Transmigrasi si kembar [END]

Bab 7

Setelah itu, Kaisar menyuruh si kembar untuk kembali ke kamar, diam diam mereka lega.

Arien : "Aku tidak sabar besok."
Arion : "Aku juga."

Karena Arien tidak melihat jalan dan hanya berbicara dengan Arion sambil menatap Arion, membuat nya menabrak seseorang.

Bruk

Saat Arien hampir terjatuh, namun di tahan dengan orang itu.

...... : "Untung kamu tidak apa apa."
Arion & Arien : "Pangeran kedua?!"
Arien : "ma-maaf."

Dan ya, orang yang Arien tabrak adalah Raffael.

Raffael : "tidak apa apa, syukurlah kamu baik baik saja, kalian dari taman ayah?"
Arion : "Iya ba- Papa yang mengajak kami."
Raffael : "P-Papa?" Dengan kaget.
Raffael : "Sulit di percaya ayah mengambil kesempatan dalam kesempitan, padahal aku yang pertama bertemu dengan mereka ಥ_ಥ, tapi malah ayah yang selangkah didepan ku."

Arien : "pa-pangeran kedua?"
Raffael : "Kalian buat apa dengan ayah?"
Arion : "Papa memberikan cemilan, dan membeli toko macaroon dan toko coklat yang terkenal."
Arien : "Papa juga mengajak kami untuk jalan jalan besok."
Raffael : "Apa?!" Kaget.

-∞00∞-

Setelah mendengar itu, Raffael langsung meminta izin untuk ikut, dan para pangeran lain yang mendengar itu langsung ikut meminta izin, dan jadi nya, kek liburan keluarga.

Arien : "Kenapa jadi semua ikut?"
Arion : "Pertama pangeran kedua, dan malah kedua pangeran lain juga ikut."
Arien : "yang jadi masalahnya, apa tidak apa apa jika mereka ikut? Dan tidak ada yang di istana?"
Arion : "sepertinya tidak apa apa."
Arien : "Tapi masalahnya..
Arien & Arion : "ini Canggung sekali."

Arien menatap anggota keluarga Kekaisaran.

Arien : "Putra mahkota, Azekiel Ernest Rezata, putra mahkota yang terkenal dingin dan kejam, dan sejarah dia juga ikut?!"

Ryan : "Arien, Arion, kalian kenapa diam saja?"
Arien & Arion : "Itu karena kami kaget kalian ikut!!"
Arien : "Ti-tidak apa apa pangeran ketiga."
Ryan : "Kalian memanggil ayah dengan sebutan papa, dan masih memanggil ku dengan sebutan pangeran?"
Arien : "Situasi seperti apa ini sekarang?!"
Raffael : "Benar itu, sulit di percaya ayah langsung mengambil kesempatan." Sambil tersenyum.
Azekiel : "Bukankah itu curang, ayah." Dengan nada dingin.

Kaisar? Dia hanya tersenyum meremehkan kepada ketiga putra nya seakan berkata "Aku pemenangnya."

Arion : "Ngomong ngomong Arien, kita akan kemana ya?"
Arien : "Aku juga tidak tau, lebih baik kita bertanya aja."
Arion : "Kau yang bertanya."
Arien : "Eh? Curang nya."
Arion : "Adik harus patuh dengan kakaknya."
Arien : "Curang."

Arien : "Papa, kita akan kemana?"
Kaisar : "Ke suatu tempat, bersama lah." Sambil mengelus kepala Arien.
Arien : "Aku belum pernah di elus oleh orang lain selain Arion."

Arion : "Arien lihat, kita sepertinya melewati pasar ibu kota."
Arien : "Wah, mereka sangat cantik dan tampan."
Arion : "Kau malah bahas itu, ngomong ngomong anak anak itu terlihat bebas."
Arien : "Hei Arion, kau tau masih ingat impian kita?"
Arion : "Aku masih ingat, impian untuk bisa keluar dari istana dingin, dan sekarang kita sudah keluar."
Arien : "Tapi....aku masih belum tenang."
Arion : "Papa sudah mengurung nya di penjara, jadi semua akan baik baik saja."
Arien : "Jika Arion bilang begitu, aku percaya." Sambil tersenyum.