Double up, hehehe
Mereka pun sampai di parkiran, Jaemin mengeluarkan kunci mobil dari mantelnya, tak lama terdengar suara alarm mobil setelah lelaki itu menekan tombol unlock.
"Wih" Seru Jeno melepas rangkulannya pada Renjun, menghampiri Audi R8 warna grey metalik milik Jaemin, "Akhirnya gue resign jadi ojek pribadi lo Na" lanjutnya sambil mengelus mobil Jaemin dengan hati-hati. Maklum, mobil mahal, Jeno tak ingin mobil itu lecet karenanya.
"Oh ini alasan lo ngajak maen? Mau flexing tooh" Ejek Haechan. Sementara Jaemin hanya memainkan alis sambil unjuk gigi.
"Jeno awas minggir ih, itu tempat gue" Haechan heboh mendorong tubuh Jeno untuk menjauhi mobil Jaemin, sementara lelaki itu hanya bisa pasrah. Untung sayang, kalo ngga Haechan pasti sudah mendapat bogeman dari Jeno.
"Sorry Jun, lo dibonceng Jeno dulu ya" Ucap Jaemin sambil menoleh ke arah Renjun, merasa tidak enak karena mobilnya hanya muat untuk 2 orang.
"Sans Jaem" 'Gue seneng malah' batin Renjun.
Mereka pun pergi menuju apartemen Jaemin yang sebenarnya tidak terlalu jauh dari kampus, hanya butuh waktu 15 menit untuk sampai.
"Anjir mobil mahal emang beda ya rasanya" Ujar Haechan setelah keluar dari mobil sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
Walaupun hidupnya tidak pernah kekurangan, tapi gaya hidupnya jauh berbeda jika dibandingkan dengan Jaemin yang merupakan cucu pengusaha berpengaruh di Korea. Ia saja sempat bingung dengan jalan pikiran Jaemin yang memilih jalannya sendiri dibandingkan jalan yang sudah ditentukan orang tuanya sebagai pewaris.
Sebenarnya sederhana alasannya, ia tidak suka, dan sudah ada Kang Hoon, kakak sepupunya yang lebih mumpuni dibanding dirinya. Dan beruntung orang tuanya cukup open-minded dengan pilihan anaknya, mereka tidak memaksakan kehendaknya, selama anaknya bahagia, itu sudah cukup bagi mereka.
Mereka berempat memasuki apartemen Jaemin yang lebih luas dibandingkan apartemen yang dulu ditinggali oleh Jaemin dan Haechan, lelaki itu ikut pindah ke apartemen baru karena tidak mau tetap disana kalau tidak dengan Haechan. Katanya aneh jika ia tetap tinggal dan merindukan temannya itu, makanya mending ia juga pergi ke tempat baru.
"Pesen makan dulu kali ya?" Saran Jaemin yang langsung disetujui ketiganya. Ia pun mulai memesan berbagai jenis makanan, mulai dari ayam bumbu, pizza, burger, kentang goreng, jajangmyeon -keinginan Jeno, bahkan malatang atas permintaan Renjun dan tentunya tteokbokki kesukaan Haechan.
Mereka bermain game selama menunggu makanan datang sambil rebahan di ruang tengah, dan selama itu juga Renjun dan Jaemin unjuk kebolehan mereka dalam mengumpat. Sudah terbukti keduanya ahli dalam mengumpat, namun tidak dalam bermain game.
"Anjing! masa baru turun udah mati aja sih" -Renjun
"F*ck @-#($) #" -Jaemin
Sementara Haechan dan Jeno hanya bisa tertawa bahkan sampai menangis, menikmati penderitaan kedua temannya itu.
"Woohoo!"
Haechan dan Jeno bersorak sambil berpelukan merayakan kemenangan mereka berdua, sementara dua orang lainnya hanya bisa berdecak kesal.
Makanan mulai berdatangan, tinggal menunggu ayam bumbu yang masih dalam perjalanan. Jaemin dan Renjun pergi ke dapur untuk membawa alat makan dan membawa minuman, juga beberapa buah di kulkasnya.
Setelah semua makanan siap, mereka pun mulai menikmatinya satu per satu sampai perut mereka terisi penuh.
"Sabtu kita maen ke Everland yuk?" ajak Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITHout YOU - Markhyuck ft. Nohyuck✔️
Romance"Pergi Mark, jangan ganggu gue lagi. Kalo lo cuma mau nyakitin perasaan gue aja" -Haechan "Donghyuck? Nggak lah, ga sudi gue, kalaupun di dunia ini perempuan udah musnah dan tinggal dia satu-satunya orang di dunia ini, gue ga bakalan mau sama dia...