Bab 18

374 32 0
                                    

╔┓┏╦━━╦┓╔┓╔━━╗╔╗
║┗┛║┗━╣┃║┃║╯╰║║║
║┏┓║┏━╣┗╣┗╣╰╯║╠╣
╚┛┗╩━━╩━╩━╩━━╝╚╝
"Tidak semua perintah
Harus di laksanakan, ada
juga perintah yang bisa
dilanggar, jadi jangan sungkan
menolak perintah yang membuat
kalian tidak ingin mematuhi nya."
Arion Arterio Rezata a.k.a Reiji Marcello Valcke

Keesokan paginya, Reina dan Reiji berada di tempat latihan. Mereka berlatih dengan senjata mereka sendiri, Reina berlatih memanah, dan Reiji berpedang, sedangkan Reza memantau kedua adik adiknya.

Reza : "Semangat Queen, king." Agak teriak.

Tak

Tak

Tak

Tiga anak panah melesat tepat sasaran, Reina tersenyum melihat anak panah itu, sedangkan Reiji telah berhasil mengalahkan beberapa ksatria.

Reza : "Hebat kalian."
Reina : "Ini berkat kak Reza juga." Sambil tersenyum.
Reza : "Oh ya, tadi papa dapat undangan untuk hadir ke istana."

Reina dan Reiji yang mendengar itu lantas terkejut.

Reiji : "Undangan apa?"
Reza : "Undangan pesta memperingati  hilang nya pangeran keempat dan putri pertama."
Reina : "Jadi kaisar mengundang kita?"
Reza : "Jika kalian tidak mau ikut tidak apa."
Reina : "Baiklah aku ikut, lagipula Clarissa, Evelyn dan Melody pasti juga akan pergi."
Reza : "Iya."
Reiji : "Kapan pestanya?"
Reza : "Nanti malam."
Reina & Reiji : "KENAPA BARU BILANG SEKARANG, REZA ADRIAN VALCKE!!" Teriak.

Malah hari nya, mereka sudah bersiap siap, Reina memakai pakaian ber rok selutut, berwarna putih dan kuning, memakai jubah yang dia sampingkan ke arah kanan, sedangkan Reiji memakai pakaian seragam berwarna putih kuning, dengan jubah yang seperti Reina. Begitupula kedua kakak mereka, namun Reza memakai jubah seperti biasa, tak lupa Reina menguncir ekor kuda rambut nya. Setelah itu mereka berangkat menggunakan dua kereta kuda.

Sesampainya di istana, ternyata sudah ramai orang, bahkan dari keluarga bangsawan rendah pun datang.

Reina : "5 Tahun yang lalu aku berjanji untuk tidak lagi menginjakkan kaki di istana ini, tapi sekarang aku disini, berperan sebagai putri keluarga Valcke."
Reiji : "Reina."
Reina : "Aku baik baik saja, Reiji." Sambil tersenyum.

Reina pov

Sudah 5 tahun aku tidak menginjak kaki disini, aku lihat istana dingin yang sudah di bangun, tempat tinggal kami sampai usia 5 tahun.

Reina : "Tapi, kami bukan lagi pangeran dan putri." Gumam.

Kami pun masuk kedalam istana, menuju aula pesta, dan di depan aula pesta penjaga meminta surat undangan, dan papa pun memberikan surat undangan itu.

Penjaga pintu : "TUAN DUKE ALFRED RIEDL VALCKE, NYONYA DUCHESS ABIGAIL ROSE VALCKE, TUAN MUDA REZA ADRIAN VALCKE, TUAN MUDA REZI ADRIAN VALCKE, TUAN MUDA REIJI MARCELLO VALCKE, DAN NONA MUDA REINA ARABELLA VALCKE, MEMASUKI AULA PESTA!!!" Teriak nya.

Setelah di umumkan itu, pintu terbuka, kami masuk dengan wajah yang datar dan dingin, terutama aku.

...... : "Astaga, jarang sekali aku melihat nona Valcke menghadiri pesta."
...... : "Ku pikir nona Valcke ramah, tapi memang satu keluarga Duke terkenal dingin."
...... : "Tapi itu ciri khas mereka juga."

Transmigrasi si kembar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang