Bab 29

184 21 0
                                    

Assalamu'alaikum dan hello, welcome to my story

╔┓┏╦━━╦┓╔┓╔━━╗╔╗
║┗┛║┗━╣┃║┃║╯╰║║║
║┏┓║┏━╣┗╣┗╣╰╯║╠╣
╚┛┗╩━━╩━╩━╩━━╝╚╝

Angel : "Ckk, jangan sok sok an kuat, kalian tuh cuman beruntung bisa di rawat ama baginda, apa jangan jangan kalian menggunakan sihir untuk menghipnotis baginda ya?"

Angelina dan teman temannya tertawa, sedangkan para sahabat, dan kakak Arien, Arion berusaha untuk tidak mengeluarkan elemen kematian, karena mereka semua memiliki elemen kematian, terutama Arien dan Arion.

Evelyn : "jangan seenaknya menuduh mereka!"
Angel : "kalau enggak, gak mungkin Baginda Kaisar mau merawat anak pembawa sial seperti mereka."

Arien menunduk, dan meremas rok nya, dia mati matian menahan tangisan, sedangkan Arion yang daritadi menahan amarah, hanya bisa diam sambil mengepalkan tangannya.

Raffael : "Arien, Arion? Kalian baik baik saja? Apa ingin aku kesana bersama ayah?"
Arien : "tidak perlu, lagipula semua yang dia katakan benar."
Raffael : "Arien, Arion, tunggu, kami akan kesana."

Angel : "anak haram seperti mereka pantas untuk menghilang dari dunia." Sambil tertawa remeh.

Brak

Semua orang terkejut karena Arien menggebrak meja hingga terbelah menjadi dua, air matanya mengalir ke pipinya segera di hapus, dan berlari pergi.

Arion : "Arien!"
Evelyn : "tunggu kau." Nunjuk Angel.

Mereka pun menyusul Arien, karena tau jika Arien sangat marah atau sangat sedih, dia pasti nekat berbuat sesuatu.

Arien pov

Ku pikir saat aku menunjukan diri ku, semua akan baik baik saja, tapi aku malah mendengar perkataan yang menyakitkan. Jika waktu itu kami tidak jatuh ke jurang, kami pasti tidak akan terlahir sebagai anak haram.

Arien : "bisa bisanya di saat begini, aku merindukan kak Viano." Gumam.

Sekarang aku sedang di suatu tempat yang sepi, aku suka menenangkan pikiran ku, untungnya di Akademi ini adalah ruangan tidak terpakai dan jarang orang yang tau.

Arien : "disaat begini, aku butuh kak Viano." Menangis.

Arion : "Arien kamu dimana? Jangan buat kami khawatir, papa nyariin kamu."
Raffael : "iya Arien, kamu dimana?"

Arion dan kak Raffael menghubungi lewat telepati, tapi aku tidak menjawab, karena sekarang aku butuh sendiri dan seseorang yang dulu selalu ada, yaitu kak Viano. Dia adalah jendral mafia ku dulu, dia selalu ada disaat aku sangat sedih dan marah.

Arien : "tapi sekarang dia pasti tau aku sudah tiada, dan tidak tau bahwa ada portal di mansion ku." Gumam.
Kaisar : "Arien, kamu dimana?"
Arien : "Papa?"
Kaisar : "kamu dimana? Jangan buat kami khawatir."
Arien : "di suatu tempat, Arien hanya perlu sendiri."
Kaisar : "Arien, kakak kakak mu khawatir."
Arien : "JANGAN MEMPERDULIKAN KU! YANG DI KATAKAN OLEH NYA BENAR, buat apa papa peduli dengan aku dan Arion yang merupakan anak haram, buat apa?!"

Arien pov end

Mata Arien kini berubah biru bercahaya, dan banyak aura biru mengelilingi Arien, Arien memeluk lututnya dan duduk di pojokan, bohong jika dia tidak menangis.

Disisi lain, Arion merasakan bahwa saudari kembarnya dalam bahaya, menjadi sangat khawatir.

Arion : "Arien, kau dimana." Gumamnya.
Evelyn : "itu apaan?!" Menunjuk sesuatu.
Kaisar : "itu aura."
Raffael : "aura biru, aura Arien!"
Arion : "Arien!!" Teriak sambil berlari.

Saat di depan gedung kosong itu, pintu di keliling aura dan tidak bisa di tembus.

Arion : "Arien buka, ini aku Arion."
Arien : "PERGI, AKU TIDAK BUTUH KALIAN!!" Teriak.
Evelyn : "aku benci mengatakan ini, tapi kita tidak bisa berbuat apa apa di saat Arien sangat marah dan sedih, yang hanya bisa melakukannya hanya..."

Evelyn menatap Arion, dan di ikuti yang lain. Arion yang di tatap bingung, namun beberapa saat kemudian dia mengetahui jawabannya.

Arion : "bang viano?"
Evelyn : "iya, hanya bang Viano yang kita butuhkan."
Felix : "jangan bercanda Evelyn, kita dan bang Viano beda, bahkan di sana kita tidak tau dimana bang Viano berada."
Arion : "aku juga setuju dengan Evelyn, dan setuju dengan Felix, disaat begini hanya bang Viano yang bisa, tapi..."
Clarissa : "kita tidak harus mengandalkan orang lain, kita disini sedang ingin menyelamatkan Arien, jika kita diam saja, sama saja membuat Arien dalam bahaya, Arion, kau saudara kembar Arien, buat dia sadar atau apapun itu." Kesal.
Arion : "tapi bagaimana caranya?!"
Alfred : "seharusnya kita tidak setuju dengan pilihan Arien."

Duar

Ledakan terjadi, membuat Raffael melindungi orang orang yang berada disana, Arien dengan tatapan mata kosong, sedang terbang dengan aura biru di sekeliling.

Raffael : "ini?"
Kaisar : "Arien, jangan biarkan dia menguasai mu!"
Kaisar : "tidak usah pedulikan apa kata mereka, kau tetap putri ku, anak yang ku akui, kalian memang anak haram, tapi itu berbeda, kalian tidak pembawa sial."
Arien : "tidak, aku pembawa sial, seandainya waktu itu aku menyuruh Alex langsung ke markas, maka kami tidak akan mati, andai waktu itu aku menyuruh Alex, aku menyebabkan kematian nya dan aku."
Arion : "Arien?"
Ryan : "Alex? Siapa dia?"
Evelyn : "jangan banyak tanya yang mulia, kita fokus cari jalan."

Tiba-tiba seseorang muncul di belakang Arien, orang itu juga terbang, dan menutup kedua mata Arien dengan satu tangannya.

...... : "Arien, my Amour, kamu bukan pembawa sial, kamu dan Arion bukan pembawa sial, kalian adalah orang orang yang beruntung, sekarang sadarlah, kamu tidak sendirian, dan maaf meninggalkan kalian, dan sekarang aku datang untuk melindungi mu." Bisik nya.

Ryan ; "siapa dia? Apa dia ingin menculik Arien?!"
Arion : "bukan, dia bukan musuh, tapi.."

Air mata lolos dari mata Arien aura nya perlahan memudar, orang itu menggendong Arien, dan turun dengan selamat.

Kaisar : "siapa kamu?!"
..... : "Aku? Aku ada..."

Belum orang itu menyelesaikan perkataan nya, Arion langsung memeluk nya, begitupula dengan Reza dan Rezi.

Arion : "kenapa? Kenapa abang pergi saat itu?! Kenapa baru muncul sekarang?!"
..... : "hei, empat pangeran nya abang menangis? Dan kamu Alex atau sekarang Arion, kamu pangeran? Tapi menangis?"
Arion : "itu karena abang!!" Kesal.

Evelyn : "kau?"
...... : "halo semua, sudah lama tidak bertemu."
All - Valcke dan Rezata : "BANG GARVIN" Teriak.
Garvin : "iya semua." Senyum tanpa dosa.
Rian : "ingin kali ku tampol muka mu bang."
Garvin : "Berani?"
Rian : "kagak lah, yang ada ntar di masukin ke kandang lion."
Garvin : "itu tau."
Arien : "eung"
Garvin : "Amour." Senyum.
Arien : "ini bukan mimpi kan? Ini bang Viano kan?"
Garvin : "kamu sudah berusaha keras, Amour." Menurunkan Arien.
Arien : "hiks, aku kangen abang." Memeluk Garvin.

Azekiel : "siapa dia?"
Evelyn : "orang yang ku tadi katakan, orang yang kita butuhkan tadi, Garvin Reviano Anggara, dia orang yang di butuhkan oleh Arien di saat dia seperti tadi, dan untuk penjelasan lebih nya, kalian tanyakan kepada mereka."

Garvin : "dan siapa yang membuat Amour dan big baby boy ku menangis?" Dingin.
Arion : "abang!!" Kesal.
Garvin : "kenapa? Kamu kan kek bayi kalau sama abang."
Arion : "sudahlah, selalu aja nge jahili ku." Jalan menuju yang lain.

Tbc

Transmigrasi si kembar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang