"Huh."
"Kenapa sih, cantiknya kita ini?"
Angel melirik sinis satu laki-laki dihadapannya dan tersenyum miring.
"Apa gue kurang menarik?"
Dengan demikian laki-laki itu merangkul Angel, ia menyisir rambut gadis itu dengan jemarinya.
"Gue belum pernah lihat lo insecure gini. Siapa yang beraninya bikin Angel kita ini nggak percaya diri?"
Angel menyilangkan kakinya lalu menompang dagunya. Pikirannya melayang kepada Ella yang terlihat cupu tentang hal seperti ini.
"Jadi-" ia mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan foto Ella. Dia langsung menatap laki-laki itu yang tertawa kecil seperti meremehkannya.
"Oke? Menurut gue dia imut. Tapi nggak lebih cantik dari lo." Diakhiri oleh senyuman sinis milik Angel.
****
Flashback On
"Lo emang udah tahu kan dari awal gue kayak gimana? Itu urusan lo karena udah suka sama gue." Angel ngotot untuk pergi dari Rades saat mereka sedang berbicara panjang lebar akan masalah dihubungannya.
"Tapi-"
"Des, gue tahu ini pasti sakit. Tapi gue mohon sama lo, gue juga nggak bisa pergi dari dia." Angel menatap sendu ke arah Rades.
"Lo udah kelewatan batas."
Perempuan itu lagi-lagi tersenyum. "Gue pengen ngejar dunia." Lalu detik berikutnya ia kalungkan kedua tangannya di leher Rades.
"Jadi semua cowok itu cuma pelarian saat pacar gue ini nggak ada." Angel tersenyum puas saat melihat ekspresi wajah Rades berubah menjadi tidak bisa ditebak olehnya.
"Jangan berantem karena hal sepele ini." Ia memeluk erat leher perempuan dihadapannya.
Mereka lama saling memandang. Memandang dengan pikiran yang berbeda. Angel menekan tengkuk Rades agar dia bisa mendekatkan wajah satu sama lain.
Ia menutup kedua matanya sambil mengarahkan bibirnya ke Rades. Tanpa ada perlawanan dari Rades ia terus mendesak hingga ranum mereka saling menempel.
Disela ciuman itu Angel menang dan terus tersenyum.
"Gue suka lo yang nggak bisa bertindak ini." Gumamnya dalam hati.
"Tetap seperti ini, sebentar saja."
Tidak disangka-sangka detik berikutnya ketika ia akan memperdalam ciumannya Rades malah mendorong pelan pundaknya hingga tautan mereka terlepas.
"Ini nggak kayak biasanya."
Angel menyiritkan keningnya tidak mengerti apa arti tatapan Rades yang datar itu.
"Ini aneh, ini beda. Dari yang gue ketahui."
"Kenapa?" Tanya Angel yang kini mengelus-elus pergelangan tangan Rades dengan lembut.
Ia melihat Rades memalingkan wajah darinya.
"Bukannya ini yang lo mau?"
"Iya,"
"Apa?" Angel memiringkan kepalanya tidak mengerti.
"Gue mau kita putus, sekarang."
"Ini nggak kayak rencana."
"Apa?" Sekali lagi Angel tidak mengerti.
"Kita putus."
Setelah mengatakan itu Rades menghempaskan tangan Angel yang berada di lengannya dan bergegas pergi.
"Ini bener-bener bukan Rades yang gue kenal." Angel mengepalkan tangannya kesal. Sorot matanya merah melihat kepergian Rades yang semakin jauh darinya.
"Setelah hari itu, aku tidak pernah lagi melihat dirinya. Bahkan saat aku pergi untuk mengunjungi rumahnya ternyata dia sudah pindah. Untuk menutupi luka itu aku memutuskan untuk pindah kota dan setelah satu tahun lamanya aku dapat melihatnya kembali."
Brukk
"Kalau jalan itu pakai mata!"
"Dan saat aku ingin menampar gadis itu seseorang menghentikannya. Aku melirik ke arahnya."
"Itu dia, itu benar-benar dia. Radeswadana."
Akhirnya dia kembali.
"Radeswadana?" Dia menoleh ke arahku seperti tidak terjadi apa-apa.
________
TBC.14 Juli 2023.

KAMU SEDANG MEMBACA
Free Thought [ GXG ]
Teen FictionHer. Entah sejak kapan aku mulai menyukainya. Entah sampai kapan rasa ini berada dibenakku. Aku mencintainya, tapi aku juga tahu ini tentang dosa. Ellaphyra, gadis cantik dan menggemaskan itu. Aku menyukainya, awalnya aku tidak tahu bahwa cintaku ti...