Sorry bgt gw ga rajin up kek sebelumnya, lagi sibuk dan baru sempet lanjutin :) dan gw jg yakin kalian jg sibuk mantengin TDS2 bangkok yg asdfghjkl
Ya pokonya met malem minggu deh, silahkan part 40nya kaka....
Haechan melangkahkan kakinya dengan cepat, ingin segera lari dari semua perasaan sakitnya. Namun Mark tidak menuruti apa katanya, tangan itu berhasil mencengkram tangannya saat ia hendak pergi meninggalkan Mark.
"Hyuck, please jangan tinggalin gue" Mark memohon pada Haechan. "Gue bener-bener cinta sama lo"
Haechan menulikan pendengarannya, tak ingin lagi terbuai dengan kalimat cinta yang dilontarkan oleh Mark.
"Udah kelar?" tanya Haechan sambil menatap Mark tepat di matanya, "Gue udah muak sama omong kosong lo, Mark" tambahnya sambil melepas cengkraman tangan itu.
"Gue harus lakuin apa biar lo maafin gue, Hyuck?"
Haechan menolehkan kepalanya, "Tinggalin Mina" jawabnya.
Mark menggelengkan kepalanya, "Hyuck-"
"Lo masih berani bilang cinta sama gue hah?!" Haechan meninggikan suaranya, pipinya kembali berurai air mata.
Haechan tahu permintaannya sangat egois, namun ia juga manusia biasa. Haechan ingin memiliki dan dicintai oleh Mark seutuhnya.
"Gue udah banyak berkorban buat pertahanin hubungan ini, tapi lo terus bikin gue sakit hati. Gue harus gimana hadapin lo yang terus ingkar, Mark?" ucap Haechan kalap, terlalu kecewa pada pria yang terus bertindak berlawanan dengan omongannya.
Berjanji tidak akan meninggalkannya, namun dengan mudahnya melepaskan genggaman tangan mereka saat Mina berkata ia membutuhkan Mark di sisinya.
Mengatakan bahwa ia akan menunjukkan betapa hebatnya saat perasaan dicintai dan mencintai dalam satu waktu, nyatanya selama ini Haechan sering mempertanyakan apakah Mark benar-benar mencintainya?
"Hyuck, gue-"
Buggh
Satu pukulan mendarat di rahang kanan Mark, begitu kuat sampai membuat tubuh pria itu terhuyung ke belakang.
"Jauhin Haechan kalo lo masih sayang sama nyawa lo!" ancam Jeno sambil menunjuk tepat di wajah Mark yang sedang kesakitan.
Haechan terperangah dengan kedatangan Jeno yang tiba-tiba, apalagi pria itu langsung meninju wajah Mark. Haechan beringsut maju saat Jeno hendak memukul Mark lagi.
"Jeno stop!" perintah Haechan, tangannya memeluk tubuh Jeno dari belakang, "gue mohon" tambahnya.
Cengkraman tangan Jeno melonggar, kembali mendengus sebelum tangannya mendorong tubuh Mark sampai tersungkur. Jeno jengkel setengah mati, kenapa Haechan harus mencegahnya? Ia sudah tidak tahan ingin menghabisi bajingan yang hanya bisa menyakiti hati Haechan.
"Ikut gue" kata Jeno sambil menarik tangan Haechan untuk pergi bersamanya.
"Sialaaaan!"
Mark terus mengutuk dirinya, berteriak histeris seperti orang kesetanan. Bagaimana bisa ia kehilangan Haechan lagi? Mark tidak pernah membayangkan punggung itu menghilang secepat ini dari pandangannya.
***
Jeno kembali membawa Haechan ke taman yang pernah mereka kunjungi, dulu saat lelaki itu juga menangis tersedu karena Mark. Haechan tidak berbicara sedikitpun, dan meminta Jeno untuk pergi. Jeno hanya bisa pasrah dan mengikuti kemauan Haechan, memberinya ruang untuk sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITHout YOU - Markhyuck ft. Nohyuck✔️
Romansa"Pergi Mark, jangan ganggu gue lagi. Kalo lo cuma mau nyakitin perasaan gue aja" -Haechan "Donghyuck? Nggak lah, ga sudi gue, kalaupun di dunia ini perempuan udah musnah dan tinggal dia satu-satunya orang di dunia ini, gue ga bakalan mau sama dia...