Musim dingin akan segera terjadi semuanya sedang bersiap untuk melalui musim itu.. para pengendali hewan juga alam mulai bersiap di hutan..

Lulu memegang titik tanah lalu matanya terpejam, energi mulai menyebar kesetiap akar pohon hingga ke batangnya..
Fiony memegang para kelinci lalu memasuki lubang-lubang rumah kelinci "kalian akan aman disini..""Astagaaaaa..."Sisca melotot melihat Eli dan Adel yang datang dalam keadaan kotor juga banyak ranting tersangkut di kepala mereka..
"Hehehe tadi itu phi sis.. itu uhmm nih salahin si Adel.."
"Itu salah kak Eli juga ya.. masa ya phi sis singa lagi makan dia dekati lah ngamuk dong.."adu Adel
"Eh itu lu yang suruh ya.. ngadi-ngadi nih bocah mau jadiin gw umpan "
Sisca menepuk kepalanya dengan tingkah juniornya yang super super aneh ini..
"Oniel yang di Utara udah dilindungi kan?"tanya Gaby
"Aman kak.. tinggal di barat aja sih tadi muthe kesulitan klau sendiri" jawab oniel
"Ya udah kamu sama flora bantu muthe biar disini aku dan Lulu yang hendel"ucap Gaby
"Siap kak ayok Flo"
"Ayok"keduanya pun pergi ke barat hutan dengan dihantar oleh Alaska
Disisi lain para pengendali ice sedang berdiri dipuncak gunung ice.. keempatnya sedang memandangi langit yang membiru..
"Musim dingin kali ini akan terasa sulit bagi semua elemen termasuk kita.."Shani merasakan hembusan angin dingin
"Ci.. apa tahun ini kita akan meditasi seperti sebelumnya?"pertanyaan yang selalu Chika tanyakan setiap musim dingin terjadi..
Para pengendali ice ketika masuknya musim dingin mereka akan meditasi di puncak gunung agar energi mereka bisa stabil dan suhu bumi pun bisa terkendalikan sehingga tidak merusak apa pun..
Shani melirik Marsha "untuk kali ini kamu jangan meditasi biar aku dan Christy yang melakukan.. tolong jaga Marsha karena dimusim dingin kali ini semua akan sulit Marsha lalui"
"Ci maaf.."lirih Marsha yang begitu menyesali perbuatannya
Tangan Shani memegang pundak Marsha "kamu tidak perlu minta maaf sekarang aku minta kamu untuk tetap kontrol energi kamu jangan sampai energi itu menguasai kamu seutuhnya"
"Aku akan dengar semua kata-kata Cici"Marsha memeluk Shani

Berat bagi pengendali ice begitu pun bagi pengendali api.. mereka semua sudah bersiap mengungsi di gunung Merapi.. disana mereka akan aman dari udara dingin..

Gracia membantu Azizi siap-siap "jangan lupa buku mantra kamu Zee yang dilaci itu"
Azizi membuka laci dan disana ada buku mantranya juga ada kalung yang Marsha beri untuknya..
Gracia yang mengetahui itu langsung menutup laci"cukup Zee.. kali ini kamu harus ikuti kata-kata kita, jangan mau seenaknya sendiri.. Cukup sampai disini kamu melakukan kebodohan itu"
Feni mendekati keduanya "udah ge.. aku yakin Zee tidak akan melakukan hal yang sama"
Jinan jessi juga mendekati"Zee tidak akan melakukan kesalahan untuk kedua kalinya iya kan Zee.."jessi menggandeng tangan Azizi
Azizi tersenyum dan Jinan mengusap bahu Azizi "kita lewati semuanya bersama-bersama.."


Pengendali air dan udara terlihat berkumpul di depan air terjun, mereka mengamati air yang mulai membeku secara perlahan..Anin mengangkat tangannya kelangit "musim dingin akan datang dalam beberapa jam lagi.."
Tangan para pengendali udara terangkat keatas untuk merasakan hembusan angin dingin yang mulai menusuk hingga ketulang..
"Kak dari angin yang aku rasakan dalam waktu 2 hari ini akan ada badai salju"ucap Gita yang bisa deteksi badai hanya dengan merasakan dari hembusan angin saja..
Anin melihat kearah gunung ice "Shani akan menangani ini.."
Cindy melihat juga kearah gunung ice yang mulai menggelap "berhitung mundurlah.."
Bersambung