Bab 36

161 18 0
                                    

╔┓┏╦━━╦┓╔┓╔━━╗╔╗
║┗┛║┗━╣┃║┃║╯╰║║║
║┏┓║┏━╣┗╣┗╣╰╯║╠╣
╚┛┗╩━━╩━╩━╩━━╝╚╝
Tidak peduli seberapa sakit hati ku
aku akan tetap tersenyum, walaupun
di dalam hati ku, aku banyak masalah
Arien Greselda Rezata

Si kembar masih berada di rooftop, menjelaskan rencananya kepada orang orang yang berada di luar akademi.

Arien : "lebih baik kita ikutin alur nya."
Alfred : "kamu yakin princess?"
Arion : "Arion juga setuju, lebih baik kita ikutin rencananya, dan bila rencana mereka sudah mencapai puncak akan kita buat rencana mereka gagal."
Abigail : "kalian cukup licik."
Arien : "karena kami anak papa, dan ajaran dari ayah bunda." Menyeringai.
Rezi : "princess gak usah menyeringai, serem tau, bikin kakak merinding."
Ryan : "gitu aja takut."
Raffael : "emang kau berani dengan Arien, Ryan?"
Ryan : "kagak sih."
Rezi : "ngatain orang bisa, sendiri juga takut."
Ryan : "berisik kau!"
Arien : "Ekhem, udah?"
Rezi & Ryan : "u-udah princess/Arien."
Arion : "Tapi yang lain gimana?"
Arien : "aku ingin lihat seberapa percaya nya mereka kepada ku."
A

rion : "Arien, kau ingin kejadian waktu itu terjadi?"

Arien hanya terdiam, kenangan satu persatu di kehidupan dulu nya teringat kembali, dimana dia memiliki sahabat namun sahabat itu malah mengkhianati nya.

Arien : "tidak, tapi ini demi kelancaran rencana kita."
Rezi : "princess, kamu yakin?"
Arien : "antara iya dan tidak, jika mereka berkhianat maka kematian adalah jalan keluar untuk mereka." Dingin.
Arien : "Arion akan berpura-pura membenci ku, dan jika semua orang percaya, maka aku akan tidak datang ke akademi selama 1 bulan, dan tenang, selama satu bulan aku berada di kediaman Valcke, mungkin rumor tentang putri pertama akan membuat papa dan anggota Kekaisaran Rezata menjadi tercemar, dan jika saat nya tiba aku akan kembali, sebagai orang lain."
Arion : "menggunakan nama itu?"
Arien : "tentu saja, nama yang pernah menjadi nama palsu ku dalam permainan ku."
Arion : "jika kau sudah menggunakan itu, aku hanya perlu berdoa saja, semoga yang berkhianat akan mati dengan cepat."
Arien : "tentu saja tidak semudah itu, dan selama satu bulan itu aku akan menyusun rencana di markas, kak Rezi, kakak bisa memandu papa, dan kakak kakak untuk ke markas?"
Rezi : "oke princess."
Arien : "mereka yang berkhianat akan ku buat hancur secara perlahan lahan." Menyeringai.
Abigail : "jika seorang The Queen of darkness sudah menampilkan menyeringai nya, itu akan sulit untuk lepas."
Arien : "tentu saja bun, dan kak Garvin bagaimana?"

Tidak ada jawaban dari Garvin, membuat Arien menghela nafas.

Arien : "kalau begitu kami mau ke kantin."
All - : "Iya."

Si kembar pun melepas earphone nya, dan memasukan ke saku nya. Mereka pun pergi menuju kantin, yang disana sudah ada para sahabatnya.

Arien : "maaf telat."
Evelyn : "habis dari mana aja Arin?"
Arien : "hehe, biasa." Senyum.
Arion : "selalu saja menyimpan kesedihan di balik topeng senyuman."

Mereka mulai memesan makanan, dan tiba-tiba.

Melody : "boleh gabung?" Senyum.
Evelyn : "gabung aja."

Melody dan murid baru pun duduk di situ.

Aaron : "Hai, aku Aaron Carter Clancy."
Evelyn : "Evelyn." Dengan dingin.
Clarissa : "Clarissa Victoria anderson." Dengan nada biasa.
Keinan : "keinan." Dengan nada dingin.
Arion : "Arion."
Arien : "Arien, salam kenal." Dengan nada dingin.
Melody : "maafin mereka ya, mereka memang dingin."
Aaron : "tidak apa apa, ngomong ngomong bukannya kalian pangeran keempat dan putri pertama ya?" Tatap Arien dan Arion.
Arion : "iya."
Aaron : "pasti kalian masuk ke akademi dengan bantuan baginda Kaisar, biasanya anak anak seperti kalian sudah di kurung dan tidak di perbolehkan keluar." Senyum.
Arien : "terjadi lagi, dia mengejek ku dan Arion, mengatakan kalau anak haram seperti kami lebih pantas di kurung, dan akan membuat malu Kekaisaran jika kami berada di luar, dia menghina kami? Untung nya tidak ada kak Reza, dan kak Rezi, karena mereka sudah lulus, samudra, kau benar benar membuat ku marah."
Arion : "trus? Hubungan dengan anda apa?" Dengan nada dingin.
Aaron : "aku hanya kasihan dengan kalian, takutnya kalian di hina hanya karena anak haram."
Arion : "dengar tuan muda, mau kami anak haram atau bukan, tapi Kaisar sudah mengakui kami. Dan saya bisa saja membawa gelar pangeran, agar bisa menghukum anda, tapi saya tidak akan melakukan itu. Karena saya tidak punya waktu dengan anda." Dingin.

Arien pov

Arion sudah bicara formal? Itu berarti dia sedang marah besar, memang kami anak haram, tapi papa sudah mengakui kami. Lagipula Gracia bukan ibu kami, dia hanya berpura-pura menjadi ibu ku, se akan akan selir kaisar yang menghilang itu tidak memiliki anak, dan membuat aku dengan Arion menjadi anak haram, belum tentu kami sebenarnya anak haram.

Arien : "Arion, sudah." Dengan nada dingin.

Arion langsung pergi meninggalkan kami, aku tau dia sangat marah.

Keinan : "Arien, kamu tidak mengejar Arion?"
Arien : "dia berbeda seperti ku, dia tidak akan berbuat hal yang berbahaya." Dengan nada dingin.
Evelyn : "maksudnya?"
Arien : "darah keluarga Kekaisaran, rata rata keluarga kekaisaran memilih menggunakan cara kekerasan, atau cara logika, mereka bisa saja langsung menyerang, namun tau kapan waktu yang tepat,dan darah Kekaisaran lebih kental kepada Arion." Dengan nada dingin.
Melody : "kalau begitu, apa darah ibu mu lebih kental dari mu?"

Brak

Meja ku gebrak, aku benci mengatakan ini, tapi darah elf lebih kental di dalam ku. Jika benar aku anak Gracia, maka dalam tubuh ku mengalir darahnya. Kenapa aku berbeda dengan Arion?

Evelyn : "Arien?"
Arien : "aku pergi." Langsung pergi.

Aku dan Arion berbeda, darah Kekaisaran kental pada nya, dan darah elf kental kepada ku. Tapi kami sama sama memiliki pelindung dari darah Elf. Jika aku membenci darah elf, apa aku juga membenci Lixue?

Satu tempat yang berhasil membuat ku tenang, taman akademi. Bunga bunga yang bermekaran, dan angin yang sejuk, membuat ku tenang.

Arien : "kalau di pikir pikir, aku bertemu dengan kak Raffael di taman belakang istana dingin." Gumam.

Aku menatap ke langit, dan ada seekor burung yang terbang dengan bebas.

Arien : "aku ingin menjadi burung yang terbang bebas."
Arien : "darah elf, dan darah Kekaisaran?" Gumam.

Apapun itu, tidak akan membuat ku lupa bahwa aku adalah putri pertama kekaisaran.

..... : "Arien?"

Aku menoleh ke asal suara, rambut perak, dengan mata berwarna biru. Lixue, pelindung ku yang terbentuk dari darah yang ku benci yaitu darah elf, dan tatapannya mengisyaratkan kesedihan dan ketakutan.

Arien : "kau takut bila aku membuang mu?"
Lixue : "pelindung mana yang tidak takut bila majikannya membuang diri nya." Menunduk.
Arien : "aku tidak akan membuang mu, kau dan blaze yang selalu melindungi ku, jika memang fakta bahwa aku bukan putri Gracia melainkan putri dari wanita itu, aku akan mulai menyukai darah elf ini."
Lixue : "Arien?"
Arien : "suatu hari aku ingin terbang bebas, seperti burung burung itu."

Tbc

Transmigrasi si kembar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang