Double up!
Happy reading gaes^^
"Haechan?" tanya Mark memastikan bahwa ia tidak salah lihat. Ia sedikit terkejut dengan kehadiran Haechan di sisinya.
Lelaki yang dipanggil membuang muka alih-alih menatap Mark, sepertinya ia tidak ingin menghiraukan panggilannya.
Jeno merasa aneh dengan tingkah Haechan, ia pun melirik tempat di samping kiri lelaki itu, lalu mendapati Mark yang tengah menatap ke arah Haechan. Ia menghela nafas berat, mengapa harus ada Mark di sini?
"Mau tukeran?" tanya Jeno setengah berbisik.
Sebenarnya Haechan sangat ingin, tapi nanti apa anggapan Mark jika ia pindah? Dan kenapa juga ia harus menghindarinya? Yang salah itu Mark.
Haechan pun memutuskan untuk menolak tawaran Jeno, dan memilih untuk tetap duduk di kursinya.
Mark mendelik saat menyadari Jeno duduk di samping Haechan, pantas saja jika lelaki itu mengabaikannya tadi.
"Kenapa babe?"
Kang Mina, pacar Mark, meraih tangan pria kesayangannya, lalu menggenggamnya erat. Mark menggeleng lalu tersenyum tipis sebelum kembali mengalihkan pandangannya ke arah layar besar di hadapannya.
Film sudah setengah jalan, namun Haechan sama sekali tidak menyimak alur ceritanya. Ia sibuk mencuri pandang ke arah Mark dan gadis itu, ia tak bisa menahan rasa penasarannya. Ia merasa tidak asing dengan wajah itu, tapi ia tidak ingat pernah melihatnya dimana.
Melalui sudut matanya, ia melihat jari tangan mereka saling bertaut, gadis itu menyenderkan kepalanya di bahu Mark. Sesekali mereka tertawa kecil sambil berbisik-bisik.
Haechan memutar bola matanya, tidak habis pikir dengan apa yang sedari tadi dilakukannya. Adegan cringe Mark dengan gadis yang ia yakini adalah pacarnya Mark, sama sekali tidak worth it untuk ditonton, apalagi dibandingkan dengan film yang sudah ia bayar mahal, ralat lebih tepatnya Jeno yang bayar.
Haechan pun memutuskan untuk bersikap bodo amat dan hendak mengambil popcorn, namun tangan Jeno lebih cepat menahan tangannya dan merebut popcorn itu.
"Gue lupa, lo kan lagi sakit tenggorokan" bisik Jeno di telinga Haechan, tangannya masih menggenggam pergelangan tangan lelaki di sampingnya.
"Terus siapa yang mau makan popcorn nya? lo kan ga suka popcorn" balas Haechan.
"Iya ya?" Jeno membenarkan, "Terus napa kita beli tadi?" tanyanya lalu terkekeh.
Mereka menertawakan kebodohan mereka tentang popcorn dan cola yang mereka beli. Haechan lupa bahwa tenggorokannya sedang sakit, ia harus menjaga makanan dan minuman yang ia konsumsi. Gorengan, micin dan es soda dilarang keras. Sementara Jeno tidak menyukai cemilan itu karena ia tidak menyukai teksturnya.
"Berisik" protes Mark pelan, merasa terganggu dengan kegiatan Jeno dan Haechan.
Haechan dan Jeno sempat melirik Mark sekilas, namun mereka tidak peduli, malah semakin mengeraskan suara mereka. Kembali melanjutkan percakapan mereka, memperdebatkan siapa yang salah.
"Salah lo No, ngajak gue ke bioskop" Ucap Haechan pelan di telinga kiri Jeno.
"Salah lo, ngomong lagi ga mood" Sahut Jeno di telinga kanan Haechan. Alasan itu membuat sudut bibir Haechan terangkat, hatinya menghangat mendengarnya.
"Salah lo, lo yang bayar popcorn nya" elak Haechan lagi.
"Oke, gue yang salah"
Jeno menyerah, kalah dari Haechan bukan masalah baginya. Asalkan lelaki itu senang, ia juga ikut senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITHout YOU - Markhyuck ft. Nohyuck✔️
Romance"Pergi Mark, jangan ganggu gue lagi. Kalo lo cuma mau nyakitin perasaan gue aja" -Haechan "Donghyuck? Nggak lah, ga sudi gue, kalaupun di dunia ini perempuan udah musnah dan tinggal dia satu-satunya orang di dunia ini, gue ga bakalan mau sama dia...