Sejak kepergian ayahnya , freya lebih senang menyendiri di dekat air terjun. Dia juga lebih menikmati suara air dibandingkan manusia..
Bagi freya hanya air yang mengerti hatinya kalau manusia hanya mengerti luar tampa mengerti isi hatinya.
Freya memasukkan tangannya kedalam air,di goyangkan ke kiri ke kanan. Air matanya jatuh tepat ke dalam air yang mencerminkan dirinya..
Tetesan air mata freya jatuh menimbulkan cahaya keunguan, freya terkejut melihat keajaiban ini..
Freya mengusap air matanya dan kembali memasukkan tangannya ke dalam air dan muncul cerminan dia. Senyuman freya diair beda dengan aslinya..
Fiony berjalan menyusuri danau untuk mencari freya karna seharian freya tidak terlihat dimana pun. Walaupun mereka teman berantem tapi ada rasa khawatir di hati jika melihat kondisi freya seperti ini.."Kamu dimana sih nurdana.." fiony menginjak batu-batu alam yang ada dipinggiran danau
Suara air terjun dengar dan cahaya yang terbiaskan oleh air. Fiony terus berjalan hingga dia menemukan freya berdiri diatas batu besar..
"Woy!!!"fiony memanggil tapi tidak ada respon
"Wah budeg kayanya nih.. WOY NURDANA!!!"freya masih tidak melirik
Fiony berjalan semakin dekat "kamu tuh dipanggil-panggil diem mulu.. budeg ya" fiony kini berdiri dibelakang freya
"Fre.."fiony menyentuh pundak freya dan ketika freya berbalik mata freya sudah berubah menjadi memerah..
"Fre kamu kenapa?" Fiony mulai panik
Sunggingan bibir terlihat, freya memegang kuat fiony.. fiony mulai panik karna freya mulai memaksa dirinya loncat ke air "fre.. freyana.."
Freya pun menarik fiony bersama dengannya untuk masuk kedalam air.. byurrrr... Keduanya jatuh ke air karena banyak bebatuan disana, fiony sempat terkena batu di kepalanya..
Chintya yang memang posisinya sedang ada di danau, tampa sengaja melihat fiony jatuh ke air. Sepenglihatan Chintya, fiony seperti terpeleset ke air..
Chintya yang memang memiliki kekuatan air. Mulai mengalahkan tangannya kearah fiony terjatuh.. Chintya menggumpalkan air hingga bisa mengangkat tubuh fiony ke daratan..
Setelah air itu menghantar fiony ke daratan, Chintya langsung mendekati fiony dan memberikan fiony pertolongan pertama...
"Ce fio.. ce bertahanlah.. ce fio" Chintya memompa dara fiony
"Uhukkk.." fiony memuntahkan banyak air
"Uhuk.. uhukk.." Chintya yang berhasil memberikan penanganan pertama langsung membalikan tubuhnya untuk posisi menggendong fiony
Walaupun berat tapi Chintya berusaha keras cepat sampai klinik sekolah. Beruntungnya saat itu dia berpapasan dengan sisca..
"Chintya ada apa ini?"tanya sisca sambil mengecek kondisi fiony
"Cerita nya panjang prof.."
"Ya sudah.. Sebentar.."sisca memanggil kuda dengan instingnya
Tidak lama kuda itu datang dan fiony dinaikkan ke atas kuda dengan Chintya dibelakangnya. Sisca juga mengikuti kuda tersebut hingga ke klinik sekolah..
Kabar fiony tenggalam sampai ke telinga profesor lainnya. Shani yang mendengar itu langsung menghampiri fiony yang dirawat di klinik..
Kedatangan shani dan beberapa profesor membuat semuanya langsung berdiri dan disana sudah ada beberapa senior lainnya..
"Ada apa ini sebenarnya sis?"tanya shani sambil mengecek kondisi fiony
Sisca menceritakan apa yang diceritakan oleh Chintya sebelumnya. Shani menyimak cerita tersebut " terpeleset!" Shani seperti tidak percaya dengan cerita itu
Shani melihat semua senior tapi hanya freya yang tidak ada "freya mana?"tanya shani
Para senior mulai menyadari hanya freya yang tidak hadir "iya kok freya enggak ada.."jessi melirik kiri kanan
"Saya disini prof"freya tiba-tiba muncul dibalik pintu
"Kamu dari mana saja fre?"tanya Cindy
"Maaf prof tadi saya mules jadi ke toilet dulu"
"Oh dikira kemana.." disaat semuanya tidak menaruh curiga hanya shani dan azizi yang merasa curiga..
Tapi tidak ada bukti apa pun sehingga satu-satunya mengetahui kisah sebenarnya hanya menunggu fiony sadar..
Shani meminta sisca menstabilkan energi fiony sedangkan shani meminta semua orang kembali ke kelas..
Satu persatu mulai pergi tapi azizi memegang tangan shani "maaf prof.. saya ingin bicara"
Shani dan azizi pergi keruangannya.. disana azizi bisa menceritakan tentang kecurigaan dia dengan musibah yang menimpa fiony..
Azizi melihat pergelangan tangan fiony memerah seperti ada tenaga kuat yang memegangnya itu. Shani juga tidak mendapatkan bayangan fiony terpeleset..
"Ada yang tidak beres prof.." ucap azizi
"Oke.. zee tolong awasi freya karna saya curiga kalau ada kaitannya dengan freya"
"Siap prof.."
"Tolong sembunyikan ini dari siapa pun karna freya sedang sensitif dan mudah sekali tersinggung jadi rahasiakan kecurigaan kita"
"Iya prof.. zee pun takut freya semakin terpuruk dengan kecurigaan kita"ucap azizi
Dikamar freya duduk diatas kasur dengan menekuk lutut dan memeluknya erat, tubuhnya gemetaran.. tatapannya sangatlah kosong..
Ketika aku sulit mengendalikan emosiku maka kekuatan jahat mengendalikan aku..
Bersambung