" Aku rasa lagi baik kita balik skrang jer " ucap Gempa mengusulkan.
" Lah? Apesal pula? " Tanya Fatih sedikit tertegun.
" Berita Kat orang orang tu tak cukup berapa saat dh boleh kena sebar sampai satu areal ni la. Kalau kalau jer kita tetap nak lanjutkan misi Kat sini mesti susah. " Jelas Gempa kemudian.
" Betul jugak " tanggap Amina.
" Tapi cam mana dengan target penjualan yang Korang bincang tadi tu ? " Sanggah Regina. " Korang cakap takut nak kena marahi.. " Ia melirik kepada Amina.
" sesekali tak pe lahh " ungkapnya Dengan senang hati.
" Iyelah itu " jawab Regina mengacuhkan.
" Fine dh kita balik jer baik. " Jawab Fatih.
Gempa mengangguk anggukkan kepala setuju. Sementara Regina masih berfikir fikir.
" Tak pe la ginnn. Ada hari esok lagi tu nak kena Jalani " Dan Amina terus mencoba merayunya. " Sabar ye. Dunia memang cam tu " ia menepuk nepuk pundak teman di dekatnya barusan.
" Yelah yelah " jawab Regina mengangguk.
" Yeyy " girang Amina. Selesai sudah Kegiatan jalan jalan melelahkan hari ini. Ia bisa kembali ke rumah dan berbaring dengan tenang.
" Senang sangat " ujar Fatih melihat gelagatnya yang serba heboh. " Tah siapa la tadi takut sangat kena marah "
" Siapa? Aku tak takut pun? " Jawab Amina cepat. " Aku ingatkan Kat Geez jerr " katanya menerangkan maksud.
" He'eleh alasan " protes dari Fatih sembari mengambil botol air mineral.
" E ehh! Tu aku punya laa " sergap Amina mengambil botol air minum itu.
" Aku lah aku dh minum skit tadi- " kata Fatih. Tidak memberikannya air itu sama sekali.
" Aku lah yang minumm! " Jawab Amina tetap mencoba mengambil dari tangannya.
" Haeh Korang.. " helah Regina, sudah lelah di buat tambah lelah.
" korang, tak payah gaduh. " Gempa menyodorkan botol air mineral yang baru. " Ni ada satu lagi pun "
Amina segera berbalik dan mengambil Darinya. " Terimakasih " katanya dengan sedikit menahan nada.
" Huuu " ejek Fatih kepadanya.
" Dh la tu " nasihat Regina. " Cepat la makan, kata habis ni nak balik "
Gempa memperhatikan suasana teman teman barunya tersebut. Ia menyadari satu hal, hanya butuh waktu yang singkat untuk berteman dengan mereka. Entah karena memang karakter mereka mudah untuk di ajak bergaul, Ataukah ada faktor lain. Gempa tidak ingin memikirkan hal hal rumit itu, untuk sekarang ia hanya akan fokus untuk pekerjaan.
***
Gempa membaringkan tubuh pada kasur di kamarnya. Ia melihat layar handphone dengan tenang membaca satu pesan singkat dari nomor si pemilik rumah sewaannya ini. Ying.
' Abang Geez? Tengah Kat mana skrang ' begitu pertanyaan yang dilontarkan lewat surat elektronik berbasis aplikasi hijau pada perangkat mobile handphone.
Gempa berfikir sejenak. Mungkin saja kali ini Ying akan datang ke rumahnya lagi ? ' tengah Kat rumah jer dik. ' jawab Gempa atas pertanyaan tersebut di atas.
Pesan pertanyaan sebelumnya di kirim pukul enam sore tepat. Dan ini sudah pukul tujuh malam lebih sedikit baru Gempa sempat membalasnya. Terlepas dari rentang waktu yang lama itu, pesan yang dikirimkan oleh gempa langsung saja dibaca oleh lawan perpesanannya tanpa celah detik sedikitpun. Gempa membelakkan mata melihatnya, jangan jangan sudah sedari tadi pesan balasannya di tunggu oleh Ying.
![](https://img.wattpad.com/cover/329746126-288-k73574.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Shut up !
FanfictionBerawal dari mendapatkan pekerjaan semuanya menjadi rumit untuk dibicarakan. Sampai kecelakaan terjadi dan menimbulkan kesalahpahaman, cerita ini masih terus berlanjut... Budayakan support! Nb: 3/4 karakter(tokoh) dalam cerita adalah RESMI MILIK MON...