Ay-yo yo gaes, gw sengaja up jam segini, met bacaaa oll..
Selepas liburan, Jaehyun pulang ke Jeju untuk melepaskan rindu terhadap ibunya. Haechan juga ikut pulang berhubung ia masih punya jatah libur. Selama kedua anaknya berlibur, Sooyoung juga pergi berlibur bersama Kris dan Jessica setelah menolak ajakan anak bungsunya untuk ikut ke Jepang. Katanya ia tidak ingin mengganggu acara anak muda. yang muda biarlah dengan yang muda, yang tua juga bisa menikmati waktu seperti yang muda.
"Ngelamun mulu! ntar kesambet baru tahu rasa loh" Jaehyun muncul tiba-tiba, membuat Haechan yang sedang menikmati hari terakhirnya di Jeju sempat terlonjak kaget.
"Mana bisa? Kan setannya di sini" Haechan berkata sambil menunjuk Jaehyun, membuat pria yang lebih tua itu memiting leher adiknya sampai memohon ampun.
"Ampun, bang! Ga bakal berani lagi" Jaehyun pun melepaskan Haechan, lalu ikut duduk di sebelah adiknya.
"Mikirin apa sih?" tanya sang kakak penasaran, adiknya menjadi sedikit pendiam selepas pulang liburan.
Haechan menggeleng sebagai jawaban, membuat Jaehyun hanya bisa menghela napasnya, lalu mengelus kepala adik kesayangannya. Hanya bisa sabar menunggu adiknya untuk bercerita, sambil berdoa yang terbaik untuk kebahagiaannya.
***
Semester 7 merenggut hari-hari damai mahasiswa tingkat akhir. Kini mereka harus menelan kuis, tugas, dan omelan dosen bulat-bulat, sembari mempersiapkan diri menghadapi perdramaan skripsi yang memusingkan.
"Haahh gue merasa hidup kembali" ucap Haechan sambil menepuk-nepuk perutnya yang kenyang. Keempat sahabat itu sedang mengisi perut mereka di kantin fakultas Sastra, tempat Renjun.
"Gaes, gue duluan ya" pamit Renjun tampak tergesa, mengundang kerutan kebingungan di dahi ketiga orang yang sedang menatap ke arahnya.
"Ga jadi ke apartemen Jaemin?" tanya Haechan heran.
Sedari awal lelaki itu sudah bersikap aneh, tidak seperti biasanya. Saat Haechan bertanya kenapa, Renjun hanya mengatakan semuanya baik-baik saja dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
"Gue skip dulu ya, ada urusan mendadak" balas Renjun sambil berlalu meninggalkan ketiga temannya.
"Aneh" kata Haechan, sementara Jaemin dan Jeno hanya diam tidak berkomentar.
Tinggal lah mereka bertiga, duduk santai setelah makan siang sambil menunggu makanan turun karena ketiganya makan seolah itu adalah makanan terakhir di hidup mereka. Berhubung mereka sudah tidak ada kelas lagi, jadi mereka hanya berleha-leha sebelum pergi main ke apartemen Jaemin seperti rencana sebelumnya.
"Huuuhh semester 7 berat banget ya? apalagi nanti kalo udah mulai skripsian" keluh Haechan sambil meletakkan kepalanya di atas meja, "rasanya gue mau nyerah aja" tambahnya lagi. Matanya memandang ke arah Jaemin yang mengangguk setuju.
"Tugas hari ini aja udah numpuk, pusing gue" Keluhan juga keluar dari mulut Jaemin.
Jeno yang duduk di antara keduanya hanya bisa tersenyum tipis, menatap kepala Jaemin dan Haechan yang terkulai lemas di atas meja secara bergantian.
"Ayolah.. kenapa lo pada lemes kek gini?" tanya Jeno seraya merangkul kedua sahabatnya, mengguncang tubuh mereka pelan untuk membangkitkan semangat.
"Hih Nono! Diem ah, gue lagi ga mood"
Jaemin melepas rangkulan Jeno dengan wajah yang semakin ditekuk, mengundang tawa kedua orang lain saat melihat ekspresi wajahnya yang sangat jelek seperti kecoa kejepit.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITHout YOU - Markhyuck ft. Nohyuck✔️
Romance"Pergi Mark, jangan ganggu gue lagi. Kalo lo cuma mau nyakitin perasaan gue aja" -Haechan "Donghyuck? Nggak lah, ga sudi gue, kalaupun di dunia ini perempuan udah musnah dan tinggal dia satu-satunya orang di dunia ini, gue ga bakalan mau sama dia...