Bab 34

177 17 0
                                    

╔┓┏╦━━╦┓╔┓╔━━╗╔╗
║┗┛║┗━╣┃║┃║╯╰║║║
║┏┓║┏━╣┗╣┗╣╰╯║╠╣
╚┛┗╩━━╩━╩━╩━━╝╚╝

Kini mereka sudah berada di penjara, bohong jika tubuh Arien dan Arion tidak gemetar, walaupun sudah bertahun-tahun tapi ingatan mereka saat di siksa masih ada, namun Raffael dan Ryan berdiri di samping mereka membuat mereka tenang. Dan yang pergi ke penjara hanya keluarga kekaisaran keluarga Valcke dan Dirgantara, lengkap dengan Garvin.

Kaisar : "sudah lama tidak bertemu, Gracia." Tatapan dingin dan tajam.
Gracia : "Baginda? Anda kesini untuk membebaskan saya kan?"
Kaisar : "membebaskan mu? Aku kesini karena permintaan putra putri ku."

Arien dan Arion pun berjalan ke samping Kaisar, tangan Arien menggengam tangan Arion, dan sedikit gemetar.

Arien : "ada yang ingin ku tanyakan."
Gracia : "apa maksud mu?!"
Arien : "siapa wanita berambut perak selembut salju, dan mata biru safir seperti ku dan Arion, dia memanggilku dengan sebutan putri ku, seharusnya kau tau itu kan? Apa kau benar-benar ibu ku? Atau pelaku yang membuat dia menghilang?"
Gracia : "hahahaha, kekuatan wanita itu di wariskan kepada mu ternyata, hahaha." Tertawa.
Arien : "jawab!!"
Gracia : "benar, dia adalah ibu mu dan kakak mu, orang yang ku hilangkan, aku yang menculik kalian supaya aku bisa menjadi ratu."
Arien : "dimana dia sekarang?"
Gracia : "tidak akan ku beri tau." Menyeringai.
Arien : "kalau begitu, kak Garvin, baca ingatan dia."
Garvin : "apapun untuk mu, baby girl." Berjalan menghampiri Gracia.

Garvin memiliki sihir, yaitu membaca ingatan seseorang, dia langsung gunakan itu kepada Gracia, dan sesaat kemudian dia telah selesai membaca ingatan Gracia dan menatap yang lain.

Garvin : "hutan kematian."
Kaisar : "berani nya dia menyamar sebagai ibu dari putra putri ku, dan membuat nya ke hutan kematian!!"
Ryan : "tunggu dulu, siapa yang kalian maksud? Kami dari tadi tidak tau."
Kaisar : "Azekiel, kau masih ingat selir yang memanggilku Es kan?"
Azekiel : "iya."
Arien : "dia yang datang ke mimpi ku saat aku koma, dia memanggil ku putri ku, dan dia memanggil papa dengan sebutan Es. Itu membuat Arien merasa aneh, dan ternyata."
Arion : "Arien, kita akan menyelamatkan nya."
Zean : "tidak, kalian fokus kepada misi utama kalian, biar aku, Niko, Felix dan Daniel yang pergi."
Garvin : "jangan lupakan aku, Zean."
Zean : "ku pikir kak Garvin kagak ikut."
Garvin : "tentu ikut lah."
Reza : "aku juga, biar Rezi dan sisanya yang menyelesaikan misi utama mereka."
Arien : "tapi.."
Garvin : "tidak ada tapi tapian baby girl."
Arion : "apa kalian yakin?"
Zean : "seorang jendral assasin dark blue diamond dan jendral dark red diamond, tidak pernah seyakin ini."
Arien : "kalau begitu kalian hati hati, harus kembali dengan selamat."
Arion : "jika tidak, aku dan Arien tidak akan memaafkan kalian."
G

arvin : "kami akan kembali dengan selamat kok."

Mereka pun pergi menuju hutan kematian.

Arien : "kak Garvin, kak Zean, kak Niko, kak Reza." Gumam.
Arion : "mereka akan selamat, lebih baik kamu istirahat dulu."
Arien : "iya."

Si kembar dan yang lain pun masuk ke dalam istana, untuk beberapa minggu Arien akan memulihkan dirinya, untungnya setelah penyerangan itu. Akademi di liburkan oleh Kaisar selama 2 bulan.

Arien : "ayolah, aku bosan di kamar selalu."
Arion : "jangan keras kepala El."
Arien : "aku udah sehat Ar."
Arion : "napa kembaran ku keras kepala sih."
Arien : "biarin."
Raffael : "kalian berdua ya, di saat satu gak ada malah saling merindukan, bila udah berkumpul malah bertengkar." Meletakan obat di atas meja samping kasur Arien.
Rezi : "kak Raffael, sama seperti." Melirik Ryan yang sedang murung.
Ryan : "kenapa lirik ke aku?"
Rezi : "gak ada, ngomong ngomong kak Ryan mikirin apa?"
Ryan : "kagak, hanya sepi aja, kadang ada si bocah itu yang setiap hari bikin aku emosi."
Arien : "apa kak Ryan merindukan kak Reza?"
Ryan : "ti-tidak."
Arion : "sepertinya kak Ryan sudah anggap kak Reza seperti adik kakak." Sambil tersenyum.
Ryan : "siapa juga mau jadi kakak bocah itu."
Reza : "GAK USAH NGATAIN ORANG BOCAH, UMUR KU 20 TAHUN YA, BUKAN BOCAH LAGI!!" Teriak melalui earphone.

Ryan : "GAK USAH TERIAK TERIAK BODOH!"
Reza : "SIAPA YANG BODOH, DAN KAU JUGA TERIAK TERIAK!"

Yang lain hanya tersenyum melihat mereka berdua berbicara melalui earphone.

Zean : "Queen, sepertinya kami akan telat untuk kembali."
Arien : "Kenapa?"
Garvin : "ada penjaga di sebuah kastil tengah hutan kematian, kami curiga dan kami mau masuk tapi ada para penjaga, mereka terlihat cukup kuat, aku sudah menyuruh niko dan Reza untuk masuk, tapi sepertinya mereka kesusahan, intinya kami akan pulang sedikit terlambat, jangan khawatirkan kami baby girl, dan baby boy."
Arien : "kalau begitu hati hati kak."
Arion : "ku harap mereka bisa kembali dengan cepat."
Arien : "aku juga."

Tbc

Transmigrasi si kembar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang