Random Part

829 57 20
                                    

Malam hari, Para Aseanis sedang duduk sambil berpikir keras akan sesuatu. Tanggal 17... Agustus.. beberapa hari lagi.. mereka sedang memikirkan hadiah yg cocok untuk Indonesia,

"Indonesia kemarin bilang ke aku, dia pingin banget roti sus coklat.." ujar Kamboja,

Myanmar menoleh ke arah Kamboja, "Roti amogus?" Tanyanya.

"Tapi Abangmu kemarin kemarin juga katanya pengen kare ulo weling." Ucap Malay,

"matamu ulo weling" sinis Singapura.

Suasana menjadi diam sejenak–

"Kemarin kemarin kemarinnya kemarin Abang minta susu murni Nasional." Ucap Laos yg ikutan nimbrung.

"Kemarin kemarin kemarin kemarinnya kemarin kemarin Indonesia minta—"

"Emang aku minta apa?" Tanya Indonesia yg tiba tiba muncul dari belakang, semuanya ikut terdiam dan sebagian memalingkan muka.

Indonesia makin bingung dan tertawa kecil melihat semuanya kocar kacir, "Kalian kenapa sih?!" Tanya Indonesia sambil tertawa terbahak-bahak. Singapura tetap duduk ditempat dan hanya tersenyum terasa sekali sedang menyembunyikan sesuatu.

Kalian bertanya Asean dimana? Lagi rapat sana perbapakan internasional, AKA para tetinggi.

Laos dan Myanmar dan beberapa bocil Aseanis menghilang ke suatu tempat. Sedangkan Malaysia dan Kamboja jangan lupa Vietnam kabur ke dapur. Lalu yg lalunya kemana.. Ru ga tau.

Indonesia menangkap Singapura dan mencengkeram pundak pria itu dengan kuat, tangan Indonesia mungil tapi masih ada otot dan uratnya. "Jawab ye anak b**** lu ngerencanain apaan?" Tanya Indonesia dengan nada lembut naudzubillah.

"Emang apaan?" Singapura menoleh, tetapi matanya menunjukkan mata Pigeon. Emang agak lain negara ini.

"Apa aja." Keduanya hening.
"Apaan sih bangsat ga jelas." Ucap Indonesia,
"Elu yg ga jelas." Saut Singapura,
"Lo."
"Lo! E.L.O ELO! LO!" Singapura nyolot,
"Nyolot lu!" Kesal Indonesia.
Singapura berdiri dari duduknya dan menatap ke bawah ke arah Indonesia, Indonesia naik ke sofa dan menampar wajah adiknya tersebut.
"Ga takut gw sama orang tiang kek Lo!" Marah Indonesia. Singapura mengelus pipinya yg panas dan memerah setelah ditampar oleh Indonesia.

Malaysia di dapur bi lek "ya Allah selamatkan hambamu yg imut ini"..

(Di sore hari)

Suasana masih biasa saja, tapi bedanya para trio Kwek Kwek (Malaysia, Indonesia, Philipina) sedang sunggi menyunggi untuk mengambil duren milik tetangga, jangan tanyakan lagi mengapa beberapa daun berwarna hitam– itu karena insiden kemarin, tembok pagar Istana Aseanis saja hancur kayak perasaan India yg ditinggal pacarnya.

[India : gw belom lu tampilin udh diginiin ajg]
[Ru : Pake nanya]

"Bang! Turun! Durennya bisa jatoh sendiri kalo Mateng!" Teriak Malaysia dari bawah,

"Gw ngidam Laos.. gw ngidam!" Teriak Indonesia yg masih berusaha menarik durian yg tak bersalah tersebut.

"Turun anjing! Durennya belom Mateng!" Teriak Thailand.

Durennya dalam hati ia sangat menangis dan "bang udah bang.. saya masih belom Mateng!"

Indonesia masih sibuk menggeluti dan menarik narik durian yg nyatanya belum siap dimakan, sementara Indonesia juga semakin Horek seperti orang kesetanan karena ngidam duren, padahal dia belum ada tanda tanda kehamilan.
Belum sempat Indonesia mengambil durian, teleponnya berdering, astaga.. panggilan dari pusat..

Ia mengangkat telepon dari seseorang dan Malaysia dan Thailand menoleh dan menatap satu sama lain sebelum menatap Indonesia yg masih diatas pohon. Indonesia langsung menutup teleponnya dan turun dari pohon

"Akhirnya keturunan wukong turun." Ucap Thailand, mata Indonesia langsung memicing "mata lo wukong."

{Pip— skip}

Riuh semuh di lapangan, adu baku hantam dimulai– entah apa masalahnya tapi yg penting Aseanis yg nganggur ini pun bertengkar satu sama lain tanpa alasan, sekedar gabut mungkin—.

"Diem, ato muka Lo gw genjreng." Ucap Kamboja, Myanmar langsung tertawa dan makin mengusili kakaknya tersebut, tuingg— bantal berbentuk bunga melayang dan melesat tepat di kepala Myanmar.

Ada dua kubu, Kubu A dan Kubu B. Dibagi karena kalo ga bakal susah bedain, dan tentunya yg sudah over power dipakai jimat supaya ga kelebihan kalo tarung nanti.

Kubu A, ada Malaysia, Indonesia, Philipina, Myanmar. Kubu B Thailand, Kamboja, Vietnam, Timor Leste. Kalian tanya yg lain? Maaf, mereka didiskualifikasi gegara suatu hal. Wasitnya Singapura, dan Singapura juga merasa pembagian tim ini ga adil, terutama MaPhilIndo kenapa di gabungin.. ah sudahlah.

"Bersedia?" Tanya Singapura.

"Inget, yg kena Tempel jimat duluan, lumpuh. Waktu main 30 menit.. lu lari cepet lu dapet kuasa.. oke?" Ucap Singapura, ia mulai bersiap terbang dan memantau dari atas.

"Satu.. dua.. Woi Malay, fokus njing!" Ucap Singapura yg melihat Malay yg joget aku sayang kamu juga sayang.

"Iyaa!" Ucap Malaysia dari bawah.

"Satu.. dua.."

Jdar—!!

Kubu A dan Kubu B berlarian masuk ke dalam hutan belakang istana, keduanya saling mengejar satu sama lain, Kubu B lari sambil berwaspada, Kubu A juga.. bedanya ini lebih santai.

Indonesia berlari dengan gaya Naruto, kedua tangannya dikebelakangkan dan tangan kanannya memegang beberapa jimat pelumpuh berwarna merah.

Sraa—! Beberapa jimat yg dibawa Indonesia ia lempar ke sembarang arah dan terbang mencari target. Philipina berlompatan dari satu pohon ke pohon lain dan menggunakan panahnya untuk menarget.. Kamboja.

Kamboja yg sudah firasat akan ditembak langsung menggunakan kipas tangan yg dia pegang untuk menepis jimat pelumpuh yg ditargetkan Philipina.

Vietnam langsung byone dengan Myanmar, mereka berdua saling tepis jimat, saking cepatnya mereka sampai hanya terlihat angin berhembus sesuai dengan arah pergerakan mereka.

Timor Leste sedang menghilang, ia tampak tidak terlihat dan ia berlari dengan cepat, ia melihat Philipina diatas pohon, dengan cepat— Plak!

"Anjing– bangs—" Philipina terjatuh dari pohon dan pingsan, Timor langsung menunjukkan wujudnya tapi beberapa menit kemudian Jimat yg diarahkan Indonesia ke sembarang arah mengenai Timor Leste dan Timor.. pingsan disamping Philipina.

Kamboja yg berlari melihat Vietnam yg saling pingpong jimat dengan Myanmar, ia bisa memperlambat penglihatannya dan dengan satu lemparan jimat yg dilempar Kamboja langsung menempel tepat di kepala Myanmar dan Myanmar pingsan. Dan naasnya— Vietnam kena lempar dengan jimat milik Indonesia dan pingsan, kini Kamboja dan Indonesia berhadapan satu sama lain.

Disisi lain, Singapura yg berada di atas memantau.. bersama Asean yg sudah pulang rapat.

"yg lain udah lumpuh.. mana Kamboja sama Indonesia?" Tanya Singapura,

"Jangan sampai dua orang itu tarung satu sama lain.. percayalah akan ada ledak—"

Duarr!!!

"Owh.. shit–" ucap Asean yg langsung melesat dan menuju asal ledakan tersebut.

Asean mendarat di dahan pohon dan melihat Malaysia yg sudah tertempel 5 jimat pelumpuh tapi tidak pingsan, mengingat Malaysia kebal jimat pelumpuh kecuali kalo digetok langsung.

Mereka bertiga (Asean, Singapura, dan Malaysia) melihat Kamboja dan Indonesia bertarung, brutal..

(Bersambung)
Kalian dukung mana ges..?
-Ru.

Who Is Your Son [Asean x Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang