bab 7. kelulusan

119 8 0
                                    

aku berdiri di antara banyak siswa dan siswi mataku dari tadi terus mencari keberadaan abyan tapi tetap aku tidak melihat dia, para orang tua murid pun segera memasuki aula untuk menyaksikan anak anak mereka, murid murid yang duduk disamping orang tua mereka itu terlihat bahagia akupun begitu.

nama murid mulai di bacakan satu persatu serta nilai nilai dan lulus atau tidaknya
aku senang karena nilaiku memuaskan dan lulus, tibalah saat kepala sekolah membacakan kelulusan kelas sebelah(kelas abyan) dari satu persatu nama yang di bacakan tibalah nama abyan.

"selamat kepada Abyan Zayyan Nararya dengan nilai kelulusan di atas rata rata, anda di nyatakan lulus!"

semua orang menoleh mencari abyan ada dimana akupun sama tapi tak ada yang maju untuk mengambil laporan tersebut

"Abyan Zayyan Nararya silahkan ke depan"

akhirnya di wakilkan oleh salah satu teman nya untuk mengambil laporan, teman nya menjelaskan pada kepala sekolah bahwa abyan tidak bisa hadir karena ada kendala dalam keluarga

sampai akhirnya acara selesai aku belum dapat pesan dari abyan, aku memberitahu
bahwa dia lulus dan nilainya sangat memuaskan tapi tak ada balasan darinya

"anak ayah mikirin apa dari tadi?"

"ngga kok"

"senang dong harusnya, kan lulus"

"Iya ayah..."

aku memasuki mobil dan segera menuju untuk pulang.

WhatsApp notifikasi

kak abizar
lulus?

azzahra
Alhamdulillah lulus

Kak abizar
Syukurlah

abizar benar benar membuat hatiku terasa tenang meskipun dia sama ngeselin dengan abyan tapi tentu saja yang aku cintai hanyalah abizar seorang.

saat tiba di rumah aku langsung di sambut oleh abizar yang ingin bertemu dengan ayah, akhir akhir ini abizar sering sekali mencari ayah entah karna ada urusan atau apa.

"zahra sini nak"

"iya ayah"

"Abizar mau ngajakin kamu it-"

"Maaf pak biar saya saja"

"oh iya iya silahkan, saya tinggal dulu kebelakang ya?"

"baik"

abizar mulai menatapku dengan serius
aku benar benar memalingkan wajah
dan tak berani menatapnya.

"santai saja"

"kalo di pantai baru boleh santai"

"kamu gak suka siapa siapa kan?"

"maksud kamu?"

"maksud saya kamu lagi suka sama seseorang gak?"

"gak sih, kenapa?"

"aby-"

"engga, abizar."

"kenapa?"

"dia bukan tujuan aku"

"syukurlah, saya mau kembali ke pondok"

"bukannya udah lulus?"

"sudah, mau silaturahmi sama anak anak pondok"

"kamu masih jadi guru disana?"

"entah"

"pasti banyak yang suka ya"

abizar hanya terdiam menatapku, abizar memanglah seorang guru di pesantren
setelah dia lulus dia mendaftarkan diri untuk mengajar di pesantren lain dan juga menjadi guru ngaji bagi anak anak disini.

"nanti saya balik lagi"

"hah?"

"saya lega saat kamu gak suka siapa siapa"

"perempuan itu harus memilih imam yang tepat buat dirinya dan aku gak akan mau kalo hanya asal asalan"

"yasudah kalo begitu saya pamit dulu"

"Iya"

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumussalam"

aku agak khawatir saat abizar akan balik mengajar tapi aku ikut senang ketika abizar di panggil lagi untuk mengajar.

hari ini benar benar melelahkan untuk pikiranku hingga akhirnya aku memilih untuk tidur sejenak karena badanku rasanya sangat pegal.

aku mengecek ponselku terlebih dahulu untuk mengaktifkan mode jangan ganggu di handphone agar tidak ada notifikasi yang berisik di telpon.

"abizar akan berangkat lalu abyan belum juga kembali, hari hariku akan jauh lebih kesepian kali ini"

"Ya Allah aku mohon agar jaga hati abizar disana, jagakan dia untukku"

itulah yang aku ucapkan sebelum mataku terpejam, entah sampai kapan abizar kembali begitupun dengan abyan. aku hanya bisa berdoa agar abizar tetap menjaga hatinya dan juga abyan yang terus baik baik saja, saat ini aku tak mengharapkan apa apa kecuali kebahagian orang orang yang dekat denganku saat ini.

CINTA DI SEPERTIGA MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang