10 . Salah Paham

1.1K 48 0
                                    

"Mau gue bantu?" Tanya Rades sambil menyedot sedotan disebuah botol minuman.

Ia menyiritkan matanya menatap seorang gadis yang sedang membawa banyak berkas, sepertinya untuk dikasih kepada guru di ruang guru.

Gadis itu menoleh untuk melihat siapa yang berniat untuk membantunya membawa sebagian berkas yang banyak itu.

"Rades,"

Rades membuang botol minum ke tempat sampah sebelah ia berdiri lalu mendekat ke arah gadis itu.

"Sini." Dengan senang hati dia menyodorkan beberapa tumpukan berkas kepada Rades.

"Thanks ya!" Rades melirik sebentar lalu berjalan kembali diiringi oleh teman disebelahnya.

"Ruang guru?"

"Iya, lantai atas." Ia mengangguk.

Selesai mengantarkan berkas mereka balik ke bawah, tetapi saat berada di tangga gadis itu tergelincir saat sedang menuruni tangga.

Dengan sigap Rades menolong temannya yang akan terjatuh, alhasil mereka malah terjatuh bersama tetapi tidak terlalu buruk akan hal itu.

Disaat Rades masih memegang tangan temannya itu dia melihat Ella melewati tangga dan Ella melihatnya.

Yang awalnya wajah itu ceria menjadi terbalik.

"Kak..."

"Ella?"

Mulut Ella terbuka akan mengatakan sesuatu tetapi ia memilih untuk pergi dari sini.

"Lo gapapa, kan?"

"Gapapa, Des. Makasih sekali lagi."

"Gue pergi duluan." Temannya itu mengangguk mengiyakan jawaban Rades.

Rades mengejar Ella dengan sekuat tenaga nya sehabis melihat Ella yang akan menangis saat melihat dirinya dengan teman nya di tangga.

Rades tidak tahu kenapa adik kelas nya itu lari setelah melihatnya, di dalam hati dia bertanya-tanya, mengapa ini?

"Ella!"

Melangkahkan kakinya dengan cepat mengejar adik kelas nya.

Dengan cepat Rades menarik pergelangan tangan Ella dengan erat, menangkap gadis itu dengan khawatir akan terjadi hal yang tidak terduga.

"Apa sih, kak?!"

"Kamu kenapa, sih? Tadi lihat kakak tiba-tiba lari?"

Ella memiringkan kepalanya, matanya menyipit dengan tajam ke arah Rades seolah memiliki arti tersendiri.

"Kenapa?" Tanya Rades satu kali lagi.

Gadis kecil itu menghempaskan telapak tangan kakak kelasnya dengan kasar, terlihat dari matanya yang berkaca-kaca ingin menangis, juga ingin marah besar kepada perempuan di depannya.

"Kakak bilang kenapa? Kenapa? Maksudnya apa?!"

Ella berdecih lalu membuang muka ke samping, melihat jalanan yang ramai sebentar, melihat beberapa pasangan yang sedang jalan maupun berboncengan dengan tangan yang berpegangan.

"Huft, kakak selama ini nggak pernah sadar atau pura-pura nggak sadar, sih?"

Rades membisu di tempat sambil menatap lekat mata gadis di depannya, ia berpikir apa salahnya, apa karena tadi dia jalan bersama temannya? Apa karena yang lain?

Satu tetes air mata Ella keluar mengalir ke pipi nya yang lumayan chubby. Lalu ia mengelapnya dengan kasar dan menatap lagi ke arah Rades.

"Kakak nggak ngerti maksud kamu apa, Ella." Suara lembutnya mampu membuat Ella tersentuh, tetapi karena ketetapannya yang masih marah kepada Rades, dia tetap menatap dengan tatapan amarah.

Rades mendekat beberapa langkah ke depan Ella hingga jarak diantara mereka sedikit lagi tidak berjarak.

Lantas Ella dengan cepat mendorong dada Rades hingga perempuan itu mundur lagi beberapa langkah.

"Aku itu suka sama kakak!"

Rades menahan napasnya sambil menatap Ella yang sekarang sudah tersedu-sedu dengan air mata yang terus mengalir ke pipinya.

"Ma-"

Belum sempat melanjutkan kata-katanya yang ingin dia sampainya, Ella sudah berbalik badan lalu berlari meninggalkan Rades yang berdiri mematung di tempat.

"Kenapa... ini terjadi kepada kita?"

Rades melihat sekelilingnya, beberapa orang melihat penasaran kepada dirinya yang berdiri membisu sambil melihat gadis yang baru saja pergi dari hadapannya.

Ia menundukkan kepalanya, lesu.

________
TBC.

12 Juli 2023

 Free Thought [ GXG ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang