╔┓┏╦━━╦┓╔┓╔━━╗╔╗
║┗┛║┗━╣┃║┃║╯╰║║║
║┏┓║┏━╣┗╣┗╣╰╯║╠╣
╚┛┗╩━━╩━╩━╩━━╝╚╝Di kediaman Valcke, Duke dan Duchess menampilkan wajah yang penuh amarah, sambil menatap ketiga anak anaknya.
Alfred : "Reza." Dengan nada dingin.
Reza : "I-Iya papa." Dengan nada ketakutan.
Alfred : "Bukankah mama kamu bilang untuk melindungi kedua adik mu." Sambil tersenyum.
Reza : "I-Itu."
Reina : "Pa-Papa, mama, kami lah yang ingin membantu kak Reza, kami gak bisa hanya diam saja." Menunduk.
Reiji : "Lagipun, kami juga anggota keluarga Valcke yang merupakan keluarga berjasa di kekaisaran, kami tidak bisa diam saja melihat para monster itu menyerang."
Abigail : memijat pelipis nya. "Kalian tau itu berbahaya, walaupun kalian memiliki elemen terkuat, tapi itu berbahaya, apalagi kalian bertemu dengan mereka."
Alfred : "Untungnya mereka tidak mengenali kalian, Reina, Reiji."
Reina & Reiji : "Maaf papa, mama."
Abigail : duduk di tengah-tengah Reina dan Reiji. "Kalian tau kalian berharga, jangan sampai mereka mengetahui tentang kalian." Nada lembut.
Reiji & Reina : "Iya ma."Disisi lain, Raffael tengah menatap lukisan dua anak kecil berumur 5 tahun, yang di pajang di kamarnya, siapa lagi kalau bukan Reina dan Reiji.
Raffael : "Aroma coklat dan matcha, mirip dengan Arien dan Arion." Gumamnya.
Tok tok tok
Raffael : "Siapa?"
Ryan : "Ini saya kak."
Raffael : "Masuk."Ryan pun masuk ke kamar Raffael, yang tengah menatap lukisan kedua adiknya.
Ryan : "Kakak dan ayah sedang menyembunyikan apa dari saya dan kak Azekiel?"
Raffael : "Apa maksud mu?"
Ryan : "Saya sebenarnya tidak ingin bilang begini, tapi saat dulu, saya lihat Arien dan Arion menuju ruangan ayah, tapi tak berapa lama mereka kembali dengan raut wajah kecewa dan sedih, pasti terjadi sesuatu bukan?"
Raffael : "Belum saatnya kau tau Ryan, lebih baik kau fokus pada pencarian mereka." Sambil memegang kepala Ryan sebentar dan kemudian pergi.
Ryan : "Dingin, kak Raffael sudah berubah, Arien, Arion, kalian dimana? Tolong cepat kembali."Sedangkan disisi lain, Reina dan Reiji tengah duduk di kursi yang berada di balkon kamar mereka. (Mereka satu kamar tapi beda kasur."
Reina : "aku merindukan papa, dan kakak kakak." Sambil menatap langit.
Reiji : "Iya."
Reina : "Aku juga merindukan taman bunga belakang istana dingin."
Reiji : "Mau ke sana?"
Reina : "Tapi apa boleh?"
Reiji : "Secara diam diam." Sambil tersenyum.Reina mengangguk pelan, dan kemudian mereka kembali masuk kedalam kamar, dan memakai jubah, tak lupa memakai topeng mata, setelah itu mereka keluar melalui balkon.
Sesampainya di taman tempat biasa mereka sembunyi 10 tahun yang lalu, mereka pun menatap bunga bunga itu.
Reina : "Tempat pertama kali kita bertemu dengan kak Raffael." Sambil tersenyum.
Reiji : "Dan tempat dimana kehidupan kita di mulai."...... : "Kenapa ada orang disini?"
Si kembar menoleh kearah suara, yang ternyata adalah orang yang ingin mereka hindari, orang pertama yang mereka temui saat umur 5 tahun, siapa lagi kalau bukan Raffael.
Raffael : "Kalian kenapa diam? Siapa kalian?" Dingin.
Reina : "Tidak berubah sama sekali." Sambil membuka tudung dan topeng, rambut Reina sudah daritadi berubah menjadi pirang.
Raffael : "Arien?" Kaget.
Reina : "Sudah 5 tahun tidak berjumpa, kakak." Sambil tersenyum.
Reiji : "Anda tidak pernah berubah ya." Sambil membuka tudung dan topeng, rambut nya juga sudah menjadi warna pirang.
Raffael : "Arion?"
Reiji : "Arien dan Arion sudah tiada, 5 tahun yang lalu, mereka telah mati, tidak ada lagi pangeran keempat dan putri pertama."
Raffael : "Kalau begitu siapa nama kalian?!"
Reina : "Nama ya? Kakak sudah mengetahui nya, tapi kakak tidak tau yang mana." Sambil tersenyum.
Raffael : "Arion, Arien, kembali lah ke istana ayah mencari kalian."
Reina : "Pfft, mencari kami? Untuk membuktikan kami bisa mengendalikan elemen kristal?" Sambil tertawa renyah.Reiji : "Tidak ada alasan bagi kami untuk kembali." Dengan dingin.
Reina : "Dan kami juga sudah memiliki keluarga yang baik dan menyayangi kami." Sambil menatap bintang.
Reiji : "Kak, tolong katakan kepada papa."Raffael terkejut mendengar pesan dari Reiji, Reina? Dia hanya tersenyum sendu menatap Raffael.
Reina : "Kita akan bertemu lagi, saat waktu yang tepat, kami akan kembali." Sambil tersenyum.
Raffael : "Aroma cokelat dan matcha."
Reina : "Sampai jumpa, kakak." Sambil tersenyum.Dan mereka berdua menghilang di hadapan Raffael, sedangkan Raffael hanya tersenyum sendu.
Raffael : "Sampai jumpa? Kita akan bertemu lagi? Maafkan kakak."
...... : "Wah, sepertinya kau sedih."
Raffael : "Diamlah Rael." Sinis.
Rael : "Tenang saja, mereka akan kembali."
Raffael : "Itu pasti." Sambil tersenyum.Di tempat Reina dan Reiji, yang muncul di kamar. Reina menangis tanpa suara, Reiji langsung memeluk Reina.
Reina : "Hiks, aku merindukan mereka, tapi aku tidak ingin bertemu dengan mereka."
Reiji : "Aku juga, aku tau itu."
Reina : "kenapa kita harus begini."Reiji langsung memeluk erat adik kembar nya, dan tak berapa lama Rezi datang karena mendengar suara tangis Reina, dia ingin bertanya tapi Reiji menggeleng pelan.
Rezi : "Reina, apa benar kamu membenci mereka?" Lembut
Reina : "Entah."
Rezi : "Lebih baik kalian istirahat." Sambil mengelus kepala kedua adiknya.
Reiji : "Aku bukan anak kecil, kak." Geram
Rezi : "Baik kami kalian anak kecil, princess dan prince keluarga Valcke.,
Reiji : " kalau begitu kakak adalah kakek kakek."
Rezi : "Eh? Gitu amat ama kakak nya sendiri."
Reiji : "Mama, kakak ganggu kami!" Agak teriak.
Rezi : "gak akan ku beliin macaroon matcha." Ancam nya.
Reiji : "Beli macaroon matcha dan coklat yang banyak besok."
Rezi : "Oke, dah sana tidur."
Reina : "Selamat malam kak."
Rezi : "Juga princess."Rezi pun keluar dari kamar si kembar, dan si kembar pun berbaring di kasurnya masing-masing.
Reiji : "Kita sudah bertemu dengan kak Ryan, dan kak Raffael."
Reina : "Yang belum, cuman papa dan kak Azekiel."
Reiji : "Kita akan menemui mereka pelan pelan."
Reina : "Iya, sekalian lihat reaksi papa bagaimana?" Sambil tertawa kecil.
Reiji : "Mungkin terkejut melihat kedua anak nya masih hidup."
Reina : "Benar juga." Sambil tersenyum.
Reiji : "Kalau begitu selamat malam, princess nya Arcel." Sambil tersenyum.
Reina : "Selamat malam juga, prince nya Rara." Sambil tersenyum.Mereka pun kembali menuju ke alam mimpi, sedangkan di luar kamar, terlihat Rezi yang belum pergi dari depan kamar si kembar, diam diam tersenyum.
Rezi : "Kedua adik ku sudah tumbuh besar." Sambil tersenyum.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi si kembar [END]
FantasyKim Alexa dan Kim Alex, seorang Queen dan King mafia, namun suatu ketika mereka di kejar oleh musuh bebuyutan mereka, dan membuat mobil mereka jatuh ke jurang. Namun siapa sangka kalau mereka terlahir kembali, menjadi saudara kembar lagi, namun mere...