Bab 39

228 18 0
                                    

╔┓┏╦━━╦┓╔┓╔━━╗╔╗
║┗┛║┗━╣┃║┃║╯╰║║║
║┏┓║┏━╣┗╣┗╣╰╯║╠╣
╚┛┗╩━━╩━╩━╩━━╝╚╝

Mereka pun keluar, tak lupa memegang senjata masing-masing. Melihat para musuh yang sedang di lawan oleh anggota assasin.

Arien : "SERANG MEREKA SEMUA!!" Teriak.

Para anggota inti langsung melesat maju, Arion berdiri di samping Arien, dan menyeringai.

Arien : "kita gunakan itu."
Arion : "akan menyenangkan."
Arien : "Lixue!" Melesat ke arah musuh.

Seekor burung Phoenix biru yang tak lain adalah Lixue, masuk kedalam tubuh Arien. Rambut Arien seketika berubah menjadi perak dengan di kunci kuda, dan mata biru, dan pedang berwarna biru es di gagangnya, dan berukiran es. Tak lupa hawa dingin. Arien langsung menebas para musuh, dan musuh musuh yang terkena tebasan itu menjadi es dan hancur.

Arion : "selalu saja bar bar, Blaze."

Dan kini seekor burung Phoenix api muncul, dia adalah blaze. Blaze masuk ke tubuh Arion. Seketika rambut Arion menjadi hitam gradasi merah, dan mata merah api, dengan pedang berwarna merah api, dan tak lupa hawa panah muncul. Arion langsung melesat menebas para musuh, dan mereka mati terbakar.

Elena : "Es ya? Tidak ku sangka kalau putri ku memiliki elemen khusus ku."
Kaisar : "mereka juga memiliki elemen kristal." Mengeluarkan pedang dan menebas para musuh.
Elena : "benar benar." Memanah para musuh.

Arien : "PERGI DARI AKADEMI PAPA KU!!!" Teriak.

Para musuh malah makin menyerang mereka.

Arien : "tutup telinga kalian." Berbicara melalui Earphone.

Orang yang memakai earphone langsung menutup telinga mereka. Arien langsung mengeluarkan suling, dia pun meniup suling itu. Tak berapa lama para musuh mati.

Arien : "sihir musik, alunan kematian." Menyeringai.

Pertempuran selesai, para musuh berhasil di pukul mundur, dan akademi pun aman. Penampilan Arien dan Arion langsung berubah menjadi seperti semula.

Arien : "healer, obatin yang terluka!" Tegas.
Para healer : "Baik Queen!"
Abigail : "kalian benar-benar hebat." Senyum.
Arien : "karena kami adalah Arien, Arion, dan Reina, Reiji." Senyum.
Arion : "sepertinya alunan kematian mu, cukup mematikan, untung juga di kehidupan dulu kau masuk ekskul musik."
Arien : "kau memuji apa menghina?" Mengepalkan tangan.
Arion : "menurut mu?" Menurun naikan Alis.
Arien : "ish, Arion kau ngeselin." Mengejar Arion.
Arion : "haha." Tertawa dan lari.

Elena : "mereka sudah besar ya."
Abigail : "salam kepada selir Elena."
Elena : "panggil saja Elena, Duchess kan juga orang tua Arien dan Arion."
Abigail : "i-itu agak tidak sopan jika memanggil nama."
Elena : "tidak apa apa Abigail, saya mengizinkan."
Arien : "ARION BANGKE, SINI LU, GUE SLEDING KEPALA LU." Kesal.
Garvin : "Baby girl, omongannya."
Arien : "Bangke duluan yang mulai."

Reza langsung menjewer telinga Arien.

Arien : "Sakit woi, lepasin."
Reza : "kau putri napa sifatnya kek bukan putri."
Arien : "napa? Masalah hah?!" Kesal.
Reza : "Oo, udah berani membantah ya, bang Garvin, kita apain si kembar."
Garvin : "tidak boleh makan coklat, dan macaroon matcha 1 bulan."
Arien & Arion : "GAK BISA GITU DONG!!" Teriak.
Alfred : "suara mereka melebihi toa masjid."
Abigail : "kau bilang apa tentang mereka hm?"
Alfred : "gak ada kok."

Transmigrasi si kembar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang