bab 19. bersama senja

106 4 0
                                    

sore itu abizar mengajakku ke danau untuk menikmati senja bersamanya, jadi saat ini aku akan menikmati senja bersama suamiku yang indahnya seperti senja.

sesampainya di danau aku langsung mengalaskan alas untuk aku dan abizar duduk, sebenarnya ada kursi juga tetapi karena aku dan abizar membawa cemilan kecil jadi kita lebih memilih untuk duduk di bawah saja.

aku sangat senang karena semalam adalah malam yang paling indah lalu sekarang juga adalah hari yang paling indah untukku, aku bersama abizar hanya kita berdua yang berada di danau ini. abizar membelikan ku bunga sebelum datang kesini, Ya Allah begitu indah kisah yang engkau berikan padaku saat ini.

"matahari kali ini sangat cantik sepertimu"

"aku berada disini bersamamu itu sudah sangat indah"

"ayo naik perahu bersama saya"

"gak gak aku takut"

"ada saya, danau ini tidak ada binatang yang berbahaya jadi ayo naik"

"ta-"

"udah kan ada saya disini, suami kamu yang siap menjaga"

aku memberanikan diri untuk menaiki perahu bersama abizar saat di tengah danau tanganku gemetar karena takut, abizar yang mengetahui itu segera melingkarkan tangan satunya ke perutku dan tangan kanan nya yang menggenggam tangan ku sembari mengelus kecil. untung saja perahu ini adalah perahu listrik jadi tidak perlu mengganyung.

"abi.... i love you"

"i love you more and more"

"kamu janji bakalan cinta sama aku seumur hidup?"

"saya janji, kita akan tua bersama"

di perahu ini aku saling menukar janji bersama abizar, perahu ini adalah saksi perkataan ku dan abizar karena setiap barang yang terhubung dengan ku dan abizar adalah barang paling berharga.

"ayo turun, pegang tangan saya"

"ini perahunya gak akan goyang kan?"

"gak akan"

"huh akhirnya selesai juga main perahunya tapi jujur aja ini seruh sekali"

"karena sama kamu jadi di danau ini terasa seru dan cantik"

aku dan abizar duduk di atas alasan dan menikmati cemilan kecil, abi yang sudah kenyang memintaku untuk meluruskan kakiku dan ternyata dia membaringkan kepalanya di pahaku.

aku mengelus rambutnya, rambut yang licin dan wangi bisa aku pegang sekarang.
setelah beberapa jam aku dan abizar disini
akhirnya senja pun memperlihatkan dirinya yang cantik, aku bersorak gembira saat melihat matahari mulai terbenam begitupun dengan abizar. aku dan abizar berhadapan dan mengungkapkan isi hati kita di bawah langit senja agar senja dan danau ini menjadi saksi bahwa aku dan abizar saling mencintai.

"cinta kita akan mekar selamanya"

"dan di tempat ini kesaksian cinta saya dengan kamu"

abizar memelukku aku pun membalas pelukannya dengan penuh rasa cinta.

"ayo pulang nanti keburu maghrib disini"

"ayo"

sore berganti malam akhirnya aku dan abizar sampai di rumah, untung saja aku dan abizar sempat singgah di masjid untuk melaksanakan salat maghrib.

"pengantin baru dari mana ini?"

"habis lihat senja bunda"

"seperti itu, yaudah mandi dulu gih terus kita makan malam bersama"

aku dan abi menuju ke kamar untuk membersihkan diri dari kotoran yang menempel di luar tadi.

"kamu dulu atau saya dulu?"

"aku dulu, gapapa kan?"

"gapapa"
.
.
.
cukup lama aku mandi akhirnya aku selesai juga membersihkan badan dan wajah.

"kamu mandi dulu gih"

"kamu udah?"

"udah sayang"

abizar terkekeh mendengar perkataan ku,
setelah abizar masuk ke kamar mandi akupun langsung berganti pakaian.
aku keluar dengan menggunakan hijab dan baju mandi yang panjang jadi tidak ada aurat yang terlihat oleh abizar kecuali wajah.

"Astaghfirullah"

aku memalingkan wajah dari abizar sedangkan dia sibuk menutupi belahan dada nya.

"aku gak lihat aku gak lihat"

"Ya Allah aurat saya di jolimi"

"heh aku gak lihat tau"

"keluar dulu saya mau ganti pakaian"

aku berjalan keluar sambil menutup mataku dengan tangan agar tidak melihat abizar.

aku duduk di sofa sembari menunggu abizar yang berganti pakaian. akhirnya abizar selesai berganti pakaian dan langsung menuju ke ruang makan untuk makan bersama ayah dan bunda.

aku, abizar, ayah, bunda, sungguh ini yang aku idam idamkan dari dulu bisa makan bersama dan bercanda tawa bersama.


CINTA DI SEPERTIGA MALAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang