8. SALES MENYEBALKAN

231 24 2
                                        

Halilintar menarik tangan Solar dari depan Ais. " Apehal tengah coba kau buat ? " Halilintar melihat Solar seksama. Heran.

Solar menyingkirkan tangan halilintar dengan kasar. Meliriknya tajam tidak suka.

" Kenapa Ngan kau ? " Halilintar bertanya memiringkan kepalanya.

Solar berbalik sembari meremas kertas surat dengan kedua tangannya. Kembali ke arah kamar. Menghentakkan kakinya sepanjang jalan.

Ais dan Halilintar saling menatap.

***

Gempa menepuk-nepukkan kedua tangannya melihat sekeliling rumah- sewaannya yang sudah tertata rapi. Perfect baginya, setidaknya disini tidak akan ada yang membuat kekacauan apa apa lagi.

Merebahkan diri di tempat tidur. Gempa menatap arah plafon rumah, baru ia tersadar.

" Senyap sangat... " Gempa kembali bangun. Duduk melihat sekeliling kamar. Menunduk dan menangis.

***

" Sedapnya udang goreng tepung nii " Blaze menyantap makanan di meja dengan lahap.

" nah coba ni pula- " Ais menyimpan ayam bakar di piring Blaze. Berbagi.

" Abang aku minta tadi tak bagii pun ! " Protes Duri melihatnya.

" Nah Duri aku Yang bagii " Taufan memberikan hal sama padanya.

Halilintar melihat semuanya sebelum duduk di meja dan ikut mengambil piring makan. Ada yang kurang disini, Solar.

Ia kembali berdiri dari tempat duduknya dan melangkah keluar dari dapur. " Aku pergi panggil Solar jap " katanya memberikan informasi kepergian.

-

Halilintar membuka pintu kamar Solar. Dilihatnya anak emas itu sedang duduk di kursi, menunduk pada meja belajarnya. Ia menghampiri.

" Tak payah ajak aku tak nak makan " -solar

Halilintar menarik tangannya begitu saja berniat akan menyeretnya ke dapur. Solar menepisnya kasar. Menoleh ke arahnya tajam tidak suka.

" ye, kau pun Tak payah belagak sangat. Jom makan sebelum kau mati kelaparan Kat sini. " -Halilintar

" tak payah belagak cam kau peduli sangat Ngan aku "

" Ck... " Halilintar menatapnya malas. Sementara ia masih dengan tatapan tajamnya, Halilintar kembali menarik tangannya keluar dari kamar.

Solar menurut. Tanpa protes lagi ia melepaskan tangan Halilintar dan berjalan lebih dulu Ke dapur. Melihat orng orng yang sedang sibuk makan-

" Jom sini makanbangg " Blaze memanggilnya dengan mulut penuh nasi.

" Ada banyak ni ha ayam udang ikan " Taufan mendaftarkan.

Duri tidak mengatakan apa apa dan langsung saja menghampirinya, mendorongnya ke arah meja makan dan menyuruhnya duduk di kursi. Memberikannya sebuah piring dan mengisikannya makanan.

Setitik air mata ikut jatuh di atas meja, tempat Duri meletakkan piring makanan untuk solar. Di hadapannya.

" Solar ? " Ais melihatnya baik baik.

" Kau menangis ? " Duri ikut.

" Apesal pulak sampai kau menangis tu " Taufan berdiri dari tempat duduknya menghampirinya.

" Abang halilintar marahi kau yeee! " -Blaze

" Hahhahaah!! Kasian sangatt. Tu laa, hargai orang siapkan makan tu cepat cepat la pergi makann " Blaze melanjutkan.

Shut up !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang