Sesuai arahan semua siswi mulai berpindah ke arah barat. Dimana hanya ada 1 kastil tua yang dikelilingi pepohonan rindang dan 1 menara tinggi sebagai sektor pengawas..
Satu persatu siswi masuk kedalam kastil, para senior menghitung setiap siswi yang masuk dan mengecek barang bawaan mereka juga..
"Ngapain kamu bawa burung pio?" Tanya feni
"Ini teman baikku kak .. namanya pino"ucap fiony
"Hadeuh ada-ada aja kamu.. cepat masuk"feni membiarkan fiony masuk bersama peliharaannya
Gracia mengerutkan keningnya ketika melihat azizi jalan berdampingan dengan marsha "zoyaaa!!!"
"Eh hay ci.. ini bantu marsha bawa barang , kasihan kan ci klau bawa barang dalam kondisi masih sakit" azizi penuh alasan
"Udahlah ge.. zee pasti tau kok apa yang tidak boleh dia langgar.. ya udah udah zee bantu marsha ke kamarnya" feni membela
"Makasih kak mpen"azizi dan marsha pun berlalu
"Guys.. gerbang gaib sudah aman.. sekarang kita harus apa?" Gaby laporan+ bertanya untuk next step
"Gimana shan!"sisca menyenggol lengan shani
Shani diam dia juga bingung untuk step selanjutnya "cici klau udah diem gini pasti dia juga bingung"tebak anin
"Klau ci shani bingung.. apa kabar kita?"sambung cindy
"Gini aja.. untuk sementara kita harus istirahat dulu. Selanjutnya kita bicarakan nanti"ucap gaby
"Ya udah kita istirahat saja" sambung anin
Setelah memastikan semuanya masuk, senior ikut masuk kecuali shani yang melihat ke arah sekolah terus..
"Pah.. kenapa perasaan shani tidak enak pah?kenapa seolah shani akan kehilangan papah untuk selamanya.. tolong berjanjilah pah.. papah akan kembali dengan selamat"air mata shani jatuh
Dari jauh profesor Arnold merasakan kesedihan itu "shani!!!" Profesor Arnold menoleh ke arah barat
"Ada apa prof?"tanya profesor Roland
"Tidak ada.. ayok kita harus ke danau.."
10 profesor pun pergi ke danau.. profesor mia membelah danau dan memberi jalan agar mereka bisa masuk ke pintu pusaka..
Dengan 1 gerakan saja air kembali tertutup dari batu tapa yang ada di tengah terlihat profesor Arnold duduk bersila, seperti orang bertapa..
6 cahaya keluar dari kedua tangannya. 6 profesor yang berada di 6 titik juga mengeluarkan cahaya yang menyatu di tengah dimana profesor Arnold bertapa..
Mata profesor sudah berubah mengarah ke arah hutan "menyerah atau hancur!!!"
Profesor Arnold mengarahkan tangannya kearah hutan dan membuat ledakan yang kuat hingga terdengar ke arah kastil barat..
Ledakan itu membuat beberapa murid ketakutan " serem banget!" Muthe terlihat takut
"Ci shani!!!"teriak gracia ketika shani melihat tangannya memutih seperti ice..
"Kak gaby!!!"shani melihat tangan gaby yang mulai menghijau
"Anin!!!"tangan anin pun memutih pucat seperti angin yang bertiup kencang
"Feni gracia!!!"tangan keduanya merah padam
Feni melihat para pengendali air juga hewan yang sama "ada apa ini?"
"Agrhhh!!!"tiba-tiba teriakan muncul, semua pandangan langsung tertuju pada gracie
Marsha terkejut melihat gracie "gracie!!!"
Semua temannya mundur ketika perlahan tangan gracie membeku "agrhhhh.. aghhhhh... Sakiiittttt"
"Gracie kamu kenapa? Graciee"cintya ketakutan melihat temannya
Marsha langsung berlari mendekati adiknya. "Sha jangan sha!!!"azizi mengejar marsha karna ini berbahaya
Naluri seorang kakak tidak bisa dibohongi, sebenci apa pun.. di hati kecilnya tetap menyayangi adiknya..
Marsha menyentuh gracie yang kesakitan "kamu kenapa? Kenapa dingin sekali?" Dengan sisa kekuatan nya yang belum pulih marsha mentransfer energinya agar gracie bisa stabil kembali
"Sha.. udah sha.. bahaya buat kamu!!" Azizi memperingati
"Sakiiittttt kak.. agrhhh.."
Semua mendekat termasuk para pengendali ice, mereka membantu marsha untuk menstabilkan energi gracie..
Bukannya pulih gracie semakin membeku "kak hiks.. aghhh.. hiks.. maaf.."
Dengan sepenuh tenaga marsha mengeluarkan energinya, air matanya sudah tidak bisa lagi mengungkapkan perasaan yang dia rasakan sekarang..
Shani menyentuh marsha "hentikan!!!"
Semua terhenti seketika "ada apa ci?" Tanya chika
"Kamu memakan sesuatu dari greseel?"tanya shani
Ditengah kesakitannya gracie mengangguk "iya.. semalam.. dia kasih kue.. katanya aku harus habiskan sebagai tanda kalau kita sahabatan .."
"Dia bukan greseel!!! Greseel yang asli sedang tertawan.. iblis itu benar-benar ingin menghancurkan segalanya "ucap shani
Shani melirik gita "gita"
"Iya ci.."
"Cari keberadaan greseel sekarang!!!" Shani percaya dengan insting gita yang kuat
Gita pun langsung duduk menutup mata untuk mencari greseel yang asli..
"Greseel berada diantara 2 pusaran angin di gunung laudrus.. dipuncak gunung ke 9.."ucap gita ditengah pencariannya
"Laudrus?"anin teringat sesuatu
"Kak itu gunung yang pernah buat kakak hampir celaka saat ujian beberapa bulan lalu"olla bantu mengingatkan
Gita membuka mata dan melihat anin " kak anin.. 2 pusaran itu!" Anin langsung paham kenapa greseel disana
"Greseel sengaja di kurung disana karna di gunung tersebut semua kekuatan akan hilang, kita tidak akan berdaya disana..dan kue yang gracie makan adalah kue yang dicampur dengan air yang menetes dari pepohonan disana.. walaupun hanya air itu akan sangat fatal"jelas anin
"Kak.. kak anin bantu adikku kak.. hiks"mohon marsha
Anin membalikkan badannya karna dia tidak bisa berbuat apa pun. Marsha melihat seniornya" tolong adikku hiks.. hiks.."
Shani berjongkok untuk setara marsha yang terduduk "kamu tenang marsha! "
Shani mencabut bintang miliknya lagi lalu dia pasang ke kening gracie. Seketika tubuh gracie normal walaupun tidak sepenuhnya..
Setelah memberikan bintangnya shani terduduk lemas dan melihat tangannya semakin pucat "ci.. " Christy mendekati shani dan memegang tangan shani
"Ini hanya bersifat sementara.. selama kita belum bisa menemukan penawarnya, bintang ku akan menjaganya.."
Feni membuka jubahnya begitu pun senior yang lainnya. Mereka membuka bintang mereka..
"Kita akan lalui ini tampa bintang.. adik-adik tolong jaga bintang kami.."ucap feni
Bintang pun diberikan kepada para junior termasuk anin. Jubah yang awalnya dipakai mereka lepas, shani pun melepaskan jubahnya..
"Jaga adik-adik kalian!!"shani bangkit dan bergabung dengan para senior lainnya
Semuanya saling memberikan kode dan secara bersamaan mereka menghilang..
Azizi memeluk marsha yang menangis, azizi tau merasa bersalah karna ini kedua kalinya seniornya membantu dia,bukan hanya azizi tapi semuanya saling merangkul..
Bertahanlah untuk kami kakak..
Bersambung