Kepergian profesor Arnold membuat semua orang berduka tapi pembelajaran harus tetap berjalan. Hidup pun harus terus maju kedepan..
Setelah masa berduka selama 1 minggu, para profesor mau itu magic school khusus wanita atau pria semua berkumpul menjadi satu di aula utama..
Karna profesor Arnold adalah pimpinan utama dua sekolah tersebut sehingga sidang terbuka untuk menggantikan posisi para profesor dilaksanakan...
Para senior datang menggunakan jubah biru, dimana jubah tersebut menandakan bahwa mereka adalah senior yang sangat menguasai kekuatan nya..
Profesor Roland perwakilan A magical school for women dan Profesor Albert perwakilan A male-only magic school..
Mereka berdua maju tapi sebelum nya mereka memberikan hormat kepada foto mendiang profesor yang gugur..
Barulah mereka kembali melihat semua anak didiknya "selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua.."
Profesor Roland meminta kepada freya juga chika maju " kita semua tau chika dan freya adalah anak kandung dari profesor kesayangan kita semua yaitu freya anak kandung dari profesor Andrew dan chika anak kandung dari profesor relyn.. mereka gugur dalam pertarungan luar biasa untuk menyelamatkan kita semua.. jadi sebagai penghargaan kami akan memberikan penghargaan tinggi untuk profesor yang gugur maupun yang masih berjuang sembuh.."
Profesor Albert memegang pundak keduanya "mungkin ini tidak ada apa-apanya tapi sebagai tanda hormat kami sebagai perwakilan tolong terima ya.." profesor Albert memasang 2 lencana kehormatan kepada freya juga chika
Keduanya menahan sedih, bagaimana pun ini begitu berat untuk mereka..
Setelah itu profesor roland memanggil Shani dan shani maju.."Hah.. berat rasanya mengatakan ini, saya ikut berduka atas berpulangnya profesor Arnold.. profesor Arnold adalah profesor yang luar biasa baiknya, dia tidak pelit ilmu dan semua temannya dirangkul.. saya bersyukur bisa mengenalnya.."
"Terimakasih prof.." shani berusaha kuat
Profesor Roland memberikan tongkat, pusaka, dan buku mantra kono kepada shani" ini milik keluargamu.. jaga dan lindungilah.. sesuai yang kita ketahui shani memiliki darah dari pemimpin segala elemen, dia memiliki 6 muara elemen di dirinya bahkan ayahnya saja tidak memiliki muara sebanyak itu dan juga sesuai garis keturunan maka tongkat kepemimpinan yang sebelumnya dipegang profesor Arnold maka mulai hari ini tongkat itu beralih padamu.. shani"
"Maaf prof saya tidak bisa "tolak shani
Semua orang kebingungan melihat penolakan Shani karna tidak ada yang bisa menggantikan posisi profesor Arnold selain anaknya apa lagi segi kekuatan shani memang unggul dari semua orang.. mungkin profesor pun terlangkahi
"Ada apa? Kamu tidak mau melindungi kami?"
"Bukan seperti itu tapi ini tanggung jawab yang berat saya belum siap"
"Saya mengerti tapi regenerasi pasti akan datang.. dan kini waktunya kalian berbagi ilmu untuk para adik-adik kalian.. maka bukan hanya kamu tapi para senior lainnya pun akan naik posisi menjadi profesor magic school"
Semua semakin terkejut mendengar nya, seketika para profesor membuka jubah biru dan digantikan menjadi putih termasuk shani..
"Wowww!!!" Semua tepuk tangan sedangkan senior masih terkejut tidak percaya
Profesor Roland memegang pundak shani "papamu akan bangga kalau kamu mau menggantikannya"
Shani dilema tapi mau tidak mau dia harus tetap maju..
"Untuk azizi, jessi, freya,chika,olla, muthe, dey,generasi 7 lainnya.. kalian akan naik menjadi senior"ucap profesor Albert
Generasi7 turun lalu maju ke altar berjajar dengan chika juga freya, profesor mia membuka masing-masing jubah mereka..
"Ini tugas pertamamu shan.. ayok"ucap profesor Roland
Shani dengan dibantu oleh teman-teman nya mulai memasang jubah untuk adik-adiknya.. ketika berhadapan dengan adik kecilnya yang sudah dewasa shani langsung dipeluk christy juga muthe..
"Aku percaya kalian semua.. "
Muthe christy menangis , shani bergeser ke arah freya juga chika.. shani memasangkan jubah biru ke kedua orang dihadapannya..
Mata shani sudah seperti elang, penglihatannya sangat tajam bahkan sampai bisa melihat kondisi freya..
Shani menyatukan kedua tangannya dan memejamkan matanya, untuk menstabilkan energi freya yang terlihat bergejolak..
Cukup 2 menit shani membuka matanya dan melihat freya menangis. Shani memeluk freya erat "gak apa-apa.. menangislah.. itu hakmu"
Rasa kehilangan memang dirasakan freya, setiap malam dia menangis dalam keheningan malam. Tidak semua orang tau kondisi freya yang sebenarnya karna freya termasuk yang tertutup..
Bersambung