bab 2. harapan sepertigamalam

197 11 0
                                    

"Assalamualaikum, abizar"

"Wa'alaikumussalam, mau ambil kunci?"

"iya, mana?"

"ini"

"terimakasih ya, kalo gitu Zahra pulang dulu"

"iya silahkan"

...

aku hanya terdiam saat dia membiarkan ku pulang, maksudku, kenapa tidak di ajak bicara sejenak? atau di ajak duduk dulu? apaan banget deh, kesal aku jadinya.

saat ini aku sudah berada di depan rumah
aku masuk dan langsung mengunci pintu ingin sekali membanting pintunya tapi pintu ini lebih mahal dari cintaku

WhatsApp notifikasi

bunda cantik
Assalamualaikum
sayang, bunda sama ayah nginep
dirumah tante ya, kamu jaga diri

putriku zahra
iya bunda, bunda
sama ayah juga ya

pukul sudah menunjukan 19:50 dan kini aku masih duduk di atas sajadah untuk mencurahkan isi hatiku pada Allah
sudah selama itu aku mengharapkan
balasan dari doaku tapi mungkin saja Allah belum bisa mengabulkan apa yang aku minta.

setelah mencurahkan semua isi hatiku aku langsung tersadar bahwa lauk yang bunda masak tadi pagi sudah agak bau jadi aku langsung bangun untuk memasak makanan tetapi belum aku bergegas memasak tiba tiba ada suara ketukan pintu

tok tok

"iya sebentar"

"ini saya beliin gado gado sama gorengan"

aku syok saat melihat bahwa abizar berada di depan pintu sambil membawakan ku makanan, apakah Allah membisikan padanya bahwa aku sangat lapar? apapun itu aku sangat berterimakasih.

"wah makasih ya"

"iya jangan lupa dimakan"

"Ya Allah terimakasih telah membisikan pada abizar"

"Hah?"

"eh? nggak kok"

"itu bundamu chat saya katanya lauk dirumah udah bau soalnya di masak waktu pagi sekali jadi minta tolong ke saya agar di beliin makanan buat kamu"

"loh? kok gak telpon aku ya?"

"hpmu gak berdering kata beliau"

"oh gitu, bentar ya mau ambil uang dulu"

"gausa, saya pamit, assalamualaikum."

"makasih banyak, wa'alaikumussalam"

saking senangnya aku mengajak gado gado dan gorengan berloncat bersama sama sebelum ku lahap, merasakan gembira pada malam ini, andai saja mendapatkan abizar tidak harus lewat jalur langit pasti sudah kudapatkan

WhatsApp

putriku zahra
Assalamualaikum, bunda
terimakasih atas titipan nya

bunda cantik
Wa'alaikumussalam
sama sama sayang

putriku zahra
bunda dan ayah
sudah makan??

bundaku cantik
Alhamdulillah sudah.

putriku zahra
Syukur Alhamdulillah.
titip salam sama om tante ya

bunda cantik
iya sayang, kamu tidur gih
besok harus sekolah.

putriku zahra
siap, bunda juga,
selamat malam untuk bunda
dan yang ada disana juga


bundaku cantik
selamat malam putri bunda

setelah makan aku langsung mencuci piring agar besok pagi tidak ada piring kotor yang bunda cuci, tidak lupa juga untuk membersikan wajah dan kaki serta tangan sebelum bergegas tidur.

sekarang aku menuju ke ranjang untuk tidur karena besok aku harus bangun pagi
aku segera membaca doa tidur agar terhindar dari mimpi buruk dan juga memohon ampun pada Allah jika hari ini aku berbuat kesalahan pada orang atau padanya

tidur ku pulas sekali hingga alarm ku berbunyi, aku bangun dan langsung mengambil air wudhu untuk shalat tahajud.

«02:00»
untuk salat tahajud, aku akan menyesal jika tidak sempat melakukan shalat tahajud lebih lagi shalat 5 waktu, karena di setiap shalat itulah aku bisa berdoa dan memohon pada Allah.

setelah melaksanakan salat tahajud aku pun segera berdzikir dan bersholawat
aku yakin illahi akan mendengarkan apa yang aku katakan di sepertiga malam ini

aku menunggu adzan subuh dengan meluangkan waktu membaca surah surah pendek Al Qur'an yang selalu ku baca setiap sepertiga malam.

adzan subuh sudah berkumandang aku langsung bergegas untuk ke musholla yang kebetulan dekat dengan rumah, sejujurnya aku sangat hati hati di jalan karena ini masih sangat gelap

"Assalamualaikum"

"HUA!! YA ALLAH YA ALLAH ASTAGHFIRULLAH"

"ini saya abizar"

"astaghfirullahaladzim, kamu kenapa sih? ngagetin aja jadi orang"

"loh? seharusnya saya tanya kamu kenapa di luar?"

"galiat? aku pakai mukenah masa mau maling, kan dosa. lagian aku selesai tahajud pengen salat subuh di musholla"

"Oh tahajud, saya juga"

"harapin siapa?"

"bidadari surga"

"Oh"

Zahra kamu jangan menaruh harapan ke manusia- batinku

selesai melaksanakan salat subuh aku langsung kembali ke rumah dengan di ikuti abizar dan temannya di belakang,
aku sedikit mempercepat langkah agar
nanti jika temannya sudah berbelok arah
aku dan abizar tidaklah terlalu dekat.

meskipun aku sangat mengharapkan abizar tetapi aku juga tidak mau terlalu dekat dengan abizar apalagi jika terjerumus di jalan setan, maksudku, seperti hal hal yang sangat berlebihan.

aku memberanikan diri untuk menoleh ke belakang dan terlihat abizar yang sedang mengetik pesan, bagaimana kutahu? aku tahu karena jarinya gerak gerak hehe

tidak memperdulikan nya aku langsung masuk dan melipat mukenah dan sajadahku, setelah itu aku langsung menanak nasi dan mengatur tempat tidur
tidak lupa membersikan ruangan agar mengurangi menjadi anak beban

CINTA DI SEPERTIGA MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang