Bab 21

300 26 0
                                    

3 Minggu kemudian, perang pun terjadi namun kini Reina, Reiji, serta yang lain memantau dari sebuah bukit.

Kaisar : "Dimana mereka?!"
Kaisar Qianzy : "Serahkan kristal mu terlebih dahulu, Kaisar Rezata baru akan ku berikan anak anak mu."
Ryan : "Licik, menggunakan adik adik ku sebagai sandra." Kesal

..... : "Jangan berikan kristal mu." Teriak nya.

Semua orang menoleh ke asal suara, sebuah rambut pirang, tengah berdiri di sebuah bukit yang tak jauh.

Kaisar : "Itu?"

Orang itu menghilang, dan kini muncul di hadapan Kaisar Rezata, sambil menatap Kaisar Qianzy dengan tatapan tajam. Siapa lagi kalau bukan Reina, dia tidak memakai tudung jubah ataupun topeng, karena sekarang dia muncul sebagai Arien Greselda Rezata.

Ryan : "Arien?"
Reina : "Sudah lama tidak bertemu, papa, kak Azekiel, kak Ryan." Tanpa menoleh kearah mereka.
Kaisar : "Arien?"

Reina membalikkan badannya, rambut pirang panjangnya terhembus angin, dan mata berwarna biru yang indah, sambil menampilkan senyuman nya.

Reina : "Sudah lama tidak berjumpa, papa."
Kaisar : "A-Arien? Ini kau?"
...... : "Reunian nya nanti saja, pertama kita habisin orang yang berani menyuruh orang lain untuk berpura-pura menjadi kita 💢💢💢."
Ryan : "Arion?!"

Rambut pirang, dan mata biru, menampilkan wajah yang kesal. Siapa lagi kalau bukan Reiji.

Reina : "Ckk, iya iya." Sambil memutar mata malas.

Reina mengangkat tangannya.

Reina : "SERANG!!" Teriak.

Orang orang bertopeng dan berjubah langsung muncul dan menyerang pasukan kekaisaran Qianzy.

Azekiel : "ini?"
Reina : "Terkejutnya nanti saja kak."
Reiji : "Dan papa, lihat kedua anak mu yang ingin kau buang 10 tahun yang lalu." Sambil tersenyum.

Reina dan Reiji melesat dengan cepat, dan menebas para pasukan kekaisaran itu.

Ryan : "Aku juga tidak akan kalah." Sambil melesat maju.

Peperangan pun terjadi, tapi kini kemenangan berada di pihak Rezata, perang selesai, dan sekarang dia orang yang memakai rambut pirang, dan mata biru, yang berpura-pura menjadi Reina dan Reiji tengah terikat di hadapan mereka berdua.

Reina : "Gini amat orang yang berpura-pura jadi aku_-."
..... : "hahahaha, sakit perut ku karena ketawa."
..... : "Tidak boleh menertawakan orang lain." Sinis.
..... : "Maaf, princess Lily."
Reina : "Diam." Dingin.
...... & ..... : "Baik."

Kaisar : "Arien, Arion." Ingin menghampiri mereka berdua.

Namun Reiji menodong senjata ke leher Kaisar, yang membuat prajuritnya terkejut.

Reiji : "Jangan pernah memanggil nama kami dari mulut mu itu." Dingin.
Reina : "Turunkan senjata mu kak." Dingin.

Reiji pun menurunkan senjatanya, dan masih menatap tajam kearah Kaisar.

Reina : "Arien dan Arion sudah mati, 10 tahun yang lalu, ketika mereka mendengar perkataan anda." Dengan dingin.
Azekiel : "Maksudnya?"
Reiji : "Tanyakan kepada ayah yang sangat anda hormati." Dingin.
Reina : "Princess lily, prince Niel, bawa kedua orang ini."
...... & ..... : "Baik Queen."

Mereka pun langsung membawa orang yang berpura-pura menjadi Reina dan Reiji.

Reina : "Ayo kita kembali, Ar." Dingin.
Ryan : "Arien, Arion, ku mohon kembali ke istana, kak Raffael sedang sakit dan ingin bertemu dengan kalian."
Reina : "Trus, apa hubungannya dengan kami?" Dingin.
Reina : "Setelah apa perkataan Kaisar 11 tahun yang lalu, membuat kami sangat membenci nya dan pangeran kedua, sudah saya katakan, Arien dan Arion sudah mati ketika itu."
Ryan : "Arien?" Lirih
Reina : "Ayo Ar."
Kaisar : "Papa mohon kembali, Arien, Arion." Ingin menghampiri si kembar.

Namun seseorang menghadang Kaisar, orang dengan topeng pesta dan jubah.

..... : "Bukankah adik saya sudah bilang, untuk tidak mendekati mereka?" Nada dingin.
Reina : "Kak Leo, sudah."
..... : "Jadi mereka yang menyakiti king dan Queen kita?" Berjalan menghampiri mereka.
Reiji : "Makin ribet urusannya nih."

Ryan : "Siapa kalian? Jangan mengaku ngaku sebagai kakak dari adik adik ku, mereka adik adik ku, bukan adik kalian." Kesal.
...... : "Adik? Hahahaha." Ketawa.
...... : "Gak ada yang lucu, singa bin setan."
...... : "Eh? Kau kira aku anak setan?!"
...... : "Enggak, kalau kesindir syukur juga."
...... : "Kau kadang anak setan💢."
...... : "Apa?! Ngakak gelud bilang lu."
...... : "Ayolah."

Sedangkan si kembar malah menepuk jidat mereka, melihat kedua abang angkat nya, yang tak lain adalah Rian dan Niko.

Ryan : "Mereka bertengkar?"
Reina : "Tingkah yang sangat sangat absurd sekali."
Reiji : "Gini amat punya tangan kanan_-."
Reiji : "El, urus sana."
Reina : "Hah? Kok aku? Kan itu tangan kanan mu, males lah."
Reiji : "Ntar kakak beliin coklat."
Reina : "Deal."

Keluarga kekaisaran : "-_-."
Reina : "Kak Leo, kak Willy." Sambil tersenyum.
Rian & Niko : "Sweetie/Queen?" Takut.
Reina : "Udah berantem nya?" Nada rendah.
Rian & Niko : "U-Udah kok."
Reiji : "Oke back to topik."
Niko : "Jangan sok Inggris kau Ar."

Bugh

Satu pukulan membuat Niko terlempar cukup jauh, dan yang memukul nya tak lain dan tak bukan adalah Reiji.

Reiji : "Oke, jadi tadi pangeran ketiga bertanya siapa mereka? Biar saya perkenalkan, mereka adalah KAKAK KAKAK yang SANGAT menyayangi kami." Sambil menekan kata kakak kakak dan sangat.
Azekiel : "Arion?"
Reiji : "Sudah kan? Oh ya, untuk pangeran kedua, kami sudah memberikan ramuan kepada pelindung nya, tenang itu akan sembuh."
Reina : "Udah, ayo, ntar PAPA yang sangat menyayangi kita, menunggu kita di kediaman."
Kaisar : "Mereka memiliki keluarga baru?"

Reina : "DARK BLUE DIAMOND, TARIK PASUKAN KEMBALI, BEGITU PULA DARK RED DIAMOND, TARIK MUNCUL PASUKAN, KITA KEMBALI SEKARANG!" Teriak nya.
Reiji : "Jangan teriak teriak, gak sakit tuh tenggorokan."
Reina : "Maaf."
Ryan : "Arien, Arion, kalian?" Lirih.
Reina : "Kami tidak pergi untuk selamanya, kami akan kembali jika sudah waktunya, dan untuk papa, kami sudah memaafkan papa, walaupun hati kami masih kecewa, saat waktu tiba kami akan kembali." Sambil tersenyum.

Di dalam hati Ryan dan Azekiel, mereka sangat ingin memeluk kedua adik mereka yang sangat mereka sayangi, namun tentu saja akan di tolak oleh mereka berdua.

...... : "Queen, king, pasukan sudah di tarik mundur."
Reiji : "El, ayo." Sambil memakai tudung jubah.
Reina : "Sampai ketemu lagi, papa, kak Azekiel, dan kak Ryan." Sambil tersenyum dan memakai tudung jubah.

Mereka berjalan menjauh dari keluarga kekaisaran. Kaisar menatap sendu mereka, hati nya sangat kecewa mengatakan perkataan yang dulu, namun itu semua sudah terlambat, sedangkan Azekiel tidak tau apa pun yang di maksud Reina, sedangkan Ryan, dia sudah mengetahui nya dari kakak kedua nya, Raffael.

Tbc

Transmigrasi si kembar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang