar benar harus dihentikan." Ucap UN, itu malah semakin membingungkan Asean.
"Who is.. Penelope?" Tanya Asean, UN makin frustasi, "Penelope Trime, Penelope adalah nama samaran bagi orang yg akan mengendalikan berjalannya proses pemberontakan.. ini tentu diserahkan ke kita." Ucap UN.
"Coba tenanglah dulu bung, aku tidak terlalu paham dengan omongan belibetmu itu" ucap Asean, UN pun duduk di meja yg berhadapan langsung dengan Asean dan menenangkan dirinya
"Katakan sekali lagi," ujar Asean, kali UN tampak fokus "Penelope Trime, ia menyamar menjadi salah satu country kita.. dia mencari informasi agar pemberontakan ini dapat dilaksanakan dan informasi tersebut dibuat untuk persiapan pelemahan dan otomatis kebocoran informasi dari yg mereka dapat bisa mendistraksi kita." Jelas UN, mata Asean tampak santai dan lelah. "Lalu?" Tanya Asean lagi, kali ini UN menatap kesal dan memicingkan matanya "Lalu apa lagi?" Ia tanya balik, "apa sih?" Saut Asean.
Amerika masuk dan Asean memiringkan kepalanya dan melihat Amerika, "Yooo anak haram udah Dateng.." ujar Asean, "Ya kau anak haram goblog." Saut EU yg juga datang ke ruangan Asean.
"Ada apa ini semua kumpul diruanganku?" Heran Asean, "Mataku pegal, kopiku pahit, kalau lihat kamu langsung seger kopiku jadi manis." Ucap EU. Melihat wajah UN sudah muram kayak ketek adudu.
"Adu rizz nih ceritanya?" Tanya Amerika yg mengataskan kacamatanya, "Rose are red, Violet are blue. When you cheeks get red, it means I get u.." ucap UN yg ganti merizz Asean. Apa apaan para pria pria berbiji ini..
Batin Asean gejedar gejedur menatap dua kawannya tersebut, ia tak berani berkutik jika mereka adu rizz, yg hanya ia bisa lakukan hanya memasang poker face saja. "Sudahkan para kawan saya ini merizz?" Tanya Asean, mulai tidak kuat menahan godaan duniawi para mahkluk utama ini.
"Plis aku udah muak sama jokes bapak bapak." Ujar Amerika yg menjerit di batinnya."Mohon bapak bapak keluar, saya mau kerja bukan mau ngerumpi.. kasian indo saya kalo saya lembur malem ini, habis saya getok soalnya." Ujar Asean lagi, UN dan EU memandang satu sama lain kemudian menoleh ke arah Asean "digetok gegara apa? Kasian anak elu." Ucap EU, UN tetap diam dan masih menyimpan kesal. "Biasa.. gelud." Jawab Asean.
[Penelope Trime lll]
• Target : Penelope Tanassia
• CH. : Tak diketahui (Otw besok)
• tujuan : hanya pusat yg tahu aowkaowk[Bersambung]
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Is Your Son [Asean x Indonesia]
Fanfiction'Ini mungkin ship buatan saya, jika kalian suka pikirkan 2 kali sebelum vote dan Jika sudah terpikirkan silahkan baca..' ••• Keluarga bahagia, bukan keluarga asli namun ini adalah sebuah keluarga dari kumpulan berbagai negara yg terbagi di berbagai...