Para pengendali api ke asrama.. selama perjalanan menuju asrama mereka melihat jalan membeku tapi beberapa pepohonan hangus terbakar..
Ketika azizi akan memasuki batas garis yang sengaja dibuat para seniornya untuk melindungi asrama sekaligus sekolah dari demint..
Pandangan azizi mulai bergeser melihat kearah lain dimana terlihat bayangan sosok marsha di ujung pandangannya..
"Zee ayok"tarik jessi
Azizi pun kembali mengalihkan pandangannya lalu mulai melalui pembatas. Di asrama semua berkumpul di kamar para pengandali ice..
Para senior pun mulai memasuki kamar namun tidak dengan jessi juga azizi. Mereka berdua menjadi pusat pandangan..
Jessi mendekati muthe "the marsha gak apa-apa kan?"tanya jessi
Muthe memalingkan wajahnya, jessi bergeser ke arah adel "del ada apa?"
Adel tiba-tiba mendekati azizi dan langsung menyerang azizi dengan energinya..
"Adelllll"semua berteriak dan menahan adel untuk tidak menyerang azizi lagi
Jessi langsung mendekati azizi yang jatuh kesakitan dibahunya yang terkena serangan energi dari adel "zee "
"Udah del lu gini gak buat marsha bangun"ucap jesslyn
"Iya del.. lu bunuh zee sekali pun marsha tetap seperti itu"sambung flora
Adel sudah tidak bisa berkata apa-apa, dia hanya bisa menarik nafas berat menahan emosinya..
Olla pun dekati azizi "jika benar apa yang aku lihat.. aku melihat demint yang begitu mirip marsha"
Azizi teringat sosok yang dia lihat sebelum masuk kedalam asrama, azizi langsung berlari meninggalkan panggilan teman-temannya..
Azizi terus berlari menuju arah sosok yang dia lihat.. semakin jauh azizi berlari kabut semakin tebal.. azizi terus berlari hingga dia sampai di air terjun dimana sosok itu muncul..
Sosok itu terlihat tenang duduk di bebatuan, wajahnya mirip sekali marsha namun di lehernya 2 bintang tergantung..
"Akhirnya kamu lahir juga" ucap azizi
Sosok itu melirik azizi dan tersenyum "semua membenciku.. semua takut akan aku dan aku mencelakai ibuku sendiri.."
Sosok itu tertunduk sedih " tidak ada yang membencimu termasuk aku juga marsha tapi bisakah kamu hentikan semua ini.."
Sosok itu menunjukkan sesuatu di lehernya dimana dia sudah terikat " aku lahir karna kutukan hidupku pun akan menghancurkan.. aku tidak mau kamu terluka maka kembalilah ke asrama karna disana kamu aman"
Azizi semakin mendekati demint dan menyentuh kepalanya "kamu bagian dariku.. aku tidak merasa terancam di dekatmu"
Seringaian tiba-tiba ditunjukkan oleh demin.. matanya memerah dan mulai mencekik leher azizi " KARNA KAU AKU SEPERTI INI AGRHHHHHHH.. " demint pun melempar azizi hingga azizi terbang beberapa meter dari tempat demin berada..
Tapi untungnya ada shani juga christy yang menahan sehingga azizi tidak jatuh ke tanah..
"Zoya"
"Toy.. "
Shani mulai menyerang demin dengan kekuatannya begitu pun dengan demint itu.. Saling menyerang dengan energi menimbulkan badai yang cukup besar..
"Christy bawa zee pergi SEKARANG! " perintah shani
Christy mengalungkan tangan azizi ke pundak dan mulai menaiki naganya untuk segara menuju asrama..
"Sudah cukup.. " shani semakin menyerang dengan mengeluarkan kekuatannya