Tampa diketahui siapa pun, muthe membawa buku mirela dari perpustakaan tua.. flora yang sekamar dengan muthe sempat terkejut .."Loh kok bisa kamu bawa buku ini?" Tanya flora
"Aku selipin di balik jubah.. kamu tau flo, greseel memiliki 2 kekuatan dia bilang dia condong kekuatan angin tapi faktanya dia condong ke alam" muthe membuka fakta baru
Flora bingung "hah! Maksudnya?"
"Ini fakta yang baru aku tau kalau bunga edelweis aku yang mati itu ternyata bukan karna ulah adel tapi itu sengaja greseel matikan untuk mengadu domba persetiap elemen.. dia mengadu domba dari hal terkecil.."jelas muthe
"Tujuan dia sebenarnya apa?"tanya flora
"Dia ingin profesor Arnold MATI!!!" Jawaban muthe sungguh menohok
Flora panik dan melihat kiri kanan takut ada yang mendengar "te jangan main-main dengan ucapan kamu"
"Aku gak main-main!!! Angin barat bukanlah hal yang main-main dan yang terlahir di hari itu akan memiliki 2 kekuatan.. tapi hanya akan ada 1 saja yang bisa, jika lebih dari satu maka salah satunya akan mati.." muthe kembali menjelaskan
"Kamu tau dari mana?"tanya flora
"Buku mirela.. buku yang hanya bisa dibaca oleh kak gaby, sebenarnya malam kemarin kak gaby menghampiriku dan memberi tau , dia juga yang meminta aku membawa buku mirela ini.. kak gaby berpesan kepada kita semua untuk siap kehilangan papah kita semua profesor Arnold.. dan beberapa profesor lainnya "
Muthe membuka buku mirela itu lalu membacakan bahasa yunaninya dan dia juga membacakan artinya, ingatan muthe tajam sehingga muthe bisa ingat apa yang gaby ucapkan..
"Mutheeeee berarti!!! Enggak.. " flora benar-benar syok berat
Katrina menemani Christy makan mie di ruang makan. Karena memang hanya christy yang tidak makan tadi di asrama.."Gw laper banget kat.. udah kaya 2 tahun gak nemu makanan" Christy menikmati mienya
"Laper sih laper tapi gak makan mie juga.. aneh banget lu"
"Habis cuman ada ini.. emang lu mau masakin gw, yang ada ini ruang makan kebakaran sama lu"ucap Christy
"Enak aja.. gw tinggalin nih"
"Eh jangan dong gw takut!!!"
"Ya udah cepat!!"
Disaat semuanya sudah didalam kamar, hanya mereka berdua yang berada diluar kamar..
Ditengah kegelapan tiba-tiba saja suara ledakan terdengar hingga cahayanya mantul kejendela " apaan tuh!" Katrina berlari kejendela
Disusul Christy" ada apa?"
Katrina menunjuk ke arah langit "lihat memerah!"
Christy memutar telunjuknya lalu mengarahkan ke arah kaca, disitu mereka bisa melihat dunia luar termasuk kondisi sekolah mereka..
"Itu apa ?" Katrina menunjuk sosok gelap sedang diserang para profesor
"Gw gak tau! Kok serem" christy merasakan merinding hingga sebadan-badan
"Lihat kakak senior!" Ucap katrina
Christy kembali memutar telunjuknya lalu mengarahkan kembali ketembok. Terlihat kakak senior mereka sedang berada dihutan , mereka semua sangat kelelahan bahakn christy bisa melihat semuanya berkeringat..
"Di gunung itu kekuatan benar-benar hilang ya? Jadi mereka tidak bisa memakai kekuatan hingga kepuncak"
Christy mengangguk "katanya seperti itu.. jadi kenapa senior kita menitipkan bintang mereka karena secara tidak langsung mereka melindungi kita semua"
"Mau bantu!!!"
Adel mengejar freya, adel tau jika freya akan nekat pergi setelah dia tau jika orang tuanya pun terancam..Ayah dari freya yaitu profesor Andrew, profesor yang terkenal tidak banyak bicara tapi cukup tegas dan profesor Andrew hanya muncul dikelas para pengendali air...
"Lo harus mikir fre.. klau lo pergi lo juga enggak akan bisa bantu bahkan bokap lo gak akan suka lo disana" adel memarahi freya
"Lo gak pernah merasakan diposisi ini del.. gw di dunia hanya tinggal dengan bokap gw, terus gimana nasib gw nanti kalau bokap gw kenapa-kenapa? Gw takut del"
Adel merangkul freya "gw ngerti.. coba kamu pikir yang dalam bahaya bukan bokap lu, nyokap kak chika atau bokap ci shani! Tapi kita semua fre.. "
"Gw takut!" Freya manangis
Adel memeluk freya "lo gak perlu takut.. kita disini bersama lo.."
Akan banyak darah air mata dan kehancuran.. siapa yang mampu mengalahkan kekuatan jahat kali ini? Apa kah para senior? Profesor? Atau bahkan para junior?
Simak terus magical school di episode selanjutnya..
Bersambung