Hari wisuda untuk kelas dua belas akan segera berlangsung. Terpaksa walau ia tidak ingin harus berpenampilan sebagai wanita sejati, tidak masalah jika itu. Tetapi tetap saja sedikit ribet karena harus mulai make up dan betapa beruntungnya Rades ada Ella yang bisa memakai make up sehingga saat perpisahan ia bisa menyuruh Ella untuk mendandani dirinya.
Sekarang sudah pukul 08:00 WIB.
Acaranya akan segera dimulai, Rades merogoh tas kecil yang Ella berikan untuknya karena tidak mungkin sekali di acara penting seperti ini ia menggunakan ransel hitam besar.
Perempuan tomboy itu mengembangkan senyumnya saat melihat foto yang Ella kirim untuknya, Ella bersiap untuk datang ke acara nya. Jam 10 siang, tamu bisa datang jam segitu.
"Bosen banget," ia melirik ke arah temannya yang mengatakan bosan tetapi meneteskan air mata.
Rades tertawa kecil.
Temannya membuka matanya lebar untuk pertama kalinya melihat Rades tertawa tulus seperti ini.
"WOWWW!!!" Temannya menepuk keras pipi Rades, mempertanyakan bahwa Rades tidak kenapa-kenapa. Ini pemandangan luar biasa jika yang lain ingin tahu.
"Lo cantik banget!" Terang temannya.
"Masa sih?" Rades sedikit salah tingkah karena ucapan temannya tersebut.
"Gue waktu tadi pagi ngiranya bukan lo, pangling banget gue. Ini beneran temen gue??"
Rades memutar matanya jengah.
"Lebay."
"Gue serius, Radeswadana."
Perempuan itu melambaikan tangannya dan meninggalkan temannya sendiri di tempat duduk.
*****
Disisi lain Angel terlihat mempesona seperti biasanya, ia tampil bak putri. Rambutnya di cepol atas dengan rambut samping telinga tersisa membuatnya semakin elegan.
Riasan yang berwarna berkilau lagi-lagi memberi kesan anggun bagi wajahnya yang memang sudah cantik sejak awal tidak dipoles apapun.
Dia juga memakai high heels lumayan tinggi dengan dress yang ia pakai menambah dirinya semakin dilirik oleh para pria yang mengagumi dirinya.
Ia terus menebarkan pesona dengan senyuman centilnya itu, jika ada yang menatapnya akan ia kedipkan satu matanya untuk menarik lawan jenis kepadanya.
Telapak tangannya ia tepikan di dagu nya sambil menatap bosan ke arah orang yang sedang berbicara mengenai perpisahan di depan panggung.
Napasnya ia buang dengan kasar.
"Huft."
Bibirnya ia kerucutkan ke depan, sebenarnya ia lapar tetapi dia tidak nafsu untuk makan juga karena berat badannya sekarang naik dua kilogram.
Matanya melirik kanan-kiri.
Tidak sengaja ia melihat Bima lewat, karena Bima adalah perwakilan eskul tari yang akan menari dengan perempuan lain.
"Apa nggak ada yang lain yang lebih menarik dari dia? Atau Rades?" Tanyanya pelan pada diri sendiri.
Angel mengambil ponselnya dan mulai berswafoto. Mengambil beberapa pose foto terbaiknya.
"Udah gue duga, gue emang secantik itu." Senyumannya terbit kembali melihat wajahnya sendiri, seperti obsesi dengan wajahnya.
Dia yang bosan memilih untuk keluar dari gedung dan mencari udara segar diluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Free Thought [ GXG ]
Fiksi RemajaHer. Entah sejak kapan aku mulai menyukainya. Entah sampai kapan rasa ini berada dibenakku. Aku mencintainya, tapi aku juga tahu ini tentang dosa. Ellaphyra, gadis cantik dan menggemaskan itu. Aku menyukainya, awalnya aku tidak tahu bahwa cintaku ti...