Solar termenung di sofa ruang tengah sambil memainkan pena di tangan kanannya. Ia memikirkan berbagai hal di kepalanya, tugas pada buku di meja depannya sudah ter abaikan begitu saja.
Kalau nak cari seseorang tu biasa boleh lacak GPS telepon tapi GPS Abang gempa tak aktif sama sekali, nomor telepon pun mungkin dh kena ganti. Habistu nak guna cam cam mana lagi
Cadangan aku sebelum ni nak tanyakan Kat yang lain, tapi aku rasa diorang takkan nak buka suara kalau pasal halilintar.
Kalau betul Abang Halilintar buat hal dengan Abang gempa sebab aku kecelakaan haritu, sebab salah faham diorang cam mana?. Keh Abang Gempa tu sebenarnya pergi sebab tak nak jumpa aku lagi?
Tak tak tak tak. Mana ada cam tu, tak la nak marah sangat sebab itu jer? Kan boleh jadi die pergi sebab asik kena tindas Ngan Abang Halilintar?
.... sebenarnya aku ni pikir apa sedari tadi. Kerja rumah ni jer tak selesai selesai
Solar yang rajin dan pintar dan baik dan sopan itu akhirnya kembali mengerjakan tugas sekolah di meja depannya. Pada saat yang sama juga melayang sebuah bola kasti ke arah kepalanya, ia menoleh belum sempat menangkap, bola itu sudah membentur keningnya kemudian memantul ke lantai.
Solar menoleh kesana kemari melihat sekeliling sambil mengambil bola di lantai. Tidak ada seorang pun di sekitar situ, tetapi pelakunya sudah pasti salah satu dari trio Kwek Kwek pencemar lingkungan.
" Durii! " Solar berjalan ke arah kamar milik Blaze yang biasanya di buat Basecamp tempat persembunyian terbalik.
" Yeeee " Duri menjawab tanpa merasa bersalah sama sekali. Membuka kan pintu kamar itu sembari menyisir rambutnya sendiri.
" Kau yang main ni kan tadii! " Solar menunjukkan bola kasti itu.
" Astaga! Tak boleh main tuduh cam tu Kat aku yang baik ni " Duri menepuk Nepuk pundak saudaranya di depannya. " Barangkali lah Abang blaze atau Abang Taufan yang buat kann "
" Habistu Kat mana diorang, mesti Kat sini jer Ngan kau kann? " Solar berusaha melihat ke dalam kamar.
" Takk punn " Duri menjawab dengan santai.
" jumpa! " Solar melempar bola kasti ke arah Blaze dan Taufan yang bersembunyi di balik meja.
Tak-
Bola kasti memantul ke dinding di dekat Taufan. Kembali ke arah pintu kamar di mana solar dan duri berdiri.Solar menangkap bola itu dan berkata dengan lagaknya " bola ni aku sita, tak boleh ada mainkan lagi " berbalik dan kembali ke sofa.
" Lagak sok! Nyali cemenn! " Blaze berteriak mengejeknya.
Solar berbalik, mengambil langkah dan melempar bola tepat ke arahnya.
***
Blaze duduk di sofa dengan Memegang tisu di ujung bibirnya sendiri.
" Aku rasa bibir kau luka sebab kena gigi kau sendiri la bang " Duri melihatnya di depannya. Memeriksa. " Sebab bola tadi tu kan kena pipi- "
" Iye Yee, berenti la cakap duri sakit tau ni haa " blaze membentak.
" Kat mana sebenarnya kotak obat tu nah Solar " Taufan kembali ke ruang tengah bertanya pada solar yang ddk di singgel sofa sambil mengerjakan tugas. Acuh tak acuh dengan Ketiga saudaranya itu.
" Mana aku tau " jawab solar
" Siapa yang simpan ee " duri ikut bertanya tanya.
" Abang gempa lah, siapa lagi " jawab Blaze.
![](https://img.wattpad.com/cover/329746126-288-k73574.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Shut up !
FanfictionBerawal dari mendapatkan pekerjaan semuanya menjadi rumit untuk dibicarakan. Sampai kecelakaan terjadi dan menimbulkan kesalahpahaman, cerita ini masih terus berlanjut... Budayakan support! Nb: 3/4 karakter(tokoh) dalam cerita adalah RESMI MILIK MON...