23. TERBUKTI!

182 27 2
                                    

Solar berpapasan dengan Araska Di koridor ia sengaja tidak menyapanya bahkan sampai menabraknya ia terus saja berjalan.

"Solar ? " Panggil Araska melihatnya pergi.

Tak ada jawaban dari sang pemilik nama, ia tetap saja berjalan pergi meninggalkannya menuju kelasnya di jauh sana. Araska pun ikut berbalik dan berjalan ke arah sebaliknya, menuju ruangan ekstrakulikuler.

Disana ia temukan Rayhan dan Yasmine. Mereka berdua juga sudah menunggu kedatangannya. Menunggunya untuk membantu membereskan kelas itu. Mereka bahkan sudah menyiapkan lantai yang belum disapu untuknya.

" Korang dh Kat sini lagi dulu dh Yee " Sapa Araska.

" Ha'ah. Tadi ada solar Jugak tu Kat sini " balas Yasmine.

" Iye aku tau la. Aku jumpa dengan die Kat depan tadi "jawab Araska mengambilnya sapu lantai.

" Apa die cakap dengan kau ? " Tanya Rayhan.

" Tak de apa apa ? " Ucap Araska yang mulai menyapu lantai dari belakang.

" Ingatkan die nak jumpa dengan kau. Tadi die datang Kat sini berborak dengan kitaorang tak jelas. " Balas Yasmine.

" kalau cam tu Aku rasa die memang nak jumpa dengan orang Kat sini, Tapi bukan aku " tanggap Araska.

" Kalau bukan kau siapa pula ? " Ucap Rayhan. " Kat sini kau jer yang masih kawankan die baik baik. Mesti die cari kau jer kan ? "

" apesal pula Korang semua Kat sini tak nak kawankan die baik baik ? " Tanya Araska mengerutkan keningnya.

" Die tu belagak pandai sangat. Modal curi perhatian dengan guru jer padahal " Timpal Yasmine.

Araska mendengarkan penjelasannya sambil menyapu.

" Bukan pasal tu jer. Kitaorang Kat sini tak datang satu dua hari ikut kelas ekstrakurikuler dh kena ancam kena keluarkan. Die dh satu Minggu lebih tak kena keluarkan pun ? " Jelas Rayhan.

" Pandai betul die bagi alasan dengan cik gu pembina " tuding Yasmine agak berbisik.

" Apa kau cakapkan ? Aku tak dengar tadi " pinta Araska sambil bergelagat menghadapkan daun telinga ke arahnya.

" Pandai betul die bagi alasan dengan cikgu pembinaan. Sampai die masih kena bolehkan datang Kat sini- " jawab Yasmine tetap dengan nadanya berbisik.

" Cakap lah kuat kuat. Aku tak dengar lah " titah Araska. " Oh? Atau kau takut e kena dengar dengan die ? "

" Aku tak cam tu! " Ujar Yasmine marah. " Biar die dengar dengan lantang pun Kat luar aku tak takut sama sekali dengan die! "

" Asal kau tahu jer die takkan peduli dengan orang macam kau berdua " Araska menurunkan nada bicaranya menatapnya serius. " Tak cukup iri Hati dengan orang jer, kena tambah pula suka bergosip. Un-faedah betul nak kena ladeni "

Solar mendengarkan pembicaraan itu dari sambungan bluetooth headset dengan handphonenya di meja kelas ekstrakurikuler. Setelah mendengar setiap perkataan Araska, ia mulai berfikir ulang tentang dugaannya kemarin. Tidak akan menjadi hal lucu jika ternyata dia mencurigai teman yang membelanya seperti itu. Tapi jika bukan Araska, lantas siapa yang telah meretas cctv dalam flashdisk itu.

" Kau cakap cam tu seolah olah kau tak punya salah dengan die ye ? " Gumam Rayhan melihat Araska.

Solar menarik kembali kesimpulannya. Pembicaraan yang di dengarkannya ini menjadi semakin menarik. Belum ada jawaban terdengar dari Araska, Rayhan juga ikut terdiam. Sampai berapa lama Solar mendengarkan pun sudah tak ada yang berbicara setelah Rayhan.

Shut up !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang