Badai musim dingin tiba. Udara dingin perlahan-lahan mulai menjamah setiap titik bumi. Shani dan Christy yang berada di gunung ice sudah mulai bermeditasi dengan perlindungan naga ice mereka..
Para profesor pun sudah bersiap melalui musim dingin kali ini namun sebagian tidak menyadari jika ada kejanggalan dimusim dingin kali ini..
Profesor leryn melihat langit "apa aku saja yang merasakan jika musim dingin kali ini akan berbeda dengan musim dingin sebelum-sebelumnya?"
Profesor mia mendekati "ada apa sepertinya anda gelisah?"
Profesor mia tau jika temannya sudah gelisah itu pertanda tidak baik "jika anda masih gelisah maka temuilah chika mungkin anda akan tenang jika bertemu dengannya"
"Ya mungkin anda ada benarnya, aku harus menemui chika"profesor leryn pun segera menuju asrama tapi dia tidak yakin jika chika masih di asrama karna dia juga tau bahwa chika seharusnya sudah meditasi..
Ketika memasuki asrama dan mulai mendekati kamar putrinya profesor leryn berpapasan dengan putrinya itu"chika!"
"Mama.."chika terkejut dengan kedatangan mamanya
"Mama ingin bicara dengan kamu" profesor leryn pun membawa chika ke taman belakang asrama..
Ketika di taman profesor leryn mencerca chika dengan bermacam-macam pertanyaan dan chika menjawabnya dengan jujur tampa berbohong sekali pun..
"Kenapa kamu baru cerita chika? Terus bagaimana kalian bisa menghadapi musim dingin ini!!!" Profesor leryn pun mulai panik
"Mama jangan panik kita bisa melewati semua ini.. mama tenang dan tolong jangan cerita ini pada siapa pun"
Profesor leryn tidak bisa tenang " tapi chika?"
Chika memegang tangan mamanya "percayalah ma.."
Profesor leryn memeluk chika erat "mama percaya.. "
Digunung api terlihat azizi yang gelisah ketika beberapa seniornya itu sedang meditasi juga untuk menjaga kestabilan suhu di gunung api tersebut..
"Lu kenapa dah zee gelisah amat?" tanya jessi
"Aku khawatir ke inget marsha!"
"Tapi kan zee kita gak bisa apa-apa.. inget kata kak feni lu gak boleh macam-macam selama musim dingin berlalu"jessi kembali mengingatkan azizi dengan ucapan seniornya
"Aku tau tapi aku gak tenang jess!!! Disini aku aman sedangkan marsha? Dia akan kesulitan diluar sana"
"Terus lu mau apa?lu mau keluar sana dan menemui marsha!!! Lu bodoh zee!!! Lu keluar tandanya lu siap mati"jessi sudah sangat kesal
Azizi terdiam dan jessi memegang pundak azizi "percayalah bahwa ci shani tidak akan membiarkan marsha dalam bahaya"
Azizi menarik nafas berat dan menatap langit yang memperlihatkan bahwa musim dingin akan segera tiba..
Dalam hitungan jam musim dingin pun dimulai semua orang sudah siap melewati musim dingin. Mereka bisa keluar rumah mereka jika memakai mantel hangat..
Namun tidak untuk pengendali api yang harus tetap berada di dalam gunung api selama musim berlangsung..
Muthe memegang salju yang mulai memenuhi jalanan" wih salju"
Adel membuat bola-bola salju lalu melemparkannya ke muthe "hahaha kena lu te"
"Ihhh adel"muthe mulai menyerang adel
Ada rasa khawatir dengan datangnya musim dingin tapi ada juga kesenangan yang mereka rasakan karna jarang sekali mereka bisa bermain-main dengan salju..
Gaby anin sisca cindy dan celine berjalan-jalan di sekitar asrama untuk mengawasi junior-juniornya yang sedang bermain salju..
"Kita bisa seperti ini karna ada para pengendali ice yang meditasi jika tidak semua akan membeku"ucap anin
"Anin benar tapi disini kita pun harus bantu shani untuk mengawasi marsha karna kalian tau kekuatan marsha akan sulit terkendali di musim ini"jelas gaby
Tiba-tiba tanah bergetar "woy gab lu kedinginan sampai tanah bergetar" tuduh sisca
"Mana ada?gw kedinginan sekalipun gak ngebuat tanah goyang.. aneh lu"
"Terus ini kenapa goyang?"celine melihat tanah yang mereka pijak
"Gempa?"cindy melihat semua teman-temannya
"MARSHA TENANG!!!"suara chika terdengar dari jendela di sudut asrama
Para senior berlari segera menuju kamar para pengendali ice. Kamar sudah terlihat beku dan udaranya sangat dingin..
Apa yang terjadi??
Bersambung
Next part