Gempa pulang. Di sambut dengan kesunyian rumah. Hanya beberapa suara titikan air kran di dapur. Gempa melangkahkan kaki ke arah sana. Ketika melihat kran air itu bocor, Segera ia menghampiri dan mengecek dimana letak kebocorannya.
Sambil memperbaiki kran air, ia terpikir soal rumahnya, Jauh di kota sebelah sana. Apa mungkin keadaan baik baik saja tanpa dirinya?
Satu sisi ia berharap seperti itu, Tetapi di sisi lain juga ia tidak terima. Keadaan yang baik baik saja tanpa dirinya artinya dia sama sekali tidak berharga disana.
Lamunannya teralihkan ketika merasakan debit air kran yang keluar semakin banyak. Ia menoleh melihat kran itu sudah terlepas dari pipa air. Parah! Karena lamunannya tadi ia bukan memperbaiki kran air malah semakin merusaknya.
***
Solar mengetuk pintu depan rumah tetangganya. Pintu terbuka dan mempertunjukkan lelaki paruh baya tinggi tegap dan garang. Duri yang berada di dekatnya menelan ludah, sementara Solar tidak menunjukkan respons takut terhadap manusia itu sama sekali. Toh solar juga manusia?
" nak apa Korang Kat sini ? " tanya lelaki itu pada Solar.
" Kitaorang Kat sini nak minta tolong cik. Boleh ke tak ? " Jawabnya.
" Nak minta tolong ape ? "
" Ini kitaorang ada sekolah sore, tapi Abang semua tengah pergi kerja jugak. Jadi.. " Solar berhenti sejenak berusaha memahami ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh orang tersebut. " Kitaorang nak pinjam motosikal boleh ke tak ? " Tanya nya setelah beberapa saat.
Duri kembali meneguk ludah melihat respons Tegas menyeramkan dari si tetangga. Sementara Solar tetap pada lagak sok tidak takutnya. Si tetangga menjawab dengan ramah.
" Tentu boleh nak. Kejap aku ambikkan kunci Kat dalam ye ? "
" Huff, selamatt " Gumam Solar.
" Lah, engkau pun takut jer ternyataa hahahah " ujar Duri padanya sembari tertawa kecil.
" Aku tak takut? Mana ada aku takut ? " Jawab Solar menoleh kearahnya dengan tatapan tajam tidak suka.
" Adaa. Tu ha tadi kau langsung cakap huff slamaat "
" Aku tak cam tu ? "
" Ye kau cam tu ? "
" Tak ? "
" Ye ? "
" Tak "
" Yelah yelah "
" Heeee! "
" Apehal? Dh malas la debat Ngan kau. Buang masa jer lah " ketus Solar.
" He'eleh belagak.. "
Keduanya terdiam dengan pikiran masing masing. Solar memandang ke arah kiri dan Duri ke arah kanan. Keduanya saling membelakangi. Hingga datang sang pemilik rumah membawakan kunci motor keduanya sama sama menoleh memberi penghormatan.
" Motosikal tu ada Kat parkiran sebelah, boleh ambil sendiri kan nak ? " Tanyanya menunjukkan arah.
" mesti cik. Terimakasih dh nak pinjamkan. Kitaorang janji jaga baik baik. " Jawab Solar.
" Ha'ah, baik baik la Kat jalan. Belum berapa lama ni kau habis kecelakaan kan? "
Duri tersentak bagaimana dia bisa lupa bahwa orang yang akan mengajaknya keluar kota mencari Gempa dengan membawa motor punya tetangga, adalah seorang Solar yang baru pulih dari luka kecelakaan ?! Hah ?! Lebih baik dirinya mengundurkan diri dari pekerjaan ini.
" Hehe, tak pee. Haritu kesilapan teknikal jerr " jawab Solar.
" Iyelah intinya baik baik jer lah ye. Nanti balik sini uncle tak de kunci simpan Kat bawah keset kaki jer " perintahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shut up !
FanfictionBerawal dari mendapatkan pekerjaan semuanya menjadi rumit untuk dibicarakan. Sampai kecelakaan terjadi dan menimbulkan kesalahpahaman, cerita ini masih terus berlanjut... Budayakan support! Nb: 3/4 karakter(tokoh) dalam cerita adalah RESMI MILIK MON...