9. PERKARA ROTI TAWAR

202 30 5
                                        

Solar berjalan kesana kemari di dapur. Mencari makanan di pagi hari. Dia sudah terlambat menuju sekolah. Duri sudah memanggilnya berulang kali.

Sebenarnya ia sudah menemukan makanan yang di bawa oleh Halilintar semalam. Tapi dia tidak mau itu.

" sebenarnya apa engkau tu cari cari solar " Duri menghampiri.

" makanan " Jawab Solar.

" Kan ada tu Kat lemari, pagi tadi kitaorang makan Engkau tak nak ikut. Skrang baru nak cari pula " omel Duri.

" Tak nak yang tu la Durii "

" Habistu nak apa la pula "

" Apapun selain tu "

" Makan Kat kantin sekolah jer la nanti, dh lambat dh ni tau ke takk "

" Ha yelah yelah " Solar berbalik menghampirinya sambil melahap sepotong roti tawar.

" Ckckck... " Duri menggeleng prihatin melihat keadaannya.

" Jom lah. Kata dh lambat tadi " Solar berjalan duluan keluar rumah.

Solar memakan roti tawar yang didapatkan nya dari lemari dapur, sambil berjalan di trotoar menuju halte dan melihat buku di tangan kirinya. Duri ikut berjalan tepat di belakangnya.

" Hari ni ada Exam lagi keh ? " Tanya Duri melihat buku yang di pegangannya.

" Tak " jawab Solar.

" Habistu kenapa engkau tengok buku jer asik "

" Tak kenapa kenapa "

" Masih rindu Ngan Abang gempa keh ? " Tanya Duri random.

Solar menoleh ke arahnya sembari memasuki pintu bus sekolah. Duri terdiam di tempatnya merasa bahwa pertanyaannya sebenarnya menjebak dirinya sendiri. Bisa saja Solar akan mencari Gempa dan segera menyuruhnya kembali ke rumah.

Haeh padahal dh damai Kat rumah tak ada yang larang larang...

" Tak pun " jawab Solar. Berjalan memasuki bus dan duduk di kursi bus sebelah kanan bagian tengah.

" Iyelah ituu " Duri ikut duduk tepat di dekatnya. Berpura pura asik.

***

Pukul dua belas lewat dua puluh lima menit, sudah tiba waktunya istirahat. Semua siswa sekolah menengah itu pun berkeliaran di sekitar koridor kelas, kantin ataupun lapangan. Tidak terkecuali Duri, ia bermain sepak bola bersama temannya di pinggir lapangan.

Perhatiannya teralihkan ketika seorang siswa pengurus UKS memanggilnya. Ia menoleh heran, diikuti oleh beberapa temannya.

" Duri! Kat sini kembaran kau sakit " katanya.

" Solar ?? " Duri memiringkan kepalanya sendiri tidak percaya.

" Ha'ahh cepat la die tak berenti muntah muntah "

" Pagi tadi oke jer " Duri masih terus membantah pernyataan.

Pengurus UKS itu menghampirinya, menarik tangannya dan berbalik menuju UKS. " Kat sini la kalau tak percaya- " ujarnya.

Duri mengikutinya, tetap memegang bola kaki di tangan kirinya. Sesampainya di ruangan UKS baru ia percaya bahwa saudara narsisnya sedang sakit disana. Ia menghampiri.

" Solar? Okey ke tak ? " Tanyanya sembari meneliti orang yang terbaring di tempat tidur dan memegangi perutnya sendiri.

Solar tidak menjawabnya. berbalik.

" Kejap aku pergi telpon Abang suruh Kat sini jemput kau " Duri meninggalkannya pergi menuju ruang BK*

Sesegera mungkin Duri sampai di pintu dan meminta izin masuk kepada salah seorang guru. Setelah menerima handphonenya dari sang guru, ia segera menelpon.

Shut up !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang