Bab 24

275 22 0
                                    

╔┓┏╦━━╦┓╔┓╔━━╗╔╗
║┗┛║┗━╣┃║┃║╯╰║║║
║┏┓║┏━╣┗╣┗╣╰╯║╠╣
╚┛┗╩━━╩━╩━╩━━╝╚╝
"Disaat kakak kembar ku terluka
aku yang akan membalas
orang yang berani
melukainya."
Arien Greselda Rezata a.k.a Reina Arabella Valcke.

1 minggu setelah mereka menyembuhkan Raffael. Di kediaman Valcke, mereka sedang melihat lihat berkas tentang sekolah yang di berikan oleh orang tua mereka.

Reina : "ini apa yah?"
Alfred : "brosur untuk kalian ke akademi, pilih!"
Reiji : "mendadak sekali."
Abigail : "kalian sudah berumur 16 tahun, sudah wajib ke akademi."
Reina : "baiklah bun, ayah, biar El dan Ar mikir."

Reina : "mau pilih yang mana?"
Reiji : "royal magic akademy? Itu akademi yang papa bangun."
Reina : "oke, tapi masalahnya kita daftar sebagai Pangeran dan putri atau tuan dan nona Valcke?"
Reiji : "aku ngikut aja, lagian keduanya adalah kita."
Reina : "aku ingin di hormati sebagai diriku sendiri, bukan sebagai putri, jadi aku akan menjadi Reina bukan Arien."
Reiji : "aku ngikut apapun permintaan adik kembar ku." Sambil tersenyum.

Reina : "ayah bunda, kami sudah menentukannya."
Reiji : "kami memilih royal magic akademy."
Alfred : "akademi milik kekaisaran?"
Reina : "iya, lagipula kami sudah berpakaian dengan mereka."
Alfred : "baguslah, 1 bulan lagi kalian akan pergi, dan untuk 1 bulan, kalian akan tinggal di istana."
Reina & Reiji : "APA?!" Kaget dan teriak.
Abigail : "kalian sudah tinggal bersama kami selama 6 tahun, tinggal bersama mereka 1 bulan tidak apa apa, lagipula dia adalah papa kalian."
Reina : "tapi bunda, kami belum siap memberitahu kepada papa."
....... : "siapa yang bilang kalau kalian yang?"

Semua menoleh kearah suara, yang ternyata adalah Reza dan Rezi, di belakangnya ada seorang pria berambut pirang yang membuat si kembar kaget.

Reina & Reiji : "p-papa?!" Kaget.
Kaisar : "aku tidak sangka kalau mereka adalah anak anak ku yang kalian urus."
Alfred : "ada satu rahasia yang Anda belum tau baginda, belum saatnya anda tau."
Kaisar : "aku tidak peduli, nah saatnya kembali anak anak nakal."
Reina : "papa, kami belum bersiap loh."
Kaisar : "bersiap sekarang!"
Reina & Reiji : "baik."

Reina : "bunda dan ayah membuang kita hiks."
Reiji : "iya, teganya."
Abigail : "gak usah ngebatin, wajah kalian bisa bunda baca."
Reina & Reiji : "hiks, baik bun." Pasrah.
Reza : "selamat bersenang-senang king, Queen."
Reina & Reiji : "Diam!" Sinis.
Rezi : "sudah sudah, sana bersiap, baginda sudah menunggu kalian."

Mereka pun bersiap siap, membawa barang barang yang diperlukan antaranya pisau, racun, dan beberapa alat lainnya.

Reza : "biar ku tebak, kalian bukan bawa pakaian tapi bawa senjata, iyakan?"
Reina : "bingo, benar."
Rezi : "psikopat_-."
Reiji : "nyindir elite sadar diri sulit." Nyindir.
Rezi : "kau juga nyindir aku, prince."
Reiji : "lalalalala, aku tidak dengar."
Rezi : "senyumin aja lah🙂."
Reiji : "oke ayah, bunda, dan kakak kakak lucknut ku, kami pamit dulu ya."
Reza : "apa kata mu?! REIJI SINI KAU!!" Teriak dan mau mengejar Reiji.
Reiji : "papa, bunda, ayah, tolong!!" Lari.
Reza : "REIJI!!!"
Reina : "mulia lagi mereka." Menggeleng kepala.
Abigail : "maafkan tingkah mereka baginda."
Kaisar : "tidak apa, selama anak anakku bahagia."
Alfred : "mereka juga anak anak saya, baginda." Sambil tersenyum dingin.
Reina : "papa, ayah, jangan seperti anak kecil, ayo berangkat." Mengubah rambut menjadi pirang.
Abigail : "Hati-hati di istana sayang, kalau Kaisar ganggu kalian, bilang kepada bunda."
Kaisar : "aku tidak akan apa apain mereka, Duchess, kau mencurigakan seorang Kaisar rupanya." Menyeringai.
Abigail : "saya hanya berjaga jaga, baginda." Tersenyum tenang.
Reina : "sampai kapan hm? Jika begini terus, El tidak akan bicara dengan kalian, selama 1 minggu, ayo Rei." Sambil menyeret Reiji.
Reiji : "kau kira aku koper."
Reina : "diam!"
Reiji : "ba-baik El."

Alfred : "jika mereka ngambek, bujuk menggunakan senjata atau racun, itu cara ampuh."
Kaisar : "terimakasih saran ya Duke, aku akan memberikan bayaran karena telah merawat anak anak ku." Serius.
Reina : "PAPA, CEPAT!!" Teriak.
Abigail : "lebih baik anda pergi, tuh si El udah teriak."
Kaisar : "hanya Duke dan Duchess Valcke yang berani bicara begitu dengan Kaisar, aku pamit."

Kaisar pun pergi, dalam hati Abigail di antara rela dan tak rela, melihat anak anak nya, walaupun Reina dan Reiji adalah putra putra mereka di kehidupan dulu.

Alfred : "mereka tetap anak anak kita."
Abigail : "tapi.."
Reza : "bunda, king dan Queen tidak akan melupakan bunda." Senyum.
Rezi : "mau mereka Arien, atau Arion, tapi mereka tetap Reina dan Reiji kita."

Sedangkan di istana, mereka telah sampai, dan di sambut oleh anggota kekaisaran.

Ryan : "selamat datang kembali, Arion, Arien, atau sekarang ku panggil Reiji, Reina." Senyum.
Reina & Reiji : "kami pulang." Senyum.
Raffael : "kalian tinggi ya, padahal dulu kalian sepinggang ku, sekarang kalian sudah sebahu ku."
Reina : "Hehe."
Azekiel : "selamat datang kembali, Arien, Arion, kami telah menunggu kalian."
Reina : "iya."
Kaisar : "ayo kita masuk."

Mereka pun masuk, kini Reina dan Reiji di istana bukan lagi sebagai Reina dan Reiji, tapi sebagai Arien dan Arion. Tapi mereka tidak akan melupakan fakta kalau mereka memikirkan tiga nama, yaitu Alexa, Arien, Reina. Alex, Arion, dan Reiji.

Tbc

Transmigrasi si kembar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang