"Siapa dia?" Tanya Mina menuntut penjelasan dari Mark.
Mereka sedang berada di dalam mobil yang terparkir di belakang kampus, Mark mencari tempat sepi untuk berbicara dengan gadis itu.
"Bukan siapa-siapa" jawab Mark jujur. Memang Haechan siapanya? "Dia anak teman Aunty, dia tinggal di rumah Aunty sejak 3 bulan lalu, seminggu setelah kita pacaran" jelas Mark lagi.
Mark tidak bermaksud menyembunyikan fakta itu, apalagi sampai membohongi Mina, ia hanya berpikir gadis itu tidak perlu tahu tentang Haechan.
"Tapi dia menciummu"
"Otaknya sakit Mina, dia gila" Sangkalnya. Tidak, sebenarnya Mark yang mulai gila. Gila karena Haechan. Sedari tadi, otaknya hanya dipenuhi oleh lelaki itu.
"Kau yakin? kau tidak selingkuh dariku kan?" tanya Mina lagi.
Mark terkekeh lalu mengacak rambutnya frustasi, itu pertanyaan konyol. Mana mungkin ia selingkuh, se-brengsek apapun seorang Mark Lee, ia tidak akan melakukan hal konyol yang dilakukan ibunya sehingga akhirnya orangtuanya bercerai. Inilah alasan Mark kembali ke korea, dulu ia tidak tahu alasan orangtuanya bercerai dan ikut dengan ibunya ke Kanada, kampung halaman ibunya.
Sebenarnya alasan ia memacari Mina pun hanya karena rasa penasarannya, image buruk Mina yang terkenal playgirl membuatnya tertarik untuk mendekatinya. Apakah Mina juga sama hinanya dengan ibunya? Itulah niat awalnya.
Namun setelah ia mendapatkan Mina dan menjalin hubungan dengannya, gadis itu tidak seburuk yang ia kira. Image buruknya hanyalah rumor belaka yang sengaja disebarkan oleh gadis-gadis yang iri padanya.
Itulah yang membuat hubungannya dengan Mina masih awet sampai sekarang, karena ia sudah jatuh hati pada gadisnya.
Namun akhir-akhir ini ia tidak mengerti dengan dirinya sendiri, hatinya sangat yakin jika ia menyukai Mina. Namun ia juga tidak bisa berbohong jika nama Haechan mulai terselip di sana.
"Mark jawab!" tuntut Mina menyadarkan Mark.
Mark mendekatkan wajahnya, mencium bibir gadis itu dengan lembut lalu menyesapnya pelan. Mina menerima ciuman itu, mulai memejamkan kedua matanya.
"Kalau kau tidak percaya dengan apa yang kukatakan, percaya saja pada apa yang kulakukan" ucap Mark setengah berbisik dengan suara bassnya tepat di depan bibir Mina, tatapan lelaki itu masih tertuju pada belah bibir sensual gadisnya.
Bibir tipis Mark kembali menciumi bibir itu lagi, kini temponya lebih berantakan dan sedikit menuntut. Lelaki ini butuh pengalihan, karena sejak tadi Haechan terus mengganggu fokusnya, perlahan membuat pikirannya kacau.
Mark mendengus dalam hati, bahkan ciuman menggairahkan antara ia dengan Mina menjadi terasa hambar. Bibirnya menginginkan bibir ranum milik Haechan, merindukan lenguhan tertahan saat lidahnya ikut bermain.
'Fvck' Mark melepas tautan mereka, jemarinya bergerak mengusap saliva sisa ciuman panas mereka di dagu Mina, lalu menjauhkan diri dari Mina yang menatap Mark dengan penuh cinta. Tanpa menyadari jika hanya ia yang menafsirkan kegiatan panas mereka sebagai bentuk cinta.
***
Rencana mentraktir Jeno gagal, karena Doyoung tiba-tiba mengajak tim teater untuk makan malam bersama di restoran China setelah mengetahui kabar bahwa Haechan sudah sembuh. Haechan dan Jeno datang bersama, namun Jeno izin ke toilet dan menyuruhnya masuk terlebih dulu.
Saat memasuki ruangan, ada Renjun yang tengah duduk sendirian sambil memainkan handphonenya.
"Renjuuuunaah"
Haechan menghambur memeluk lelaki yang lebih pendek darinya dengan erat, sampai pemilik tubuh itu protes minta dilepaskan.
"Yak! Lepasin sebelum gue patahin tangan lo" ancam Renjun kesal, membuat Haechan terpaksa melepas pelukannya sambil memasang wajah cemberut. Ngeri juga, kakinya baru saja sembuh, sekarang giliran tangannya? Oh tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITHout YOU - Markhyuck ft. Nohyuck✔️
Romance"Pergi Mark, jangan ganggu gue lagi. Kalo lo cuma mau nyakitin perasaan gue aja" -Haechan "Donghyuck? Nggak lah, ga sudi gue, kalaupun di dunia ini perempuan udah musnah dan tinggal dia satu-satunya orang di dunia ini, gue ga bakalan mau sama dia...