"Ella!"
Ella pun membalikkan badan untuk mengetahui siapa yang memanggil dirinya. Ternyata tidak lain itu adalah kakak kelasnya.
"Ada apa, kak?"
"Kamu tahu Edo bukan?" Ella berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan kakak kelasnya itu.
Setelahnya dirinya mengangguk saat mengetahui siapa Edo.
"Ini ada permen dari Edo buat kamu." Kakak kelasnya meraih tangan Ella dan mengasihkan permen itu untuknya lalu orang itu pergi begitu saja.
Tetapi daripada dirinya buang permen itu lebih baik dimakan saja. Ia memakan permen itu dan melanjutkan jalannya ke kelas Rades.
Ella tersenyum geli saat melihat Rades yang sedang menulis dibukunya.
"Hai, kak."
Rades yang mendengar itu melirik lalu melanjutkan kegiatannya sendiri.
"Permen?" Tanya Rades pelan tetapi dapat di dengar oleh Ella yang menurut Rades indra pendengarannya sangat tajam terhadap dirinya.
"Iya permen, tapi cuma satu."
"Dari siapa?" Rades mulai medongak ke atas untuk bisa melihat kekasihnya itu.
"Anu... tadi ada yang ngasih, kak."
Rades mengerutkan keningnya, Ella tahu apa artinya.
"Katanya dari Edo."
Rades memutar bola matanya ke kiri dan kanan secara perlahan, detik berikutnya ia menggenggam tangan Ella dan menariknya pelan.
"Kenapa?" Tanya Ella dengan rasa penasaran.
Kemudian tanpa menjawab pertanyaan Ella, dirinya menarik tengkuk gadis di depannya.
Ia menatap sekilas mata Ella, bibirnya mulai mengecup sekilas pipi Ella lalu berikutnya dirinya beralih ke arah bibir gadis itu.
Secara perlahan ia mengigit bibir bawah Ella agar Ella membukakan mulutnya secara leluasa.
Dengan cepat lidahnya masuk ke dalam mulut Ella untuk mengambil permen yang ada di dalam mulut Ella lalu memasukkan permennya ke dalam mulutnya sendiri.
Rades melepaskan tangannya dari tengkuk Ella dan merenggangkan genggaman tangannya di pergelangan tangan Ella.
"Duduk."
Ella yang penurut itu segera duduk di samping Rades.
"Kakak kenapa ambil permen yang ada di mulut aku sih? Kaget tahu." Ella mengembungkan pipinya.
Rades menatapnya sekilas.
"Mau."
"Ini kan ada satu lagi di saku aku,"
"Mau yang dimulut kamu." Jawab Rades tanpa rasa dosa.
"Ya udah yang ini buat aku." Ella pun membuka permen barunya untuk dimakan tetapi diambil lagi oleh Rades.
"Aku juga mau yang ini." Rades mengarahkan permen tersebut ke dalam mulutnya.
"Ihh nyebelin, Rades nyebelin."
Perempuan itu kembali melanjutkan aktivitasnya menulis dibuku catatannya tanpa mendengarkan ocehan yang keluar dari mulut Ella.
"Tadi kamu bilang cuma satu."
"Biar kakak minta." Ella tersenyum lucu ke arah Rades.
"Iya, minta yang dimulut kamu."
"Kok dua-duanya?"
Rades melirik sinis.
"Iya tahu, pacar aku yang satu ini lagi cemburu perihal permen doang. Lucunya."
Rades yang mendengar ucapan Ella hanya menghela napas kasar dan lanjut menulis lagi.
Untung saja saat dia mengambil permen dari dalam mulut Ella tidak ada siapa-siapa di kelas kecuali mereka berdua.
________
TBC.16 Juli 2023.

KAMU SEDANG MEMBACA
Free Thought [ GXG ]
Teen FictionHer. Entah sejak kapan aku mulai menyukainya. Entah sampai kapan rasa ini berada dibenakku. Aku mencintainya, tapi aku juga tahu ini tentang dosa. Ellaphyra, gadis cantik dan menggemaskan itu. Aku menyukainya, awalnya aku tidak tahu bahwa cintaku ti...