Mengetahui akan lahirnya demint para pengendali ice dan api bekerjasama untuk mencari cara agar demint itu tidak lahir..
Jinan yang ahli dalam sejarah membaca segala buku di perpus pusat disekolahnya secara diam-diam karna sejak seabad lalu entah kenapa perpus pusat ditutup total..
Dibantu jessi, jinan membaca setiap detail sejarah yang ada. Kemampuan menganalisa sejarah dalam segala bentuk aksara sekalipun itu aksara asing baginya..
"Kak jinan udah ketemu? bentar lagi penjaga pasti datang"jessi melirik kearah pintu utama perpus
Jinan masih membaca dalam kegelapan dan hanya bola apinya saja yang membantu pencahayaannya "digugurkan??? Enggak ini bahaya untuk marsha"jinan terus mencari
Suara pintu terbuka pun terdengar, keduanya terkejut mendengar itu. Mereka langsung menyimpan buku dan segera bersembunyi..
Sorotan cahaya center mulai menyoroti ruangan diperpus "adakah orang didalam.. "Security mulai berkeliling
Jessi juga jinan yang bersembunyi dibalik rak buku sudah keringat dingin ketika melihat cahaya mendekati mereka..
"Pak.. Ayok sepertinya aman"security yang lainnya memanggil
"Baiklah"security mulai meninggalkan perpua dan keduanya akhirnya bisa bernafas lega..
Disisi lain shani membantu chika untuk membuat ramuan yang menstabilkan tekanan energi juga suhu dari tubuh azizi..
"Seharusnya ini sedikit membantu ci.. Tapi ya kita harus usaha dulu"chika meracik ramuan dengan bahan-bahan alami yang dia temukan disekitar air terjun..
Chika memang ahli membuat ramuan herbal, kemampuan chika didapat sejak dia masih kecil ketika ayahnya mengajak dia berkelana ke setiap desa ataupun hutan..
Chika kecil selalu memperhatikan ayah setiap meracik ramuan untuk segala kalangan, manusia atau pun hewan sekalipun.. Sehingga kemampuan ayahnya itu pun kini turun pada chika.
Selesai meracik ramuan, feni pun memberikan ramuan itu pada azizi yang pucat pasi. Semua berdoa agar azizi bisa pulih walaupun tidak sepenuhnya..
Setelah ramuan diberikan semuanya meninggalkan azizi untuk istirahat sisanya semua berkumpul ditaman termasuk marsha.. Feni yang sebelum nya selalu emosi didepan marsha entah kenapa tapi kali ini feni dapat mengontrol dirinya sendiri..
"Gimana nang apa yang kamu dapat? "Tanya gracia
Jinan melihat semuanya, ada rasa tidak enak dalam hatinya namun itu harus di katakan..
"Setelah aku baca dan teliti, jalan satu-satunya hanya mencegah lahirnya demint"jinan begitu hati-hati mengatakan setiap katanya
"Maksudnya? "Gracia belum mengerti apa yang dimaksud jinan
"Walaupun yang ada pada marsha adalah energi azizi namun energi itu akan bercampur dengan darah dan akan berkembang juga layaknya bayi.. Hanya saja bedanya marsha akan melahirkan bayi dengan energi berbentuk naga yang kuat.. Mungkin pertama lahir bayi biasa tapi sungguh itu bukan bayi yang seperti kita tau"jelas jinan
"Jadi bayinya jadi naga gitu? Hah kok bisa"heran christy
"Terus apa yang bisa kita lakukan agar mencegah kelahiran demint? "Tanya shani
"Mengugurkanya"
Semua terdiam mendengar kata menakutkan itu "enggak.. Itu bahaya nan.. "Shani menolak keras
"Tapi hanya itu caranya ci.. "
"Enggak aku yakin pasti ada cara lain.. Aku gak mau sampai adikku menjadi korbannya"ucap shani
"Tapi adikku pun jadi korban ci.. "Sambung gracia
Disini mulai ada perpecahan, kedua belah pihak memiliki keinginan yang berbeda namun dengan tujuan yang sama. Semua egois sehingga hubungan kedua elemen pun tidak baik..
Gaby yang mulai merasakan ada yang aneh hanya memperhatikan tampa bertanya kepada teman-temannya.. Ketika para senior berkumpul di aula setelah kelas barulah gaby mempertanyakan keanehan yang dia lihat..
"Sebenarnya ada apa sih? Kenapa kalian seperti bermusuhan seperti ini? Jangan mencoba membohongi aku karna aku tau jika kalian sedang berbohong"ucap gaby
Semua terdiam tidak ada yang ingin angkat bicara "masih aja diam.. Kalian tuh punya mulut gak sih"gaby sudah tersulut emosi
"Kita lagi ada masalah berat kak"ucapan Jinan membuka pertanyaan gaby
"Masalah berat? Apa? "Tanya sisca
Cindy mulai sadar jika ada kaitannya soal perubahan suhu air di air terjun "aku tau.. "
Cindy membuka gorden dan mulai menjelaskan segalanya. Sisca melotot tanda dia tidak percaya jika hal ini akan terjadi.. Ditambah penjelasan Jinan membuat semuanya semakin syok..
"Gila!!!apa yang mereka pikirkan sampai membuat hal sebodoh itu" sisca benar-benar tidak bisa percaya semua ini terjadi
Gaby menahan emosinya "terus apa yang bisa dilakukan? "Gaby juga mencoba mencari solusi
"Menggugurkan janin itu"ucap gracia
"Tapi itu terlalu beresiko untuk marsha.. "Shani angkat bicara
"Tapi tidak ada cara lain ci.. Cici jangan egois dengan mempertahankan satu orang dan cici korbankan semua mahluk hidup di dunia ini"cerocosan gracia membuat semuanya diam
"Emang cici aja yang khawatir dengan marsha, aku pun khawatir dengan kondisi zee!!! "Lanjut gracia
Shani terdiam dan tidak bicara apa pun. Semua kebingungan dengan kebodohan yang telah terjadi..
Bersambung