Part 2 - Hari yang Aneh

2.4K 154 4
                                    

Haechan terkejut saat mengetahui orang yang ia tabrak adalah Jeno, teman dekatnya sejak ia masuk kampus. Jeno adalah mahasiswa Teknik Sipil, makanya ia sedikit aneh melihat kehadiran pria itu pagi-pagi di sini.

"Lepas dulu nih" ujar Jeno sambil tertawa kecil, tangannya terulur menyentuh kepala Haechan yang terbungkus helm.

Haechan sempat tertegun melihat mata indah yang tersenyum itu, jujur ia sering khilaf saat melihat senyum pria tampan di depannya itu. Sementara Jeno menjadi gugup karena ditatap seperti itu oleh Haechan.

"Itu juga kalo lo ga mau jadi trending kampus sih" kata Jeno sambil menoleh ke beberapa orang yang sedang merekam mereka.

Haechan mengikuti arah pandang Jeno, lalu tangannya meraba kepalanya, "Oiya gue lupa hehe" ucapnya sambil cekikikan lalu melepaskan helm itu dari kepalanya.

"Yaudah, gue duluan ya, takut telat" ucap Haechan berpamitan.

"Chan"

Panggilan Jeno membuat Haechan menghentikan langkahnya lalu berbalik untuk menatap sumber suara, "Amunisi pagi" lanjut Jeno sambil melempar sesuatu padanya. Ia berhasil menangkapnya, menatap sekaleng pepsi -minuman kesukaannya dengan senyuman lebar.

"Thanks ya!" teriak Haechan sambil melambaikan tangannya pada Jeno.

Pria itu berjalan mundur sambil terus tersenyum ke arah Jeno, jujur kakinya terasa berat meninggalkan Jeno yang masih memandanginya sambil tersenyum lebar, senyuman yang disukainya. Kalau bukan karena tugas terkutuk dari dosen killer itu, mungkin ia bisa mengobrol lebih lama dengan teman kesayangannya.

"Jalan yang bener, entar jatoh baru tahu rasa lo"

"Ayay captain!" Seru Haechan sambil memberi hormat, membalikkan badannya lalu berlari meninggalkan Jeno.

Jeno memandangi punggung Haechan yang semakin menjauh, lalu menghilang di ujung koridor. Pria itu sedikit kecewa dengan pertemuan yang terlalu singkat baginya, ia sengaja datang jauh-jauh hanya untuk melihat pria kesukaannya. Namun Jeno masih bersyukur, setidaknya ia bisa melihat senyum itu untuk memulai harinya.

***

Sedari tadi mata Jaemin sibuk mencari Jeno, mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin. Sementara Haechan masih sibuk menentukan menu makan siangnya. Mereka sedang berada di kantin Fakultas Teknik untuk makan siang bersama Jeno.

"Jaemin, sini!" Teriak Jeno di pojok kanan kantin sambil melambaikan tangannya. Jaemin tersenyum lega, lalu menyikut tangan Haechan karena tangannya sedang membawa nampan makan siangnya.

"Chan, udah pesen belom?" tanya Jaemin tidak sabaran karena sedari tadi pria itu masih berdiri sambil memandangi papan menu makanan di hadapannya.

"Gue bingung Min, pilih Kimchi jjigae atau kimbab ya?" tanya Haechan meminta pendapat.

"Kimbab" jawab Jaemin asal. Haechan pun mengangguk lalu memesan makanannya.

"Paman, mau Kimchi jjigae nya 1 porsi besar ya!" pesannya kepada paman yang tengah sibuk menyiapkan pesanan, paman tersebut mengacungkan jempol sebagai jawaban.

"Kalo gitu buat apa nanya begooo?!!" tanya Jaemin gemas, tangannya terasa gatal ingin melempar nampan di tangannya ke muka pria yang sedang tertawa puas karena berhasil membuatnya kesal. Namun ia mengurungkan niatnya, ia tidak boleh membuang-buang makanan.

Haechan menjulurkan lidahnya, lalu segera melarikan diri setelah makanan pesanannya siap. Jaemin menatap jengah ke arah temannya itu, ia bingung kenapa ia bisa tahan berteman dengan orang menyebalkan level dewa seperti Haechan.

"Iseng banget ya lo" komentar Jeno saat Haechan datang dan duduk di sebelahnya.

"Biarin" Haechan berkata sambil menggerak-gerakkan kepalanya, merasa puas berhasil membuat Jaemin kesal. Tangannya mulai mengaduk kimchi jjigaenya, namun gerakannya terhenti saat merasakan sentuhan di kepalanya. Jeno mengusak kepala Haechan gemas, di matanya pria itu selalu menggemaskan, apalagi jika tingkah jahilnya kumat.

WITHout YOU - Markhyuck ft. Nohyuck✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang