Bab 10

634 36 0
                                    

Sedangkan di istana, terlihat Kaisar dengan aura dingin, sambil menatap Raffael.

Kaisar : "Kenapa anak anak bisa hilang??" Dengan nada dingin.
Raffael : "i-itu, saat kami berkeliling, Arion tiba tiba mengejar seseorang, saya pun menyuruh Arien untuk menunggu di toko kue."
Kaisar : "Dan setelah itu Arien menghilang juga?" Nada dingin kek kutub utara.

...... : "Aduh."

Serentak semua menatap orang itu, yang tak lain adalah Arien dan Arion yang terjatuh.

Arien : "Arion minggir, kau berat."
Arion : "Enak aja kau bilang aku berat, lagian siapa suruh berhenti mendadak." Sambil berdiri.
Arien : "Ya maaf."
Kaisar : "Arion, Arien?"
Arien & Arion : "Papa!"
Kaisar : "Kalian dari mana?"
Arien : "Arien mencari Arion, dan ternyata Arion tengah makan es krim dengan santai." Sambil menatap Arion.
Arien : "Maafkan aku Arion."
Arion : "Arien emang ya."

Arion : "Maaf, tiba-tiba Arion melihat seseorang yang Arion kenal, saat Arion ingin ke kak Raffael lagi, ternyata kak Raffael tidak ada, jadi Arion mencari kak Raffael, tapi lihat toko es krim jadi Arion makan es krim, eh ternyata Arien datang."
Arion : "Bohong gini dosa gak sih?"
Kaisar : "Lain kali jangan seperti itu lagi."

Arien dan Arion mengangguk.

Arien : "Tapi papa, jangan menghukum kak Raffael."
Kaisar : "Tapi.."
Arien : "Jika papa menghukum kak Raffael, saat kembali ke istana, Arien dan Arion akan tinggal di istana kak Raffael."
Kaisar : "Eh?"
Arion : "Bagimana?" Sambil tersenyum.
Kaisar : "Selama kali ini kamu, Raffael."
Arien : "Terimakasih papa, kak Raffael ayo ke taman." Sambil menarik tangan Raffael dan pergi.
Arion : "Arien, teganya ninggalin aku."

Kaisar mengelus kepala Arion.

Kaisar : "Raffael juga sudah cerita tentang itu, dan terimakasih sudah menganggap kami keluar kembali."
Arion : "Sebenarnya Arion belum bisa memaafkan, tapi papa tetap papa kami."
Kaisar : "Saat kembali, aku akan membuat pesta."
Arion : "Apa?!"

-∞00∞-

Dan hari ini, adalah hari mereka kembali ke istana.

Arien : "Tidak terasa liburan selesai." Sambil melihat kearah luar jendela.
Arion : "Iya." Sambil ikut melihat luar jendela.

Arien : "Arion, lihat, ada bang Niko."
Arion : "Mana mana?"
Arien : "Di samping gang itu."

Arion pun melihat kearah yang Arien maksud, dan benar saja ada tiga orang yang tengah menatap mereka sambil terus, salah satu dari mereka memberi kode.

Arien : "Mereka akan menghubungi kita, itu yang bang Niko bilang."
Arion : "Apa kita akan bertemu dengan mereka?"
Arien : "Ku rasa iya."
Arion : "Ngomong ngomong Arien, bagaimana reaksi papa dan kakak kakak bila tau siapa kita?"
Arien : "Mungkin akan membunuh kita atau mungkin mengusir kita."
Arion : "Seiring berjalannya waktu, mereka pasti tau."
Arien : "Bener juga."
Arion : "Tapi, kita juga punya tempat pulang."
Arien : "Dimana? Emang ada selain istana?"
Arion : "Bang Zean bilang mereka tinggal di kediaman Count Andreas kan? Itu tempat kita pulang selain istana."
Arien : "Bener juga, aku lupa."
Arion : "Aku ngantuk."
Arien : "Aku juga."

Dan mereka pun tertidur. Arien tertidur di paha Azekiel, sedangkan Arion di paha Kaisar.

Azekiel : "Raffael, aku sudah dengar dari ayah, bagaimana bisa kau hampir kehilangan mereka?"
Kaisar : "Azekiel berhenti!" Dengan nada dingin.
Azekiel : "Tapi ayah, anak anak hampir.."
Ryan : "Kak, saya juga sudah dengar dari ayah, jika kakak menghukum kak Raffael, mungkin Arien dan Arion akan membenci mu." Sambil senyum goda kearah Azekiel.
Azekiel : "💢💢💢."
Arien : "Eung, jangan hukum kami." Mengigau.

Azekiel pun mengelus kepala Arien, dan wajah Arien kini sudah tidur dengan tenang.

Raffael : "Ngomong ngomong, apa ayah akan menghukum ibu mereka?"
Kaisar : "Aku hanya akan mengikuti permintaan mereka."
Azekiel : "Mau bagaimana pun dia sudah membuat anak anak trauma."
Ryan : "Bahkan sampai membenci keluarga."
Kaisar : "Benar, tapi aku ingin mereka yang menentukan, kalau aku, bisa saja membuat dia kehilangan nyawa, tapi..."
Raffael : "Apa karena dia mirip dengan ibu saya?"
Kaisar : terdiam.
Raffael : "Ibu saya memang seorang elf, tapi dia berbeda, Gracia adalah dark elf, jika ayah ingin menghukum nya, saya juga setuju."
Azekiel : "Agatha laurene Angrea seorang putri elf, dan salah satu selir yang ayah sayangi setelah mendiang ratu, yaitu ibu. Selir Agatha sekaligus ibu Raffael, putri dari bangsa elf, apa karena anak anak adalah seorang elf, sebab itu dia menyayangi mereka?"
Kaisar : "Biar anak anak yang menentukan nya." Sambil mengelus kepala Arion yang sedang tertidur.

Tbc

Transmigrasi si kembar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang