bab 1. hari pertama

485 14 0
                                    

"Dek, ayo bangun nanti terlambat sekolahnya loh"

pagi ini aku lupa menyalakan alarm
dan berakhir di bangunkan oleh bundaku.
aku yang masih ngantuk itu hanya menjawab dan langsung membaringkan tubuh lagi

"iya bunda"

"iya iya tapi masih aja lengket sama kasur"

"5menit lagi ya"

"Azahra Nasha Razeta!"

teriakan bunda membuatku bangun dari kasur, aku langsung mengambil handuk dan bersiap untuk mandi, sebenarnya malas untuk masuk sekolah hari ini tapi karna ini adalah hari Senin jadi aku harus masuk meskipun malas dikit.

sesudah berpakaian dan mengatur semua yang di perlukan aku pun segera berpamitan dengan bunda yang sedang memasak di dapur.

"bun, zahra berangkat ya"

"hati hati, belajar yang giat di sekolah"

"Iya bun, Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam"

selagi menunggu ayah mengeluarkan mobil aku berdiri sambil memerhatikan sosok pria tinggi dengan kaos polos yang di kenakan. aku memerhatikan apa yang dia lakukan, jantungku berdegup kencang saat itu.

"jadi berangkat sekolah atau mau
ngeliatin Abizar?"

"Astaghfirullahaladzim, Ayah bikin kaget aja ih"

"lagian gitu banget ngeliatnya, ayo masuk udah mau terlambat kamu"

ayah mengantarku ke depan sekolah, sekolah yang mengajarkan ku tentang agama meskipun tidak semuanya aku mengerti.

aku langsung turun dari mobil dan berpamitan dengan ayah, mencium tangannya dan memohon di doakan agar sekolahku berjalan lancar

"Terimakasih sudah mengantar zahar ya, Ayah."

"sama sama sayang"

aku langsung menuju ke kelas untuk menaruh ranselku dan bersiap untuk menuju ke lapangan untuk mendengarkan informasi.

beberapa minggu lagi aku akan lulus dari sekolah ini, entah bagaimana nasib yang Allah tentukan ketika aku lulus nanti.

drttt

ponselku bergetar menandakan ada pesan masuk, aku segera membuka ponselku untuk melihat pesan tersebut, dan betapa terkejutnya aku saat melihat namanya terpampang jelas di layar ponselku

WhatsApp notification

Kak abizar
kunci rumah ada
di saya

azzahra
kenapa ada
di kamu??

Kak abizar
di titipkan

azzahra
👍🏻👍🏻

begitulah isi pesanku dan abizar, memang ayah dan bunda akan menitipkan kunci padanya ketika mereka pergi keluar.

setelah berbaris beberapa menit di lapangan aku langsung memasuki kelas karena informasi nya sudah selesai.
pelajaran hari ini lumayan melelahkan untuk otak ku, entahlah semakin jam berputar semakin itu juga aku ingin cepat cepat pulang.

di kelas aku tidak terlalu banyak berinteraksi dengan teman mau itu pria atau wanita, tapi aku punya sahabat namanya aziza. dia cantik, bercadar, bahkan mungkin saja dia lebih paham agama dariku(?) tapi entahlah, aku merasa tidak percaya diri berada di sampingnya
karena aku belum sesempurna dia.

CINTA DI SEPERTIGA MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang