Bab 19

356 32 0
                                    

Reina : "Baginda?"
Kaisar : "Tidak apa, lebih baik ki.."

Duar

Suara ledakan terdengar dari luar istana.

Reina : "Rei, apa yang terjadi?"
Reiji : "Ada monster."
Reina : "What? Para tamu bagaimana?"
Reiji : "Papa dan para Duke lain sedang mengamankan para tamu, kau dimana?"
Reina : "Ama Baginda di rumah kaca."
Reiji : "What?! Ya udah cepet, lixue dan blaze udah datang di taman istana dingin sambil membawa senjata kita."
Reina : "Aku kesana."

Reina : "Permisi dulu Baginda."

Reina pun langsung berlari keluar rumah kaca, dan kemudian menuju taman istana dingin yang jarang orang datangin, disana sudah ada Lixue dan Blaze, dan juga Reiji.

Reina : "Bagaimana ada monster disini?"
Blaze : "Kemungkinan besar adalah penyihir gelap, aku dan Lixue akan mencari pelakunya."
Reiji : "Kalau begitu lakukan!"

Lixue dan Blaze menganggukan kepala, dan kemudian berubah menjadi Phoenix, Blaze menjadi Phoenix berwarna merah api, dan Lixue menjadi Phoenix berwarna biru es, mereka terbang mencari pelakunya. Sedangkan Reina dan Reiji, langsung menyelipkan pedang mereka di pinggang mereka.

Pedang Reina dengan gagang berwarna biru, dan dengan hiasan baru safir, pedang yang tajam, namun ringan di pakai untuk perempuan, ada ukiran burung Phoenix, dan tulisan "burung garuda." Sedangkan pedang Reiji dengan gagang berwarna merah, dan butiran batu ruby, pedang yang tajam sama seperti Reina, dan bertuliskan "bintang sirius." Kemudian mereka menggantikan pakaian dengan pakaian yang biasa mereka pakai ketika bertarung secara diam-diam.

Reina memakai seragam dengan rok berwarna hitam, dan jubah berwarna hitam, tak lupa dengan topeng pesta, sedangkan Reiji memakai pakaian seragam hitam, dan topeng pesta. Mereka pun mengubah warna rambut menjadi pirang, dan memakai tudung.

Reina : "Saatnya kita datang sebagai penyelamat." Sambil menyeringai.
Reiji : "Ayo."

Mereka pun pergi menuju tempat kejadian, yang ternyata banyak yang terluka. Pangeran kedua alias Raffael bertugas mengobati, sedangkan kedua pangeran, kaisar, dan Duke sedang sibuk mengatasi para monster, mereka kini berdiri di sebuah bangunan yang cukup tinggi namun sangat terlihat.

Reina : "PERGI DARI SINI!!" Teriak nya.

Mereka semua pun menatap Reina dan Reiji, dan tentu saja mereka tidak mengenali si kembar.

Reina : "Beraninya mengacaukan pesta disini." Dengan nada dingin.
Reiji : "Kau sangat dingin, adik ku." Sambil melompat turun dengan selamat.
Reina : "tidak peduli dan tidak urus." Sambil ikut melompat.
Ryan : "Siapa kalian? Atau jangan jangan kalian yang memanggil mereka?!" Tuduh nya.
Reina : "Teganya, padahal kami ingin membantu."
Reiji : "Sudah lah adik ku, saatnya pesta."
Reina : "Sudah lama juga." Sambil menyeringai.

Reina pun mencabut pedang dari sarung nya, dan kemudian berjalan menuju monster begitupula Reiji.

Reina : "Hei, kalian berani mengacaukan kekaisaran ini ya." Dengan nada rendah.
Rian : "Suara ini? Queen kah ini?"
Evelyn : "Aku tau mereka adalah Reiji dan Reina, akhirnya kebrutalan king dan Queen of darkness di mulai."

Reina melesat maju, dan menghabisi para monster dengan elemen kristal, semua orang terkejut apalagi Kaisar, karena elemen kristal adalah elemen khusus keluarga kekaisaran Rezata.

Reina : "hei hei hei, kenapa diam saja? Apa kalian cuman bantu lihat saja?" Sambil berdiri di atas mayat monster dan menatap orang orang.
Alfred : "Seperti biasa, mereka sangat brutal." Menebas para monster.

Mereka menghabisi para monster, sampai ketika, Ryan lengah, dan hampir terkena serangan. Untungnya Reiji dengan cepat menangkis serangan monster itu.

Reiji : "Tolong jangan lengah, pangeran Ryan."
Rian : "Kau manggil aku?"
Reiji : "BUKAN LU NJIR!!" Teriak nya tanpa sadar bicara bahasa gaul.
Rian : "Eh?" Kaget dan tatap tajam kearah Reiji.
Reiji : "Pura pura kagak lihat aja gue." Gumam sambil mengalihkan pandangan.
Reina : "Sampai kapan ngebacot terus hah?"
Reiji & Rian : "Gak lagi."

Reina memutar mata dengan malas, dan kembali menyerang para monster dengan elemen musik, dan 30 menit kemudian para monster pun musnah.

Reina : "Perfect."
Reiji : "Akhirnya selesai juga."
Reina : "Yuk balik."

Saat mereka ingin pergi, para ksatria mengelilingi mereka dan menodong senjata.

Reina : "Wow wow wow, padahal kami membantu tapi malah di todong senjata."
Kaisar : "Katakan siapa kalian?"
Reiji : "Apa seorang kaisar sangat penasaran?" Sambil tersenyum.
Reina : "Sudahlah kak, kasihan, kasih tau aja siapa kita."
Reiji : "Oke, kami adalah.....Manusia." Dengan wajah tanpa dosa.
Reina : "BUKAN WAKTUNYA BERCANDA, BEGO!!" Teriak.
Reiji : "Santai dong mbak, ngegas amat kek yang jualan elpiji."
Reina : "Serah lah, capek aku ngomong ama orang gila." Senyum tertekan.
Reiji : "Adik setan_+."
Reina : "Saya tidak dengar."
Kaisar : "Kalian ku tanya siapa, jawab!"
Reina : "Dark Red Diamond, itu nama organisasi kami."

Sedangkan ada beberapa orang yang terkejut mendengar itu, antara nya Rian, Zean, Niko, Evelyn, Clarissa, Melody, Reza, Rezi dan orang tua Reina dan Reiji.

Reina : "Saya Queen El, julukan The Queen of darkness."
Reiji : "Saya King Ar, julukan The king of darkness."
Reina : "Sedangkan nama? Itu menjadi rahasia kami, sampai jumpa lagi, baginda, Xue."
Reiji : "Aze."

Setelah memanggil nama itu, Reina dan Reiji menghilang, lebih tepatnya di teleportasi oleh Lixue dan Blaze ke kediaman Valcke.

Reiji : "Reina, apa kau yakin mau membangun organisasi itu lagi?"
Reina : "Kenapa tidak? Papa Kaisar pasti penasaran dan akan mencari tau tentang itu, jadi kita harus membuat nya agar tidak di curigai."
Reiji : "Dan member nya?"
Reina : "Anggota anggota yang dulu." Sambil menyeringai.

Tbc

Transmigrasi si kembar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang