"Kalau butuh sesuatu bilang Ta."
Sepenggal kalimat yang mampu membuat seorang Meta tersipu begitu malu, bagaimana tidak, Devano memperlakukan nya dengan begitu manis.
"Nanti pulang dari kampus gue langsung ke cafe, mungkin pulang nya agak malem, lo gak usah nungguin gue pulang tidur aja dulu." Ujar Devano saat hendak melangkah keluar rumah.
Kondisi perut Meta sudah mulai terlihat membesar dengan usia kandungan yang memasuki umur 5 bulan, Devano melirik kearah perut Meta dengan senyum jail.
"Lucu juga,"
Meta bingung dengan ucapan Devano, "siapa yang lucu?"
"Tuh," tunjuk Devano dengan jarinya kearah perut Meta. "Perut lo, udah kelihatan bulat."
Devano mensejajarkan berdiri nya menjadi lebih dekat dengan wajah Meta lalu memeluk nya dan mengusap pucuk kepala Meta penuh dengan hangat.
"Makasih Ta, sudah menjaga nya dengan baik." Bisik Devano.
Devano melepas pelukannya namun tangan nya masih menggenggam kedua jemari Meta yang terasa mungil di genggaman tangan Devano.
"Saat ini memang masih banyak hal yang harus kita lalui bersama Ta, demi anak kita. Gue harap lo akan mengerti suatu saat nanti."
Meta terdiam, pikiran nya masih belum sinkron, kondisi nya masih syok dengan perlakuan Devano yang tiba-tiba memeluk nya. Devano masih setia menatap wajah Meta, rasanya akan sangat sulit jika dia harus berpisah dengan wanita di depan nya, berbagai kemungkinan bisa saja terjadi jadi wajar saja jika Devano sangat takut itu akan terjadi pada dirinya dan Meta.
Entah dorongan darimana memang saat ini Devano lebih mengutamakan kehadiran Meta di banding Felli yang masih menjadi status kekasih nya.
Brengsek. Itu sudah pasti di tunjukan kepada Devano, dia sudah memiliki istri. Namun belum juga memutuskan hubungan nya dengan kekasih nya.
"Kapan lo putus sama Felli?" Tanya Alex sembari melirik kearah Devano yang duduk dengan santai di sisi nya.
Bima ikut menoleh kearah Devano seolah menunggu lelaki itu menjawab. "Kapan?" Imbuh Bima.
Devano menghela nafasnya panjang, pertanyaan ini yang sangat sulit untuk Devano jawab.
"Memangnya tidak ada pertanyaan yang lain, apa." Balas Devano, tolong lah, pagi ini dia sedang merasa senang dan berbunga-bunga jangan merusak mood yang sudah Devano bangun pagi ini.
"Dev, jangan terlalu memberi harapan besar sama cewek. Lo tahu kan, bagaimana sifat Felli, dia akan melakukan apapun untuk apa yang dia mau, tidak peduli itu menyakiti orang lain atau dirinya sendiri." Ujar Alex memberitahu bagaimana sifat perempuan itu yang sebenarnya.
"Gue tau Lex,"
"Terus, kalau tau ngapain masih belum di putusin?" Tanya Bima.
"Kalian pada kenapa sih, bikin gue makin pusing aja."
_____
Meta tahu dirinya hanya bagian dari beberapa keping rasa sedih yang Devano miliki, namun Meta juga sadar kalau dia sudah menaruh harap dan rasa cinta kasih nya kepada Devano yang masih belum juga sepenuhnya menjadi miliknya.
Lelah itu pasti, bagaimana tidak. Devano memang akhir-akhir ini lebih sering banyak waktu dengan nya tapi Meta lebih peka dan sadar jika Devano masih belum bisa sepenuhnya mengutamakan sosok Meta di hidupnya. Bayang-bayang Felli masih terlalu kuat di hidup Devano.
"Sudah berapa bulan anak yang lo kandung?" Tanya Felli.
Yah, benar. Saat ini Felli dan Meta sedang duduk berhadapan di sebuah cafe yang tak jauh dari lokasi rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRANDAL IS MY HUSBAND
RomanceHidup tanpa aturan, tawuran, berantem, menikah di usia remaja. Dari semua hal buruk yang dia lakukan justru membuat seseorang yang menatap nya dari jauh semakin mencintainya, tak perduli sedalam apa luka yang dia berikan. "Aku tahu, kamu baik. Hany...